Rabu, 04 September 2013

What's the key of healthy relationship? (Handayani)

Ya, kembali lagi dengan topik Perilaku Seksual di minggu kedua. Hubungan yang sehat. Apa itu hubungan yang sehat, seperti apa bentuk dan wujud hubungan yang sehat? Yang saling menjamah-kah? Yang saling memeriksa organ tubuh setiap jengkalnya? Tentunya pertanyaan yang disebutkan bukan-lah contoh dari hubungan yang sehat. Itu hubungan yang horor. Hubungan atau relasi yang sehat perlu bincang-bincang, perlu ngobrol bersama, membicarakan hal-hal yang bermanfaat, sharing 1 sama lain, mendengarkan dan didengarkan. Bukan bicara tentang hal yang tidak jelas tujuan dan maksudnya.
Kenapa komunikasi yang baik bisa menjadi dasar sebuah relasi yang sehat ? Coba anda bayangkan, anda sedang asyik bercerita kepada pasangan anda: "Iya beb, aku tuh kemarin pergi bareng keluarga, seru gitu deh ngumpul-ngumpul. BBQ bareng, trus kita cerita-cerita sampe malem, sampe begadang." Dan seterusnya. Lalu pasangan anda hanya menjawab: Oh, gitu ya ?
You know ? It hurts.
Jadilah 'tong sampah' yang baik satu sama lain, yang bisa menjadi tempat pembuangan atau berkeluh kesah suka duka pasangan anda. Maka, hubungan anda akan berhasil. Kurangnya komunikasi merupakan bibit dari hubungan yang bermasalah dan anda boleh buktikan bahwa anda akan gagal dengan sikap yang saling cuek dan tidak menghargai satu sama lain.

Salah satu penyebab mengapa hubungan bisa menjadi bermasalah, mungkin saja karena pola komunikasi pria dan wanita berbeda. Teori tersebut disampaikan oleh Deborah Tannen. Jadi, jika pria berbicara, lebih ke arah melapor dan lebih menggunakan bahasa gaul. Contoh: Iya bro, gu3 ab1s k0n9kow sam4 t3men-t3m3n gw di CP. Sorry, sorry, itu 4L4Y bukan gaul #salahfokus. Hahaha. Contoh: Iya bro, lu tau ga tempat tongkrongan baru? Maren gw bru abis dari sono sama temen gw, enak gitu tempatnye, bisa nyokib (merokok).
Jarang pria menghabiskan waktunya hanya untuk sekedar membicarakan hal tidak penting seperti diskon 50% all items di Matahari. Sedangkan wanita, lebih berperasaan dan lebih suportif, kalau wanita sudah berbicara, semua serba pakai perasaan, walaupun belum tentu mereka merasakan apa yang dibicarakan. Selain itu, wanita kebanyakan gosipnya daripada hal yang berguna. Contoh: "Perasaan gue, kemaren kok baju cowo gw wangi parfum cewe lain ya ? Wah, mulai jadi cowo-cowo setia (setiap tingkungan ada) nih cowo gue."
Hati-hati nih buat para pria yang punya pasangan posesif and over negative thinking. :p
Nah, selain itu, para wanita lebih bisa dan lebih baik dalam menerjemahkan bahasa nonverbal. Contoh: "Wah, abis lu apain tuh temen lu? Kok mukanya kaya sedih gitu ? atau Eh dia kenapa ya ? Kok ngeliatin gw terus? Jangan-jangan naksir sama gw? Atau ada kotoran nyangkut di rambut gw?" :D

Dan perempuan juga lebih bisa mencurahkan isi hatinya melalui social media dan memakai emoticon: BBM, path, facebook, twitter, dan seterusnya. Tapi hati-hati buat para lelaki kalau pasangannya lebih suka "ngoceh" lewat BBM dibanding bicara langsung, bisa jadi pacar anda lebih suka pacaran sama gadget dibanding manusia :D
Dan entah kenapa wanita sangat menyukai penggunaan emoticon, sticker, atau emoji yang heboh. Biarkanlah itu menjadi misteri Ilahi saudara-saudara. Tentu saja bukan itu jawabannya, karena semua orang pasti tau, kalau wanita bicara pakai hati, jadi ya berapi-api. Beda dengan pria yang biasanya lebih simple. Itulah mengapa sering ada miss communication, miss berarti kurang ya, bukan gelar seperti Miss Indonesia, Miss World dan lainnya.
Kemudian, wanita entah mengapa juga kalau marah, suka sekali menggeneralisasikan segala hal. Contoh: Kamu tuh ya, ga pernah aja bayarin aku makan.--> Ini Pemalakan Terselubung. Aslinya: "Kamu tuh ya, ga pernah ngerti perasaan aku, ga pernah peka sama hati aku. Kamu tuh sebenernya sayang ga sih sama aku ?"

Ya kali anda pacaran tak pernah satu kali saja menyatakan atau dinyatakan rasa sayang pada/oleh pasangan anda?

We talk about love and healthy relationship. And healthy relationship build by 2 persons.
So, what you need to make it strong? 
Communication and respect each other. :)
 
 29 Agustus 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar