Minggu, 04 November 2012

Pengaruh Kemacetan Lalu Lintas terhadap Kinerja Karyawan di Kota Jakarta dalam Tahun 2011-2012 (Cindy Elizabeth - 705120070)


Definisi Kemacetan
Tamin dan Nahdalina (dikutip dalam Setijadji, 2006) mengemukakan bahwa
     Kemacetan , ditinjau dari tingkat pelayanan jalan (Level Of Service = LOS),  pada saat  LOS < C.LOS < C , kondisi arus lalu-lintas mulai tidak stabil, kecepatan operasi menurun relatif cepat akibat hambatan yang timbul dan kebebasan bergerak relatif kecil. Pada kondisi ini nisbah volume-kapasitas lebih besar atau sama dengan 0,8( V/ C > 0,8 ). Jika LOS (Level Of Service) sudah mencapai E, aliran lalu-lintas menjadi tidak stabil sehingga terjadilah tundaan berat, yang disebut dengan kemacetan lalu-lintas.
 

Kemacetan Lalu Lintas
     Bagi warga ibukota Jakarta, kemacetan merupakan hal yang sudah biasa dan sering kali terjadi. Kemacetan sudah menjadi sebuah trade mark bagi ibukota kita ini, bahkan ada orang yang selalu mengatakan “kalau tidak macet, bukan Jakarta namanya.” Namun, walaupun sudah hal yang lumrah, tetap saja banyak orang yang sering kali mengeluh mengenai kecametan.
     Sudah ada beberapa program pemerintah yang dicanangkan untuk mengatasi kemacetan tersebut, tetapi belum ada satu pun yang berhasil mengurangkan atau menghilangkan kasus kemacetan ini. Dalam kasus kemacetan ini juga warga selalu menyalahkan pemerintah yang tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Oleh karena itu ada baiknya kita sebagai warga kota Jakarta untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kemacetan agar dapat mengintrospeksi diri sendiri, karena bisa saja salah satu penyebab kemacetan tersebut tidak lain tidak bukan adalah diri kita sendiri.

Penyebab Kemacetan
     Berikut ini akan dijelaskan hal-hal apa saja yang menyebabkan kemacetan dan mengapa hal tersebut dapat mempengaruhi terjadinya kemacetan tersebut.
     Kendaraan yang terus bertambah. Sering kali tanpa kita sadari sebenarnya penyebab kemacetan yang terjadi di Jakarta merupakan kesalahan warga sendiri. Hal ini disebabkan karena kendaraan bermotor di zaman sekarang ini lebih mudah didapatkan dibandingkan dulu. Sekarang hanya dengan biaya Rp. 100.000,00 saja warga sudah dapat memiliki sepeda motor, hal tersebut menyebabkan banyak siswa SMA yang sudah dapat memiliki kendaraan pribadi.
     Pembuatan surat izin mengemudi (SIM) pun sekarang sangat mudah, hanya dengan bermodalkan Rp. 20.000,00 kita sudah dapat memiliki SIM, baik SIM A maupun SIM C. Hal tersebut menyebabkan banyak siswa SMA yang bahkan belum berumur 17 tahun pun dapat memiliki SIM dan menyebabkan makin bertambahnya kendaraan bermotor sedangkan lebar jalanan di kota Jakarta tetap.
     Kendaraan umum. Dapat kita lihat di sepanjang jalan kota Jakarta banyak sekali supir kendaraan umum yang kurang bertanggung jawab dalam mengemudikan kendaraannya. Kendaraan umum yang sering kita temui antara lain
     Bajaj. Kendaraan ini merupakan kendaraan beroda tiga yang berasal dari India. Kendaraan ini sangat digemari oleh penduduk Jakarta walaupun mengeluarkan bunyi yang bising dan asap yang mengepul penyebab polusi. Kendaraan ini menyebabkan macet karena jumlahnya banyak dan jalannya lambat
     Bus kota. Kendaraan ini merupakan kendaraan beroda empat dengan ukurannya yang besar. Kendaraan ini selalu mengeluarkan asap yang mengepul, sama seperti bajaj. Kendaraan ini menyebabkan kemacetan karena pak supir selalu menepikan bus nya di sembarang tempat dan suka mengendarainya dengan ugal-ugalan sehingga menghambat kendaraan lain yang ingin meneruskan perjalanan dengan lancar dan aman.
     Mikrolet. Kendaraan yang sering kita sebut sebagai angkot ini juga menjadi salah satu penyebab kemacetan di Jakarta. Sama hal nya dengan bus kota yang mengganggu jalannya kendaraan lain dan juga memenuhi ruas jalan sehingga jalanan yang sudah sempit menjadi semakin sempit.
     Penyempitan jalan. Di Jakarta saat ini sering terjadinya penyempitan jalan yang menyebabkan semakin sedikitnya ruas jalan yang dapat di pakai. Pembangunan transjakarta pun menjadi salah satu dari penyempitan jalan, Karena adanya jalur transjakarta di beberapa tempat mengakibatkan ruas jalan
yang dapat dipakai oleh kendaraan lain menjadi semakin kecil. Ada juga pekerjaan konstruksi seperti perluasan selokan, perluasan trotoar, pembangunan jembatan laying, dan lain-lain yang menyebabkan semakin menyempitnya ruas jalan.
     Kecelakaan. Hal ini pun dapat menyebabkan kemacetan karena menghambat jalannya kendaraan lain dan juga banyak orang yang biasanya berhenti hanya untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi pada kendaraan atau seseorang yang mengalami kecelakaan tersebut.
     Demonstrasi. Demonstrasi selalu melibatkan banyak orang untuk terlibat didalamnya dan jika hal ini dilakukan di tengah jalan maka akan mengakibatkan kemacetan karena kendaraan menjadi sulit untuk melaju dan meneruskan perjalanan karena banyaknya orang yang menghalangi dan memenuhi jalan tersebut.
     Pegawai yang bertempat tinggal di pinggir kota Jakarta. Salah satu penyebab penuhnya kota Jakarta adalah karena orang-orang yang bertempat tinggal di daerah pinggir kota seperti Tangerang, Bekasi, Depok, dan lain-lain memiliki tempat kerja maupun kuliah di dalam kota Jakarta.
     Hujan. Entah apa penyebabnya, namun, setiap kali kota Jakarta diguyur hujan, maka kemacetan pun terjadi. Kemungkinan terbesarnya adalah karena banyak pengendara sepeda motor yang berteduh di pinggir jalan atau banyak orang yang begitu hujan berhenti ingin cepat-cepat sampai di rumah sehingga hal tersebut menyebabkan padatnya lalu lintas kota Jakarta.

Akibat Kemacetan
     Dari beberapa penyebab kemacetan yang telah dibahas di atas, menimbulkan beberapa akibat dari kemacetan tersebut.
     Emosi meningkat. Terlalu banyak waktu kita tersita karena terjebak di dalam kemacetan dapat menyebabkan emosi kita meningkat, hal ini tentu membahayakan diri kita karena dapat menimbulkan stres dan parahnya akan menimbulkan penyakit stroke.
     Pengambilalihan trotoar. Banyak pengendara motor yang sering kali naik ke trotoar karena tidak sabar mengantri dalam padatnya lalu lintas. Hal ini menyebabkan berkurangnya tempat bagi pejalan kaki dan tentu saja membahayakan para pejalan kaki karena para pengendara motor tersebut tidak mau mengalah ataupun memperlambat kecepatannya.
     Menurunkan produktivitas kerja. Tidak selalu para pegawai itu duduk diam di dalam kantor dari pagi hingga sore. Ada beberapa bagian seperti misalnya dinas luar harus berpergian dari kantor ke kantor. Namun, karena terjebak dengan kemacetan, maka dapat menyebabkan ketidaktepatan waktu untuk
sampai di kantor yang lain dan hal tersebut menyebabkan pegawai yang bertugas dapat dipandang jelek oleh rekan sekerjanya.

Beberapa Saran Saya untuk Masalah Kemacetan Lalu Lintas di Jakarta
     Memperbanyak transportasi massal. Tidak seperti bus kota dan mikrolet tentunya, tetapi seperti transjakarta, namun yang lebih efektif lagi agar tidak mengganggu lalu lintas ataupun mempersempit ruas jalan, contohnya seperti kereta bawah tanah seperti di negara Singapura.
     Membuat tempat khusus kendaraan umum. Hal ini saya sarankan agar tidak ada lagi kendaraan umum yang ugal-ugalan dan menyerobot kendaraan lain. Hal ini juga dibuat agar tidak ada lagi kendaraan umum yang parkir sembarangan, baik itu untuk menaikan ataupun menurunkan penumpang.
     Membatasi pemakaian kendaraan pribadi. Untuk melakukan kebijakan ini, kita dapat mencontoh budaya dari tempat lain, sebagai contoh yaitu di kota Sydney, Australia yang menarik biaya parkir lebih mahal daripada menggunakan transportasi massal. Tentunya hal ini didukung dengan peningkatan kualitas dan keamanan dari transportasi massal agar warga Jakarta dapat lebih berminat untuk menggunakan transportasi massal dibandingkan menggendarai kendaraan pribadi.
     Memperlebar ruas jalan. Hal ini sangat dibutuhkan agar jalan-jalan yang ada dapat menampung banyaknya kendaraan yang dimiliki oleh warga Jakarta saat ini.
     Menghimbau polisi untuk lebih tegas dalam bertugas. Seperti yang kita ketahui, polisi lalu lintas (polantas) di Jakarta kurang memiliki ketegasan, hanya dengan bermodalkan Rp 20.000,00 maka kita akan bebas dari tilang. Seharusnya jika ada yang melanggar lalu lintas, para polantas tersebut harus lebih tegas dalam memberikan peringatan agar tidak ada lagi orang-orang yang berani untuk melanggar lalu lintas dan menyebabkan kemacetan serta membahayakan pengguna jalan lainnya.
     Membuka lapangan pekerjaan di daerah pinggir Jakarta. Salah satu upaya untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di Jakarta, hendaknya membuka lapangan kerja baru di daerah pinggir kota Jakarta agar tidak ada lagi penduduk tambahan di siang hingga sore hari yang selalu menambah padatnya kota Jakarta ini.


DAFTAR PUSTAKA

Setijadji, A. (2006). Studi kemacetan lalu lintas jalan kaligawe kota semarang. Tesis. Universitas Diponegoro, Semarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar