Saat ini, anak yang mengalami kebutuhan khusus jumlahnya terus meningkat. Apa penyebabnya? Sebagian besar orang awam hanya mengetahui bahwa hal tersebut disebabkan oleh penyakit keturunan atau gen bawaan dari salah satu orang tuanya. Faktanya, anak yang mengalami kebutuhan khusus bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah dikarenakan calon ibu mengkonsumsi junk food pada saat hamil.
Sebuah studi menyatakan bahwa terdapat hubungan antara makanan yang dikonsumsi ibu hamil dengan perilaku anak dikemudian hari. Asupan nutrisi pada tahap awal kehidupan, termasuk pada janin, berkaitan dengan kesehatan mental dan fisik anak dikemudian hari. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika generasi penerus saat ini banyak yang mengalami kebutuhan khusus. Sebuah fenomena di sekitar kita yang cukup memperihatinkan dan terus akan lebih memperihatinkan apabila saat ini calon ibu kurang memiliki kesadaran untuk tidak mengkonsumsi junk food.
Tidak dapat dipungkiri, junk food dikenal oleh masyarakat Indonesia memiliki cita rasa yang lezat dan termasuk dalam makanan kelas atas. Stereotype itu secara tidak langsung berpengaruh pada meningkatnya konsumsi junk food di Indonesia. Khususnya untuk para ibu yang akan melahirkan generasi penerus, diharapkan untuk tidak mengkonsumsi junk food. Senikmat apapun junk food, percayalah bahwa makanan tersebut hanya memberikan dampak negatif pada anak yang akan dilahirkan kelak.
Masa depan anak menjadi korban, seumur hidupnya anak akan menderita. Mereka tidak bisa tumbuh dan berkembang seperti anak-anak pada umumnya. Mereka tidak bisa bersosialisasi dengan baik dengan lingkungannya, bahkan pola makan yang dikonsumsi juga harus benar-benar dijaga.
Ayo! Para calon ibu hendaknya berlomba-lomba untuk melahirkan generasi penerus yang berkualitas. Dengan generasi penerus yang berkualitas, sama halnya dengan meningkatkan kesejahteraan manusia di bumi ini.
31 Agustus 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar