Minggu, 04 November 2012

Banjir (Veronica Clarissa - 705120034)


     Banjir adalah  peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena meningkatnya debit volume air (Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], 2005). Banjir juga berarti berair banyak dan deras, kadang-kadang meluap (Santoso dikutip dalam An, 2008).
     Terdapat beberapa jenis banjir di Jakarta. Menurut seorang ahli hidrologi, Wiranto (2008), banjir di Jakarta terbagi menjadi tiga jenis, antara lain: (a) banjir karena sungainya meluap, (b) banjir lokal, yaitu banjir yang terjadi karena curah hujan di suatu tempat sangat tinggi dan penyerapan air di tempat tersebut sangat rendah, dan (c) banjir yang diakibatkan oleh pasang surut air laut.
     Ada beberapa penyebab banjir, namun pada umumnya penyebab banjir di DKI Jakarta adalah curah hujan yang sangat tinggi dan rendahnya daerah penyerapan banjir. Rendahnya tingkat penyerapan airdi Jakarta disebabkan karena kurangnya daerah resapan air. Permasalahan yang sering ditemui adalah pemukiman kumuh di sepanjang bantaran sungai dan tumpukan sampah di sungai atau danau yang menyebabkan pendangkalan sungai dan berkurangnya daya tampung. Bangunan-bangunan pun dibangun semakin rapat dan tidak menyisakan ruang untuk penyerapan air (Priatna, 2001).
     Banjir menyebabkan banyak kerugian besar baik bagi masyarakat maupun bagi pemerintah. Dampak banjir terbagi menjadi tiga, yaitu: (a) dampak primer seperti rusaknya berbagai jenis struktur, bangunan, selokan, jalan, dan lain-lain; (b) dampak sekunder seperti kontaminasi air minum, penyakit dan kerusakan lahan pertanian; dan (c) dampak tersier seperti kesulitan ekonomi terhadap suatu Negara (“Banjir”, 2010).
     Dampak negatif lain dari banjir adalah pemadaman listrik oleh PLN. Listrik sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Karena tingginya air / luapan banjir, listrik harus kita padamkan atau bahkan dipadamkan oleh pihak PLN. Masyarakat tentu akan mengalami banyak sekali kesulitan bila listrik diputuskan saat bancana banjir melanda (“10 Dampak Negatif Banjir, 2009).
     Dampak lain banjir adalah rusaknya perekonomian nagara, terutama karrena DKI Jakarta adalah pusat perekonomian Negara. Perekonomian terganggu karena banjir merendam sawah sehingga panen atau produksi padi terganggu, karena transportasi terputus bahan makanan yang diangkut oleh truk dapat membusuk atau mungkin membutuhkanbiaya tambahan karena harus mencari jalan alternatif walaupun lebih jauh, Produksi pabrik dihentikan sementara karena mesin produksi terendam air atau listrik dipadamkan sehingga mesin produksi tidak dapat dijalankan, dan masih banyak lagi sebab kerugian tidak berasal hanya dari rusaknya mesin tetapi juga bisa dari sisi terhambatnya atau terganggunya produktifitas (“10 Dampak Negatif Banjir, 2009).


Daftar Pustaka :
An, La . (2008). Faktor Penyebab Banjir (2): Perubahan Lingkungan.
     http://mbojo.wordpress.com/2008/04/07/faktor-penyebab-banjir-2-perubahan-lingkungan/.
Banjir. (2010). diunduh dari http://www.bnpb.go.id/website/asp/benc.asp?p=10.

26 Oktober 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar