Jika
kita berbicara mengenai teknik wawancara yang ada di kehidupan sehari-hari,
mungkin yang terbenak di dalam otak kita adalah kegiatan tanya jawab pada suatu
ruangan untuk mendapatkan informasi yang biasanya bersifat resmi. Pada
kesempatan ini, kita akan merambah wawancara di bidang psikologi. Untuk
membangun suatu wawancara yang bersifat lunak, atau tidak kaku, kita harus
mempunyai banyak kemampuan untuk membuat suasana menjadi nyaman.
Kemampuan yang harus dimiliki oleh
pewawancara adalah membina rapport yang baik dengan klien, adalah tidak mudah
membuat rapport yang baik dengan klien. Kita bertemu orang asing dan harus
menyesuaikan masing-masing karakter klien, misalnya ada klien yang sensitive, aggressive, dan tentunya
masing-masing klien mempunyai budaya yang beragam, kita harus memahami dan
menghargai setiap budaya pada klien.
Selain itu pewawancara juga harus
mempunyai empati terhadap setiap kliennya, agar mencapai suatu hubungan yang
hangat. Sangat penting bagi pewawancara ikut memahami apa yang dirasakan oleh
klien, jika dilihat dalam setting klinis,
psikolog dapat memberi solusi yang benar-benar dibutuhkan klien. Jika klien
dapat pengaruh yang positif dengan solusi yang kita berikan, klien akan
menanamkan rasa trust dan mempunyai
rasa nyaman, sehingga klien dapat mengungkapkan dan menjelaskan secara detail
apa yang ia rasakan dan alami.
Selanjutnya yang dibutuhkan oleh
pewawancara adalah attending behavior.
Pada tahap ini, pewawancara harus memberikan waktu pada klien untuk
menceritakan tentang diri mereka dan apa yang mereka rasakan. Kita harus ingat
bahwa saat klien datang pada kita, kita harus menghargai dan menghormati klien. Selama berjalannya waktu, pewawancara
juga harus mempunyai keterampilan observasi yang baik, sehingga kita dapat
menilai bagaimana dan apa yang dilakukan oleh klien, selain itu juga dapat
membantu pewawancara dalam mengambil keputusan yang ada dan mengetahui secara
lebih detail perilaku klien.
Menurut saya wawancara adalah seni, seni
itu indah, banyak variasi yang dapat membuat setiap wawancara mempunyai kesan
tertentu. Kita dapat mengaplikasikannya dalam berbagai hal dan kondisi yang
ada. Banyak teknik yang dapat dilakukan ketika kita memulai wawancara, semua
kondisi terjadi secara spontan, kita tidak tahu bagaimana dan apa yang dapat
dilakukan oleh klien pada saat wawancara. Itu akan mengalir menjadi suatu
dinamika yang indah dan mengesankan.
16 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar