Tujuan
dari wawancara baik pendidikan maupun dalam Industri dan Organisasi
(PIO) adalah untuk mengetahui hal yang diperlukan. Bila dalam bidang
pendidikan biasanya mencari tahu penyebab seorang siswa/i bolos, tawuran
ataupun masalah personal siswa/i yang bersangkutan. Selain itu, BK atau
konselor juga membantu dalam mediasi bilamana siswa/i yang bersangkutan
memiliki masalah dengan guru atau orang tua.
Dalam bidang PIO, wawancara lebih banyak digunakan dalam interview. Interview
dilakukan untuk mempertemukan calon karyawan/ti yang sesuai dengan yang
dibutuhkan oleh perusahaan dan sesuai dengan kemampuan karyawan/ti
untuk posisi yang dilamar.
Pada hari kamis yang lalu, kami beruntung mendapat informasi lebih dalam hal wawancara karena Ibu Henny selaku pengajar mata kuliah Teknik Wawancara mengundang Kakak Alumni dalam bidang PIO. Kala Kakak Alumni kami, Filipus Totong selaku HRD di bidang F&B. Sungguh, saya pribadi tidak pernah terpikir akan hal-hal simple.
Dari yang saya ketahui dan pelajari selalu seputar bagaimana cara
menjawab dengan benar, menyampaikan tanpa ada drama atau bertele-tele
hingga pemaparan Kak Filipus membuat saya tercengang. Tercengang karena
ternyata hal simple sangat diperhatikan, seperti tidak
diperbolehkan mengenakan kacamata sedang dalam pikiran saya “bagaimana
bila kemampuan bahasa inggris saya tidak memadai dalam menangani customer?”. Kak Filipus juga mengatakan bahwa seseorang yang bekerja dalam bidang B&F tidak diperbolehkan memiliki tato. “Apa hubungannya?” toh, mereka di dalam kitchen, kecuali chef
yang proses memasaknya diperlihatkan oleh pengunjung (biasa dipisahkan
berupa sekat kaca). Bagaimana bila tato yang dimiliki tidak terlihat?
Sebelum sempat saya tanyakan, Kak Filipus menjelaskan bahwa hal tersebut
tidak diperbolehkan karena pandangan masyarakat Indonesia mengenai tato
selalu dihubungkan dengan preman sehingga tanpa sadar masyarakat yang
menjadi costumer menilai perusahaan yang bersangkutan mempekerjakan preman. Hal ini dapat merusak citra perusahaan.
Beberapa pertanyaan lain yang terkesan simple ternyata sangat berhubungan dengan citra perusahaan membuat saya kaget sekaligus menjadi tahu. Yah, lumayan. Dapet bocoran bilamana saya atau pembaca ingin mengajukan CV dalam bidang F&B :p
Sungguh, kami sangat berterima kasih kepada Ibu Henny serta Kakak
Alumni yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk berbagi dengan
kami, adik-adik yang masih unyu (narsis).
14 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar