Rabu, 07 November 2012
Kanker Serviks: Beban Psikologis dan Psikis (Claudia Deini Irawan)
Kanker serviks. Sebagai perempuan tentu saja agak ngeri mendengar kata kanker serviks. Takut-takut terkena penyakit yang mematikan ini, terutama yang sudah menikah dan berhubungan seksual secara aktif. Penyakit reproduksi yang satu ini sudah menyebar di seluruh penjuru dunia dan malahan menjadi penyakit mematikan nomor satu bagi kalangan perempuan. Namun demikian, bagi yang belum pernah menikah atau melakukan hubungan seksual, dapat di bantu pencegahannya dengan cara vaksin. Harga vaksin untuk kanker serviks memang tergolong mahal, namun tidak sebanding dengan dampak psikologis dan psikis yang di alami saat sudah terlajur bterkena penyakit yang satu ini.
Banyak wanita yang terkena penyakit ini baru menyadari bahwa dirinya mengidap penyakit mematikan ini setelah stadium kankernya tergolong tinggi, sehingga kecil kemungkinannya untuk menjadi sembuh. Belum lagi perasaan stress saat mengetahui bahwa mengidap penyakit ini, yang seolah-olah tidak ada lagi harapan untuk sembuh dan terus hidup. Hal ini tentu saja harus mendapatkan penanganan khusus dari pihak keluarga atau suami dengan cara memberikan dukungan sosial kepada orang tersebut, bukannya malahan men-judge atau menjauhi orang tersebut. Jika hal tersebut di lakukan, orang yang terkena penyakit kanker serviks tersebut bukannya akan sembuh, namun akan bertambah parah penyakitnya di karenakan tingkat stressnya yang bertambah parah.
Beban psikis dari penyakit kanker serviks ini juga tidak kalah berpengaruh bagi kemajuan perkembangan kesehatan orang tersebut. Wanita yang mengidap penyakit ini terntu saja akan mengalami rasa nyeri di bagian bawahh perut, dan sebagainya yang otomatis mengganggu mood dari individu tersebut. Wajar jika orang tersebut sedikit "berubah" dari biasanya. Namun, sebaiknya bukannya malah di jauhi atau balas di marahi atau di acuhkan, namun orang-orang terdekatnya hendaknya lebih dapat memahami perasaan emosi dari individu yang bersangkutan.
29 Oktober 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar