Konsep
Flow merupakan suatu bentuk pengalaman yang dirasakan oleh seorang individu
pada saat terlibat dalam kegiatan yang bersifat sangat menarik bagi individu
tersebut. Individu kurang memedulikan seberapa besar biaya dan tenaga yang
telah dikeluarkan, waktu yang telah terbuang serta reward yang akan ia terima,
yang terpenting adalah kepuasan yang akan ia dapatkan serta tercapainya tujuan
yang diinginkannya.
Konsep
Flow dijelaskan oleh Mihaly Csikszentmihalyi tahun 1960 & 1970-an. Flow
terjadi ketika kegiatan yang dijalani memiliki tujuan yang jelas, individu
merasa tertantang dalam pengerjaannya serta individu merasa mampu mencapai
tujuan dari kegiatan itu, individu mendapatkan feedback yang cepat, kegiatan
tersebut sesuai dengan keahlian yang individu miliki, serta fokus pada kegiatan
tersebut.
Sebagai
contoh, Flow ini terjadi saat individu bermain game, ia memiliki kontrol
terhadap permainan itu, ia mengerti peraturannya dan mengerti tujuan yang akan
dicapai. Dalam menuju tujuannya, ia memainkan game tersebut dengan perasaan “fun” tanpa adanya rasa
keterpaksaan. Maka dari itu, konsep Flow dapat diterapkan dalam dunia kerja
agar memiliki pengaruh yang baik dalam perusahaan. Flow ini dapat tercipta
apabila manajer dapat membangun lingkungan kerja yang menyenangkan, memberikan
kebebasan kepada anggota tim dalam mengembangkan ide kreatif, memberikan
perhatian, memberikan penjelasan mengenai kegiatan yang harus dilakukan anggota
tim untuk mencapai tujuan perusahaan, memiliki tujuan yang jelas, serta manajer
harus dapat menerima serta menghargai tiap pendapat dan ide-ide yang diberikan
oleh anggota tim. Manajer harus memiliki kesadaran akan hal-hal tersebut,
motivasi positif sangatlah diperlukan oleh para anggota tim serta kerja sama
antara manajer dan anggota merupakan faktor utama dalam mencapai tujuan
perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar