Ya,
kembali lagi dengan topik Perilaku Seksual di minggu kedua. Hubungan
yang sehat. Apa itu hubungan yang sehat, seperti apa bentuk dan wujud
hubungan yang sehat? Yang saling menjamah-kah? Yang saling memeriksa
organ tubuh setiap jengkalnya? Tentunya pertanyaan yang disebutkan
bukan-lah contoh dari hubungan yang sehat. Itu hubungan yang horor.
Hubungan atau relasi yang sehat perlu bincang-bincang, perlu ngobrol
bersama, membicarakan hal-hal yang bermanfaat, sharing 1 sama lain,
mendengarkan dan didengarkan. Bukan bicara tentang hal yang tidak jelas
tujuan dan maksudnya.
Kenapa
komunikasi yang baik bisa menjadi dasar sebuah relasi yang sehat ? Coba
anda bayangkan, anda sedang asyik bercerita kepada pasangan anda: "Iya
beb, aku tuh kemarin pergi bareng keluarga, seru gitu deh
ngumpul-ngumpul. BBQ bareng, trus kita cerita-cerita sampe malem, sampe
begadang." Dan seterusnya. Lalu pasangan anda hanya menjawab: Oh, gitu
ya ?
You know ? It hurts.
Jadilah
'tong sampah' yang baik satu sama lain, yang bisa menjadi tempat
pembuangan atau berkeluh kesah suka duka pasangan anda. Maka, hubungan
anda akan berhasil. Kurangnya komunikasi merupakan bibit dari hubungan
yang bermasalah dan anda boleh buktikan bahwa anda akan gagal dengan
sikap yang saling cuek dan tidak menghargai satu sama lain.
Salah
satu penyebab mengapa hubungan bisa menjadi bermasalah, mungkin saja
karena pola komunikasi pria dan wanita berbeda. Teori tersebut
disampaikan oleh Deborah Tannen. Jadi, jika pria berbicara, lebih ke
arah melapor dan lebih menggunakan bahasa gaul. Contoh: Iya bro,
gu3 ab1s k0n9kow sam4 t3men-t3m3n gw di CP. Sorry, sorry, itu 4L4Y bukan
gaul #salahfokus. Hahaha. Contoh: Iya bro, lu tau ga tempat tongkrongan
baru? Maren gw bru abis dari sono sama temen gw, enak gitu tempatnye,
bisa nyokib (merokok).
Jarang
pria menghabiskan waktunya hanya untuk sekedar membicarakan hal tidak
penting seperti diskon 50% all items di Matahari. Sedangkan wanita,
lebih berperasaan dan lebih suportif, kalau wanita sudah berbicara,
semua serba pakai perasaan, walaupun belum tentu mereka merasakan apa
yang dibicarakan. Selain itu, wanita kebanyakan gosipnya daripada hal
yang berguna. Contoh: "Perasaan gue, kemaren kok baju cowo gw wangi
parfum cewe lain ya ? Wah, mulai jadi cowo-cowo setia (setiap tingkungan
ada) nih cowo gue."
Hati-hati nih buat para pria yang punya pasangan posesif and over negative thinking. :p
Nah,
selain itu, para wanita lebih bisa dan lebih baik dalam menerjemahkan
bahasa nonverbal. Contoh: "Wah, abis lu apain tuh temen lu? Kok mukanya
kaya sedih gitu ? atau Eh dia kenapa ya ? Kok ngeliatin gw terus?
Jangan-jangan naksir sama gw? Atau ada kotoran nyangkut di rambut gw?"
:D
Dan
perempuan juga lebih bisa mencurahkan isi hatinya melalui social media
dan memakai emoticon: BBM, path, facebook, twitter, dan seterusnya. Tapi
hati-hati buat para lelaki kalau pasangannya lebih suka "ngoceh" lewat
BBM dibanding bicara langsung, bisa jadi pacar anda lebih suka pacaran
sama gadget dibanding manusia :D
Dan
entah kenapa wanita sangat menyukai penggunaan emoticon, sticker, atau
emoji yang heboh. Biarkanlah itu menjadi misteri Ilahi saudara-saudara.
Tentu saja bukan itu jawabannya, karena semua orang pasti tau, kalau
wanita bicara pakai hati, jadi ya berapi-api. Beda dengan pria yang
biasanya lebih simple. Itulah mengapa sering ada miss communication,
miss berarti kurang ya, bukan gelar seperti Miss Indonesia, Miss World
dan lainnya.
Kemudian,
wanita entah mengapa juga kalau marah, suka sekali menggeneralisasikan
segala hal. Contoh: Kamu tuh ya, ga pernah aja bayarin aku makan.-->
Ini Pemalakan Terselubung. Aslinya: "Kamu tuh ya, ga pernah ngerti
perasaan aku, ga pernah peka sama hati aku. Kamu tuh sebenernya sayang
ga sih sama aku ?"
Ya kali anda pacaran tak pernah satu kali saja menyatakan atau dinyatakan rasa sayang pada/oleh pasangan anda?
We talk about love and healthy relationship. And healthy relationship build by 2 persons.
So, what you need to make it strong?
Communication and respect each other. :)
29 Agustus 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar