Rabu, 07 November 2012

Baby Blues Syndrome (Claudia Deini Irawan)


Setiap wanita pastilah memiliki cita-cita untuk menikah, mengandung, melahirkan, dan menjadi seorang ibu, kelak. Pada mulanya, hati terrasan senang dan bahagia ketika mengetahui bahwa diri kita telah mengandung seorang bayi, apa lagi bayi pertama yang di nanti-nantikan. Setelah 9 bulan mengandung sang bayi tersebut, dan melahirkannya, beberapa wanita malahan cenderung bingung dengan apa yang akan di lakukannya terhadap bayi tersebut. Bayi pada umumnya menangis jika menginginkan sesuatu, namun sang ibu malahan bingung. Di susui tidak mau, di gendong pun tetap menangis. Lama-kelamaan terjadilah yang di namakan atau sering di sebut-sebut sebagai sindroma baby blues, di mana sang ibu merasa tidak menginginkan bayinya tersebut.

Pada kasus wanita yang memiliki dukungan sosial yang cukup baik dari orang-orang terdekatnya seperti suami atau keluarga, maka sindrom ini dapat menghilang dalam kurun waktu kurang lebih dua minggu. Namun, jika seorang wanita yang sudah mengalami sindrom ini tidak diberikan dukungan sosial yang cukup dari orang-orang terdekatnya, maka tahap ini akan terus berlanjut menjadi depresi bahkan dapat mencapai tahapan psikotik, yaitu membunuh bayinya tanpa sadar. Ngeri memang mendengarnya. Maka dari itu, diharapkan suami dan keluarga terdekat dari wanita yang baru saja melahirkan harus memberikan cukup dukungan dan bantuan yang diperlukan bagi wanita tersebut sehingga sindroma baby blues ini tidak perlu terjadi.

29 Oktober 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar