Rabu, 22 Mei 2013

Fetishism (Melia Wijaya)

Fetishism adalah pemujaan. Fetish adalah sebuah objek atau bagian tubuh yang tidak lazim diasosiasikan dengan aktivitas seks dan menjadi fokus utama atau khusus individu, dalam ketergugahan seksual dan orgasme. Fetishist adalah orang yang terlibat dalam fetishism, khususnya yang berkaitan dengan seksual. Fetishist dapat mengembangkan respon terhadap: (1) objek, seperti sepatu, sepatu boots, celana dalam, atau bra; (2) bahan, seperti kulit, sutra, bulu, atau karet; (3) atau bagian tubuh, seperti kaki, bokong, atau rambut.
Mungkin beberapa pembaca pernah menonton film yang mengisahkan salah pemerannya suka mencuri celana dalam. Pada salah satu film yang pernah saya tonton mengisahkan seorang laki-laki yang suka sekali mencuri celana dalam. Celana dalam tersebut dikoleksi beragam warna dan motif. Setelah mencuri biasa ia cium terlebih dahulu lalu gantungkan hingga kamar tempat ia tidur terlihat seperti pelangi karena penuh dengan celana dalam wanita.
Lalu, bagaimana bila ternyata salah satu orang terdekat kita ternyata mengalami hal ini? Hm.. menurut buku sexuality now: embrasing diversity karya Caroll, J.L.terdapat beberapa cara, diantaranya individual therapy, family therapy, dan group therapy. Individual therapy dilakukan antara klien dengan terapis; family therapy dilakukan melibatkan keluarga, klien dan terapis; dan  group therapy dilakukan bersama dengan klien yang memiliki kondisi sama bersama terapis.

22 Mei 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar