Nah ini nih yang seru pas
keluarin uneg-uneg yang sudah terpendam selama tiga minggu berturut-turut.. mau
tau apa itu? ayo disimak..
Ini adalah blog saya di
kelas teknik wawancara yang berisi tentang refleksi selama menjalani praktikum
berminggu-minggu. Praktikum ini dilakukan tiga sesi yaitu dalam bidang PIO,
Pendidikan, dan Klinis. Seru sih pas praktikum pertama.. ada deg-degannya,
seriusnya, apalagi buat kesalahan. Dalam praktikum ini saya mendapatkan
pengalaman baru yaitu dengan latihan menjadi pewawancara yang sesungguhnya,
rasanya menjadi klien yang bermasalah, dan juga melihat apa saja yang telah
dilakukan oleh teman lain yang sedang melakukan wawancara. Menjadi pewawancara
yang baik sebenarnya sangat sulit karena dalam praktikum, walaupun sudah
menyontek kertas pertanyaan, saya masih salah-salah dalam menanyakan pertanyaan
dan juga dengan suara atau intonasi yang kaku. Seperti blog-blog saya yang
sebelumnya terdapat beberapa keterampilan dan juga pengalaman yang banyak agar
bisa menjadi pewawancara yang baik.
Di minggu pertama dalam setting PIO itu rasanya deg-degan banget
sampai siapin contekan pertanyaan di mana-mana. Fokus ke klien? Saya rasa malah
lebih fokus ke pertanyaan selanjutnya “mau
tanya apa lagi yah”?. Belum lagi waktunya cukup atau tidak dengan daftar
pertanyaan tersebut. Minggu kedua sudah ada persiapan dan juga setting Pendidikan lebih gampang
sehingga memudahkan untuk wawancara. Nah di minggu ketiga nih, setting klinis.. yang ditakutin bukan
jadi pewawancara, tapi jadi kliennya. Topik dari pewawancara ada yang gangguan
atau tidak, kalau gangguan harus seperti apa yah acting-nya?
Pengalaman ke panti juga gak kalah serunya nih dengan pengalaman praktikum. Di panti itulah saya menemukan pengalaman baru. Dengan mewawancarai seorang nenek, saya mendapatkan banyak nasehat darinya dan juga cerita pengalamannya. Mewawancarai seseorang yang baru dikenal tidaklah mudah. Cara membina raport akan sangat bergantung dengan hasil yang akan nantinya saya dapatkan. Untungnya saya berhasil membina raport hingga saya disenangi kehadirannya.
Pengalaman ke panti juga gak kalah serunya nih dengan pengalaman praktikum. Di panti itulah saya menemukan pengalaman baru. Dengan mewawancarai seorang nenek, saya mendapatkan banyak nasehat darinya dan juga cerita pengalamannya. Mewawancarai seseorang yang baru dikenal tidaklah mudah. Cara membina raport akan sangat bergantung dengan hasil yang akan nantinya saya dapatkan. Untungnya saya berhasil membina raport hingga saya disenangi kehadirannya.
Itu pengalaman praktikum
yang sangat bagus bagi saya.. itu pengalamanku, kalau kamu? Silakan mencoba..
26 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar