Senin, 05 November 2012

Motivasi Kerja dalam Organisasi Kemahasiswaan (Hendrik Novendri - 705120036)


Pengertian Motivasi
    Istilah motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti menggerakan. Menurut Winardi (dikutip dalam Mitchell, 2010) motivasi mewakili proses psikologika yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya dan terjadinya persistensi kegiatan sukarela yang diarahkan ketujuan tertentu. Setiap pimpinan perlu memahami proses psikologikal apabila berkeinginan untuk membina karyawan secara berhasil dalam upaya pencapaian sasaran keorganisasian.
Faktor yang Memengaruhi Motivasi
     Menurut Winardi (dikutip dalam Mitchell, 2010) ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi, yaitu:
      Budaya. Budaya organisasi pada dasarnya mewakili norma dan perilaku yang diikuti oleh para anggota organisasi, termasuk anggota organisasi yang berada dalam hirarki organisasi. Norma tersebut dapat terlihat dari kebiasaan rutinitas yang diterapkan dari orgaisasi.  Budaya organisasi mampu menjadi faktor kunci keberhasilan organisasi, tetapi dapat pula menjadi faktor utama kegagalan organisasi. Budaya ini berbeda-beda setiap organisasi. Ada organisasi yang memiliki budaya yang kuat dan ada pula yang memiliki budaya organisasi budaya yang lemah.
     Kepemimpinan. Setiap tindakan yang diambil oleh pimpinan mempengaruhi iklim dalam beberapa hal antara lain: (a) peraturan, (b) kebijakan, (c)  prosedur organisasi, (d) gaya komunikasi, (e) teknik dan tindakan pendisiplinan, dan (f) interaksi.
     Iklim organisasi. Merupakan serangkaian deskripsi dari karakteristik organisasi yang membedakan sebuah organisasi dengan organisasi lainnya yang mengarah pada persepsi masing-masing anggota. Menurut Higgins (dikutip dalam “Faktor-faktor yang Mempengauhi Motivasi dalam Organisasi”, 2010) ada empat prinsip yang mempengaruhi iklim organisasi, yaitu: (a) pemimpin, (b) tingkah laku anggota, (c) tingkah laku kelompok kerja, dan (d) faktor eksternal organisasi.

Jenis-jenis Motivasi
     Motivasi intrinsik. Menurut Sardiman (2010). Motivasi ini sering juga disebut motivasi murni, yakni motivasi yang sebenarnya timbul dari dalam diri sendiri. Beberapa faktor pendukung motivasi instrinsik organisasi.
     Tanggung jawab. Tanggung jawab dalam organisasi merupakan hal yang patut diperhitungkan dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam suatu organisasi. Adanya tanggung jawab penuh mebuat dorongan untuk melakukan kewajiban terhadap tugas tertentu sehingga dapat meningkatkan kinerja dari organisasi.
     Pengakuan dan penghargaan. Kebutuhan akan pengakuan berkaitan dengan keinginan manusia untuk dihormati dan dihargai orang lain sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Kebutuhan ini artinya adalah respek diri dan respek orang lain.
     Kebutuhan untuk merelealisasikan diri.  Kebutuhan ini merupakan kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang sehingga membutuhkan penyaluran kemampuan dan potensi diri dalam bentuk nyata. Artinya setiap orang ingin tumbuh membangun pribadi dan mencapai hasil.
     Kebutuhan akan keamanan. Kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan akan rasa aman dan proteksi diri, ancaman, atau gangguan dari luar.
     Percaya diri. Orang yang memiliki kepercayaan diri merasa yakin akan kemampuan dirinya sehingga bisa menyelesaikan masalahnya. Oleh karena itu,  seseorang tahu apa yang dibutuhkan dalam kehidupannya serta mempunyai sikap positif yang didasari keyakinan akan kemampuannya.
     Motivasi Ekstrinsik. Menurut Sardiman (2010). Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar. Beberapa faktor pendukung motivasi ekstrinsik.
    Hubungan pemimpin dan anggota. Jika hubungan antara pemimpin dengan anggota terjalin dengan baik, maka keserasian dengan motivasi kerja dalam organisasi dapat berjalan dengan baik pula
     Pengembangan. Organisasi perlu melakukan usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan berupa mengikut sertakan anggota dalam latihan dasar kepempinan.
     Hubungan dengan rekan sekerja. Melakukan kegiatan kebersamaan yang melibatkan seluruh anggota dapat menjalin suasana penuh keakraban.
     Kehidupan pribadi. Kehidupan pribadi seseorang menjadi faktor pendorong atau motivasi dalam organisiasi.
     Kebutuhan sosial. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan manusia untuk menjadi bagian dari organisasi, mencintai, dicintai, dan bersahabat dengan orang lain.

Kesimpulan
     upaya pengembangan motivasi kerja dalam organisasi merupakan masalah yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Pengembangan motivasi kerja dapat menghasilkan sumber daya manusia handal dan berkualitas. Hal ini merupakan aset organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Daftar Pustaka
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dalam organisasi. (2010). Diunduh    
     dari http://warrtawaga.gunadarma.ac.id.
Jenis-jenis motivasi. (2010). Diunduh dari  
     http://tentangkomputerkita.blogspot.com

26 Oktober 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar