Minggu, 04 November 2012

Kenakalan Remaja (Chrestella Agustine - 705120015).


     Kenakalan remaja merupakan perbuatan yang dilakukan oleh remaja yang melanggar hukum pidana dan tidak sesuai dengan norma-norma yang ada. Menurut Santrock (1993) kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.
     Jensen (1985) membagi kenakalan remaja ini dalam 4 jenis yaitu (a) kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain seperti perkelahian, pemerkosaan, perampokan, dan pembunuhan; (b) Kenakalan yang menimbulkan korban materi yaitu perusakan, pencurian, pencopetan, pemerasan; (c) Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban difihak orang lain, seperti pelacuran, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, dan seks sebelum menikah; (d) Kenakalan yang melawan status, misalnya mengingkari status anak sebagai pelajar dengan membolos, melanggar disiplin sekolah. Mengingkari status orang tua dengan cara minggat dari rumah atau membantah perintah mereka dan sebagainya.
     Berdasarkan jenis dari kenakalan remaja tersebut, terdapat beberapa faktor penyebabnya. Kumpfer dan Alvarado (2011) membagi faktor penyebab kenakalan remaja menjadi faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yang menyebabkan kenakalan remaja adalah kurangnya sosialisasi dari orangtua ke anak mengenai nilai-nilai moral dan sosial, contoh perilaku yang ditampilkan orangtua (modeling) di rumah terhadap perilaku dan nilai-nilai anti-sosial, kurangnya pengawasan terhadap anak, baik aktivitas, pertemanan di sekolah ataupun di luar sekolah, kurangnya disiplin yang diterapkan orangtua pada anak, rendahnya kualitas hubungan orangtua-anak, tingginya konflik dan perilaku agresif yang terjadi dalam lingkungan keluarga, kemiskinan dan kekerasan dalam lingkungan keluarga, anak tinggal jauh dari orangtua dan tidak ada pengawasan dari figur otoritas lain, perbedaan budaya tempat tinggal anak, misalnya pindah ke kota lain atau lingkungan baru.
      Menurut Graham (1983) penyebab kenakalan remaja juga berasal dari faktor internal yang terdiri dari faktor bakat yang mempengaruhi temperamen (menjadi pemarah, hiperaktif, dan lain-lain), cacat tubuh, dan ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri.  
      Berdasarkan artikel “Akibat Kenakalan Remaja” (2011) Kenakalan remaja memberikan beberapa negatif terhadap kehidupan manusia. Baik dalam kehidupan sosial dan kehidupan individu. Dampak-dampak yang ditimbulkan dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu dampak bagi diri remaja itu sendiri, bagi keluarga, dan bagi lingkungan masyarakat.
     Bagi dirinya sendiri kenakalan remaja sangat merugikan fisik dan  mental. Dalam segi fisik, remaja tersebut dapat terserang berbagai penyakit karena gaya hidup yang tidak tetratur. Dalam segi mental, pelakunya berpikir tidak stabil dan memiliki keperibadian yang menyimpang.
     Dampak kenakalan remaja bagi keluarga juga besar. Pelaku kenakalan remaja yang berkelakuan menyimpang dari ajaran agama akan terjadi ketidak harmonisan didalam keluarga, seperti komunikasi yang kurang baik antara orang tua dan anak, pemberontakkan yang dilakukan anak kepada orang tua, dan juga perilaku-perilaku yang melanggar norma dalam keluarga. Kenakalan remaja juga dapat menyebabkan timbulnya rasa malu pada orang tua pelaku karena tindakan anaknya yang melanggar peraturan dan mengganggu lingkungan sekitarnya.        
     Dalam lingkungan masyarakat, kenakalan remaja dapat mengganggu ketentraman masyarakat sekitar, seperti tawuran yang dilakukan oleh remaja yang menyebabkan kerusakkan fasilitas umum dan mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi yang menyebabkan kecelakaan.
     Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja adalah dengan pengaturan diri. “Pengaturan diri sama pentingnya dengan proses penyesuaian diri dan pemeliharaan stabilitas mental, kemampuan untuk mengatur diri dan mengarahkan diri” (Ali & Asrori, 2004, h. 45). Perhatian khusus, pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat terhadap remaja juga merupakan faktor penting bagi keberhasilan remaja dalam kehidupan (“Cara Mengatasi Kenakalan Remaja”, 2012).



DAFTAR PUSTAKA

Akibat yang ditimbulkan dari kenakalan remaja. (2011). http://ladang-
     hijau.blogspot.com/2011/07/akibat-yang-ditimbulkan-dari-
     kenakalan.html
Ali, M., Asrori, M. (2004). Psikologi remaja. Jakarta, Indonesia: PT Bumi Aksara.
Cara mengatasi kenakalan remaja. (2012). Diunduh dari
     http://belajarpsikologi.com/cara-mengatasi-kenakalan-remaja/
Graham, P. (1983). Children in danger. Washington, DC.
Jensen, L. C. (1985). Adolescence: Theories, research, applications. St. Paul,
     San Fransisco: West Publishing Co.
Santrock, J. W. (1993). Adolescence: An introduction. California, CA: Brown &
     Benchmark.

25 Oktober 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar