Minggu, 04 November 2012

Motivasi Kerja (Marsha Maretha - 705120020)


     Setiap individu dewasa yang sudah memiliki tanggung jawab akan hidupnya sendiri dituntut untuk bekerja. Bekerja adalah salah satu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup terutama secara jasmani. Seseorang yang tidak memiliki motivasi kerja tidak akan dapat bekerja dengan optimal. Pengertian motivasi kerja sangat beragam menurut beberapa tokoh. Menurut Jarloede (2011) “Motivasi kerja adalah suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan atau mengerjakan suatu tugas atau kegiatan dengan sebaik-baiknya agar mencapai prestasi yang tinggi”. Definisi lain tentang motivasi kerja dikemukakan oleh Samsuddin (2005) “Proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan”. Berdasarkan berbagai definisi tersebut, penulis menyimpulkan bahwa motivasi kerja adalah segala dorongan baik fisik maupun non fisik yang dapat mempengaruhi perilaku kerja.
     Motivasi kerja yang baik, menyeluruh, dan teratur dapat menghasilkan berbagai manfaat. Manfaat motivasi kerja yang utama dapat meningkatkan semangat dan kinerja karyawan. Menurut Sowatno (dikutip dalam Alnasyah, 2012) manfaat motivasi kerja adalah (a) mendorong gairah dan semangat kerja, (b)  meningkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai, (c) meningkatkan produktivitas kerja pegawai, (d) mempertahankan loyalitas dan kestabilan pegawai perusahaan, (e) meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi pegawai, (f) mengefektifan pengadaan pegawai, (g) menciptakan hubungan kerja dan suasana yang baik, (h) meningkatkan kreativitas dan partisipasi pegawai, (i) meningkatkan kesejahteraan pegawai, (j) mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya, dan (k) meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku. Manfaat yang diperoleh sangat banyak sehingga peran motivasi kerja menjadi penting pada masa sekarang ini.
     Motivasi kerja merupakan hal penting sehingga menjadi bagian dari kegiatan perusahaan dalam proses pembinaan, pengembangan dan pengarahan sumber daya manusia dalam bekerja. Pegawai harus memiliki motivasi dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga dapat memberikan dorongan agar dapat bekerja dengan giat dan senang melakukan pekerjaannya.
     Terdapat dua jenis motivasi yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik yaitu motivasi atau dorongan dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain dan atas kemauan sendiri. Motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu dapat berupa rangsangan, paksaan, kompensasi, maupun status sehingga seseorang melakukan sebuah tindakan atau pekerjaan (Iriani, 2008).
     Motivasi yang ada dalam individu tidak hanya berasal dari motivasi intrinsik saja, melainkan bisa berasal dari luar. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik yang dapat berjalan bersamaan mampu meningkatkan kinerja dan semangat karyawan. Perusahaan pun akan merasakan manfaat dari motivasi yang diberikan para karyawan.
     Selain uraian manfaat dan jenis-jenis motivasi di atas. Muncul berbagai faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja tersebut. Faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah salah satu yang ada dalam diri manusia yang terdiri dalam lima bagian. Pertama adalah bagaimana kita mempersepsikan diri. Seseorang akan termotivasi atau tidak bergantung pada  persepsi kognitifnya yang mendorong perilaku manusia  tersebut. Faktor kedua adalah harga diri dan prestasi. Seseorang berusaha menjadi pribadi yang sangat mandiri, kuat, dan mempunyai kebebasan serta mendapatkan penghargaan di dalam suatu lingkungannya bahkan menjadikannya untuk berprestasi. Faktor ketiga adalah harapan masa depan. Faktor ini mempengaruhi sikap yang subkjetif sesorang untuk mempunyai harapan yang merupakan tujuan dari perilaku (Ahira, n.d).
     Kemudian tidak dapat dipungkiri, kebutuhan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi. Seseorang yang termotivasi menjadikan kebutuhan sebagai target dari pencapaiannya dalam bekerja. Faktor terakhir adalah kepuasan kerja. Salah satu motivasi yang didorong muncul dari seseorang untuk mencari kepuasan dalam dirinya sendiri (Ahira, n.d).
     Faktor eksternal ini berasal dari luar kita sendiri. Pertama adalah sifat pekerjaan. Adanya dorongan untuk bekerja apabila pekerjaannya tersebut sesuai dengan keinginannya. Faktor kedua adalah kelompok individu. Di dalam sebuah perusahaan yang memiliki kelompok dapat mendorong semangat karyawan dalam bekerja terutama dalam segi sosial. Faktor ketiga adalah imbalan. Imbalan merupakan suatu karakteristik atau kualitas yan dibutuhkan untuk dapat mempengaruhi tingkah laku karena termotivasi dengan objek lainnya. Dalam sistem imbalan seperti ini seseorang akan berperilaku dalam mencapai suatu tujuan untuk mendapatkan imbalan (Ahira, n.d).
     Menurut Anoraga (dikutip dalam Kandary, 2011) faktor manusia juga berperan penting dalam memotivasi karyawan. Seorang pemimpin harus peka terhadap kenyataan adanya pengelompokkan karyawan secara informal yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sosial. Hal ini perlu dibina untuk menciptakan kerja sama dan berprestasi dalam kerja sehingga produktifitas kerja diharapkan meningkat. Seorang pemimpin juga perlu menumbuhkan dedikasi, loyalitas dan semangat untuk para karyawannya.
     Para karyawan akan lebih senang jika diperlakukan tidak secara otoriter oleh pemimpinnnya. Pemimpin yang baik akan mengadakan konfirmasi atas pekerjaan yang telah diselesaikan karyawannya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Anoraga (dikutip dalam Kandary, 2011).
Pemimpin hendaknya mengetahui sifat universal manusia biasanya tidak senang diperintah. Karyawan pada dasarnya bersedia dengan senang hati jika perintah itu dilakukan dengan cara persuasif dan didasarkan atas kecakapan dan kebanggaan atas keahlian pekerjaan. Karyawan setelah menyelesaikan tugas pekerjaan tentunya menginginkan pemberitahuan atas hasil kerja mereka apa sudah benar atau masih perlu diadakan perbaikan (....).
     Uraian motivasi kerja ini ditutup dengan kesimpulan bahwa motivasi kerja mempunyai dua jenis yaitu dari dalam diri dan luar diri. Bagaimana seseorang dapat mengupayakan motivasi tersebut agar dapat bertahan pada dirinya sangat tergantung pada diri masing-masing. Motivasi kerja mempunyai banyak manfaat untuk seseorang yang bekerja dalam menunjang dan meningkatkan pekerjaannya. Pada masa sekarang ini, motivasi kerja berperan penting dalam lingkungan pekerjaan sehingga perusahaan biasanya memprioritaskan pemberian motivasi.

Daftar Pustaka
Ahira, A. (n.d). Definisi motivasi kerja dan faktor yang mempengaruhi motivasi.
     Diunduh dari http://www.anneahira.com/definisi-motivasi-kerja.htm
Iriani, N. I. (2008). Motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik, dan displin kerja pengaruhnya terhadap kinerja pegawai kantor dinas pendidikan Kabupaten Sambas. Diunduh dari http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/8210561569_1693-5241.pdf
Jarloaede, R. (2011). Pengertian motivasi kerja. Diunduh dari
     http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2202460-pengertian-
     motivasi-kerja/#ixzz29Qu1bw3d
Kandary, A. (2010). Meningkatkan motivasi kerja. Diunduh dari
     http://id.shvoong.com/social-sciences/2038323-meningkatkan-motivasi-kerja-
     karyawan/#ixzz29R7lAKOn
Munawaroh. (2011). Definisi motivasi. Diunduh dari http://id.shvoong.com/social
     sciences/education/2139725-definisi-motivasi/#ixzz29QvHNUIC
Vita, K. (2011). Kerja dan pekerjaan kantor. Diunduh dari
     http://rachmawati.student.fkip.uns.ac.id/2011/09/16/pengertian-kerja-dan-
     pekerjaan-kantor/

25 Oktober 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar