Senin, 06 Mei 2013

YUK MENGENAL KLIEN LEBIH DALAM!! :) (Francine Nathalia)

    Pada pembahasan kali ini kita akan masuk ke sejarah sosial, disini kita harus peka pada latar belakang klien. Pengaruh sosial budaya, keluarga, kehidupan seksual, status, pekerjaan, dan pendidikan akan mempengaruhi sikap seseorang, begitu juga dengan klien. Sejarah hidup klien akan sangat kita butuhkan apabila kita ingin menganalisis kasus klien dan melengkapi data klien, pengalaman masa lampau dan sekarang tentu bisa saja mempengaruhi klien. Misalkan bila kita mendapatkan klien dengan kasus dia suka bertindak anarkis, kita dapat mencari tahu kehidupannya dulu, ternyata klien dulu pernah mengalami kekerasan fisik dari ayahnya, sehingga ketika dewasa klien melakukan hal  yang sama pada anaknya. Nah, dari contoh kasus seperti ini tentu sangat penting bagi kita untuk mengetahui latar belakang klien.
     Faktor-faktor di sini mencakup latar belakang keluarga, dengan siapa dia tinggal, menikah, anak-anaknya seperti apa, orangtuanya seperti apa, atau riwayat kesehatannya bagaimana, karena bukan tidak mungkin akan menurun secara genetik. Seperti misalnya menurut sejumlah penelitian, penyakit mental yang disebut skizofrenia menurun secara genetik, atau penyakit secara fisik seperti diabetes, jantung, dll. Selain itu kita teliti juga bagaimana latar belakang pendidikannya, seperti tulisan saya sebelumnya, sebagai seorang psikolog kita jangan mengeluarkan “jargon” psikologi bila kita sedang berbicara dengan orang yang tingkat pendidikannya rendah, tapi ada baiknya kita menjelaskannya dan bicara secara terbuka. Ada pula kita harus mengetahui pekerjaannya sekarang, apakah klien enjoy dengan pekerjaannya atau malah membuatnya tertekan? ,lalu hal yang cukup sensitif adalah kehidupan seksualnya, apa klien bahagia hidup dengan pasangannya, atau klien berstatus single, atau stress karena perceraian (divorce) atau pasangannya meninggal serta mempengaruhi kehidupan seksualnya yang cenderung rendah?
     Semua faktor yang sudah saya sebutkan di atas tentu dapat menjadi stressor tersendiri bagi klien, kita harus pandai mencari tahu itu semua, namun bila klien tidak bersedia, jangan memaksa mereka untuk bercerita. Dari faktor-faktor di atas, kita akan semakin mengenal klien, dapat menganalisis kasus klien dengan lebih mudah.


 “Jadilah psikolog yang bijaksana menghadapi keluhan klien, bukan tidak mungkin suatu hari klien akan mengingat anda J”. 

22 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar