Kebanyakan perempuan tidak
mengadukan pemerkosaan karena menganggap bahwa pemerkosaan dilakukan oleh penis
(hubungan intercouse, felatio, anal sex) daripada apa yang
dilakukan pada vagina (penetrasi digital, cunnilingus,
menyentuh), pemerkosaan bukan hanya saat penis melakukan penetrasi terhadap
vagina tetapi dapat dilakukan melalui mulut dan anus. Selain kasus pemerkosaan
kasus pelecehan seksual juga kerap terjadi di masyarakat. Pelecehan seksual
kebanyakan terjadi di tempat-tempat umum seperti bus, kereta atau transpotasi
umum lainnya. pelecehan seksual dapat berupa menyentuh, memeluk, mencium,
memegang, bahkan memaksa orang lain melihat hal-hal yang berbau seksual (pornografi)
juga dapat dinamakan pelecehan seksual.
Menurut teori
psikopatologi seorang pria melakukan pemerkosaan dikarenakan mengalami gangguan
psikologis atau sedang mabuk. Teori ini menyatakan bahwa seseorang dalam
kondisi normal tidak akan melakukan tindakan pemerkosaan. Selain itu, terdapat
teori lain yang menyatakan bahwa kasus pemerkosaan terjadi karena perempuan
yang menyebabkannya, karena perempuan pulang terlalu malam ataupun memakai
pakaian terlalu terbuka. Tetapi menurut kaum feminist dan para sosisologis
menyatakan bahwa kasus pemerkosaan terjadi karena untuk menyatakan kedudukan, sekarang
ini perempuan semakin memiliki kekuasaan, maka untuk menunjukkan kekuasaannya
laki-laki memperkosa perempuan.
Kasus pemerkosaan banyak
yang tidak dilaporkan oleh para korban karena setelah kejadian pemerkosaan dan
mendapat tanggapan negatif ketika korban menceritakan kejadian tersebut kepada
keluarga atau sahabat dekat. Ada beberapa keluarga yang masih menganggap bahwa
pemerkosaan sebagai aib. Padahal kita sebagai keluarga atau sahabat kita
seharusnya melindungi dan menemani korban karena tentu saja dia akan merasa
takut saat sendirian, mengalami mimpi buruk, takut dengan orang asing dan tentu
saja mengalami depresi. Ada beberapa korban yang menutupi dan menganggap bahwa
kejadian ini tidak terjadi dalam hidup dia, korban merepress ingatan tentang kejadian tersebut, hal ini adalah salah
karena kajadian tersebut tidak akan pernah benar-benar terlupakan dan
sewaktu-waktu ketika ingatan tersebut muncul akan lebih menyiksa diri anda.
Oleh karena itu, jika anda
mengalami atau mendengar teman atau keluarga anda menjadi korban segera dibawa
kerumah sakit untuk di visum dan diobati jika terluka, kemudian sebaiknya
menemui psikolog untuk melakukan konseling. Karena kejadian tersebut tentu saja
MENGUBAH keseleluruhan hidupnya, dia membutuhkan seseorang untuk membimbing dan
menemani dirinya saat menjalani hidup-hidup penuh ketakutan setelah kejadian
tersebut. Alangkah baiknya jika anda sekalian selalu ada ketika diperlukan dan bukan
memandangnya dengan pemikiran negatif.
So guys, janganlah memandang
korban pemerkosaan sebagai aib, dia telah mengalami hal yang telah memutar
balikkan seluruh hidupnya, kita sebagai teman atau keluarga harus menemaninya
dna mendukung hingga mencerahkan kembali hidupnya. terima kasih telah membaca
blog saya semoga dapat memberikan informasi yang diperlukan22 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar