Pada pembahasan kali ini kita akan masuk ke sejarah sosial, disini kita
harus peka pada latar belakang klien. Pengaruh sosial budaya, keluarga,
kehidupan seksual, status, pekerjaan, dan pendidikan akan mempengaruhi
sikap seseorang, begitu juga dengan klien. Sejarah hidup klien akan
sangat kita butuhkan apabila kita ingin menganalisis kasus klien dan
melengkapi data klien, pengalaman masa lampau dan sekarang tentu bisa
saja mempengaruhi klien. Misalkan bila kita mendapatkan klien dengan
kasus dia suka bertindak anarkis, kita dapat mencari tahu kehidupannya
dulu, ternyata klien dulu pernah mengalami kekerasan fisik dari ayahnya,
sehingga ketika dewasa klien melakukan hal yang sama pada anaknya.
Nah, dari contoh kasus seperti ini tentu sangat penting bagi kita untuk
mengetahui latar belakang klien.
Faktor-faktor di sini mencakup latar belakang keluarga, dengan siapa dia
tinggal, menikah, anak-anaknya seperti apa, orangtuanya seperti apa,
atau riwayat kesehatannya bagaimana, karena bukan tidak mungkin akan
menurun secara genetik. Seperti misalnya menurut sejumlah penelitian,
penyakit mental yang disebut skizofrenia menurun secara genetik, atau
penyakit secara fisik seperti diabetes, jantung, dll. Selain itu kita
teliti juga bagaimana latar belakang pendidikannya, seperti tulisan saya
sebelumnya, sebagai seorang psikolog kita jangan mengeluarkan “jargon”
psikologi bila kita sedang berbicara dengan orang yang tingkat
pendidikannya rendah, tapi ada baiknya kita menjelaskannya dan bicara
secara terbuka. Ada pula kita harus mengetahui pekerjaannya sekarang,
apakah klien enjoy dengan pekerjaannya atau malah membuatnya
tertekan? ,lalu hal yang cukup sensitif adalah kehidupan seksualnya, apa
klien bahagia hidup dengan pasangannya, atau klien berstatus single, atau stress karena perceraian (divorce) atau pasangannya meninggal serta mempengaruhi kehidupan seksualnya yang cenderung rendah?
Semua faktor yang sudah saya sebutkan di atas tentu dapat menjadi stressor
tersendiri bagi klien, kita harus pandai mencari tahu itu semua, namun
bila klien tidak bersedia, jangan memaksa mereka untuk bercerita. Dari
faktor-faktor di atas, kita akan semakin mengenal klien, dapat
menganalisis kasus klien dengan lebih mudah.
22 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar