Minggu, 04 November 2012

Penerapan Nilai Kejujuran Sejak Usia Dini (Amadea Gabriel - 705120045).


Definisi Kejujuran
     Kejujuran adalah sifat yang melekat dalam diri seseorang dan merupakan hal penting untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kejujuran sendiri berasal dari kata jujur, “jujur adalah ketulusan hati, tidak bohong, lurus hati, dapat dipercaya kata-katanya dan tidak curang” (Handayani & Suryani, 2003). Menurut Stanley (dikutip dalam Rahardjo, 2010), kejujuran merupakan hal utama yang harus dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan. Menurut C3I (dikutip dalam Anderson, 1999), kejujuran adalah ketika seseorang memegang dan menerapkan kebenaran sehingga dapat dipercaya oleh lingkungan sekitar. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kejujuran adalah suatu pernyataan atau tindakan yang sesuai dengan faktanya sehingga dapat dipercaya dan memberikan pengaruh bagi kesuksesan seseorang. Apa yang salah dikatakan salah, apa yang benar dikatakan benar itulah kejujuran.

Tindakan yang Merusak Kejujuran
     Ada berberapa tindakan yang dapat digolongkan menjadi perbuatan yang tidak jujur, yaitu :
     Mencuri. Mencuri adalah tindakan yang tidak jujur, dapat kita lihat dari pengertian mencuri. Menurut Sabiq (“Jarimah pencurian,” 2011), mencuri adalah mengambil barang orang lain secara sembunyi-sembunyi. Mencuri memberikan dampak buruk bagi pelaku dan korban. Pelaku pencurian akan mengalami kegelisahan batin atau ketakutan karena rasa bersalah, mendapat hukuman apabila tertangkap, dan merusak imannya. Sedangkan korban pencurian akan mengalami kerugian, kekecewaan, dan ketakutan.
     Perilaku berbohong. Perilaku yang dapat merusak sikap kejujuran adalah berbohong. “Bohong adalah mengatakan sesuatu yang tidak ada fakta atau dasar realitasnya” (“Apakah arti bohong itu?,” 2009). Berbohong dapat terjadi karena pengaruh lingkungan sekitar dan merusak karakter manusia. Berbohong yang dilakukan satu atau dua kali akan menyebabkan kebohongan yang terus-menerus, misalnya kita berbohong satu kali tentang suatu hal, kita dapat melakukan kebohongan lagi untuk menutupi kebohongan yang kita lakukan sebelumnya.
     Ingkar janji. Menurut Handayani dan Suryani (2003) janji adalah ucapan yang menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat. Janji yang sudah dikatakan harus ditepati karena janji adalah hutang. Apabila kita menepati janji maka kita dapat dipercaya oleh orang lain. Ingkar janji artinya tidak menepati janji dan hal ini berhubungan dengan berbohong yang merupakan tindakan yang tidak jujur.

Faktor yang Mempengaruhi Tindakan Kejujuran
     Dalam melakukan kejujuran, adanya beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi seseorang berrtindak jujur, yaitu :
     Penerapan kejujuran. Salah satu hal yang paling berpengaruh adalah adanya kebiasaan dan  penerepan yang dilakukan sejak kecil. Menurut John Locke (dikutip dalam Ayuningsih, 2010) “anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari lingkungannya.” Penerapan perilaku yang dilakukan sejak kecil akan lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan penerapan yang dilakukan waktu remaja atau dewasa.
     Motivasi. Motivasi diberikan oleh lingkungan sekitar untuk berbuat jujur. “Motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individu.”(Indrawati, 2006, h. 48). Motivasi dapat diterapkan dengan pemberian penghargaan. Misalnya, seorang anak yang bersikap jujur, diberikan pujian atau hadiah, sehingga adanya penguatan untuk melakukan tindakan jujur.

Dampak Perilaku Tidak Jujur
     Hilangnya kepercayaan. Bila dalam kehidupan sehari-hari berperilaku tidak jujur, maka kita akan kehilangan kepercayaan dari orang-orang terdekat dan masyarakat disekitar kita. Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Menurut Moorman (dikutip dalam Aryono, 2012) kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih dapat ia percaya dari pada yang kurang dipercayai. Kepercayaan yang hilang akan membuat kita mudah dicurigai dan diacuhkan oleh orang-orang sekitar kita.
     Dosa. Dosa adalah melakukan suatu hal yang tidak sesuai dan berkenan dihadapan Tuhan. Bertindak atau berperilaku tidak jujur adalah perbuatan yang melanggar perintah-Nya sehingga apabila kita melakukan perbuatan yang tidak jujur berarti kita telah berdosa.



DAFTAR PUSTAKA
Anderson, P. (1999). Kejujuran. Diunduh dari http://c3i.sabda.org.
Apakah arti kebohongan?. (2009). Diunduh dari http://psikologi-online.com.
Aryono, S. (2012, Juni 24). Kepercayaan. Diunduh dari http://satyaariyono.wordpress.com.
Ayuningsih, D. (2010). Psikologi perkembangan anak. Jakarta: Pustaka larasa.
Handayani, P. T., & Suryani, P. A. (2003). Kamus lengkap bahasa Indonesia. Surabaya: Giri Utama.
Indrawati, Y. (2006). Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru matematika dalam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi pada sekolah menengah atas kota Palembang. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, 4(7), 48. Diunduh dari http://digilib.unsri.ac.id.
Jarimah pencurian. (2011). Diunduh dari http://atsenjaya.blogspot.com.
Rahardjo, M. (2010). Ternyata kejujuran adalah pangkal keberhasilan. Diunduh dari http://mudjiarahardjo.com.

25 Oktober 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar