Alasan pentingnya riwayat sosial adalah karena cerita yang dimiliki oleh
seseorang berbeda-beda di antara satu dengan yang lainnya. Cerita tersebut
dipengaruhi baik oleh faktor bawaan maupun oleh faktor lingkungan. Apa yang
terjadi sekarang dapat memberikan kontribusi bagi masalah yang di alami oleh
klien. Cerita klien memberikan suatu konteks dalam perkembangan strategi hidup
klien baik yang adaptif maupun yang maladaptif.
Riwayat sosial ini bukan hanya sekedar sekumpulan fakta mengenai
seseorang saja tetapi dapat memperoleh informasi khusus mengenai asal-usul
masalah klien. Pewawancara juga dapat mengetahui mengenai persepsi klien, perasaan
yang dialami oleh klien, dan segala sesuatu yang diceritakan oleh klien.
Riwayat sosial memiliki 17 area yang tercakup di dalamnya. Ketujuh belas
area tersebut adalah asal-usul keluarga, keluarga besar, konstelasi keluarga
saat ini, level pendidikan, riwayat pekerjaan, riwayat pernikahan, relasi
interpersonal, rekreasi, riwayat seksual, riwayat kesehatan, riwayat
psikoterapi, riwayat hukum, penggunaan alkohol dan obat-obatan, konsumsi
nikotin dan kafein, situasi kehidupan saat ini, sumber dukungan sosial, dan
agama.
Riwayat keluarga berbicara mengenai asal-usul keluarga serta tempat
dimana klien lahir dan dibesarkan. Selain itu, riwayat keluarga juga memberikan
informasi mengenai pola komunikasi di dalam keluarga, karakteristik anggota
keluarga, dan kehadiran konflik di masa lalu atau di masa sekarang yang
berhubungan dengan masalah (stress) yang di alami oleh klien saat ini. Dengan mengetahui
riwayat keluarga, kita dapat menyelesaikan 3 tugas yaitu 1) mengembangkan
sketsa biografi singkat dari orang tua, saudara kandung, istri, orang lain, dan
anak-anak; 2) belajar mengenai hubungan di antara pasien dan orang lain baik di
masa sekarang dan selama masa kanak-kanak; 3) belajar mengenai gangguan mental
yang terjadi didalam keluarga klien. Cara yang efektif untuk mendapatkan informasi
tersebut yaitu dengan Genogram yang di kembangkan oleh Murray Bowen.
Riwayat pendidikan juga berperan penting di dalam membentuk individu. Riwayat
ini memberikan informasi mengenai kinerja klien secara akademik. Persepsi yang
di ceritakan oleh klien selama masa sekolah memberikan suatu penilaian mengenai
seberapa baik individu di dalam proses pendidikan maupun di dalam proses sosialisasi.
Kurangnya relasi pada individu dapat mengindikasikan kegagalan di dalam
kemampuan sosial.
Riwayat pekerjaan dapat menjadi indicator yang baik bagi individu di
dalam fungsi pekerjaannya. Sebaiknnya pewawancara tidak menggunakan kalimat
pertanyaan yang menyinggung klien kita. Riwayat pernikahan juga dapat
memberikan informasi mengenai status pernikahan seseorang, hubungan klien
dengan orang lain secara signifikan dan berapa kali klien menikah yang biasanya
ditemukan di dalam demografi yang tertulis yang diungkapkan klien sebelum
proses wawancara di mulai.
Relasi interpersonal berbicara mengenai hubungan-hubungan individu dengan
orang lain yang sudah terjalin hingga sekarang. Riwayat rekreasi memberikan
informasi mengenai bagaimana cara individu untuk menghabiskan waktu luangnya di
masa hidupnya tersebut. Kekurangan rekreasi dapat membuat seorang individu
untuk terjerumus dalam penggunaan obat-obatan atau alkohol.
Riwayat seksual adalah suatu topik yang sangat sensitif bagi klien sehingga
pewawancara harus berhati-hati di dalam memilih kalimat pertanyaan. Sebaiknya
pewawancara memulainya dengan menanyakan level keterlibatan klien di dalam
suatu relasi seksualnya atau mengenai kepuasaannya di dalam suatu hubungan.
Riwayat kesehatan seorang individu dapat memberikan suatu informasi
mengenai riwayat rawat jalan, riwayat rawat inap, riwayat operasi, dan
masalah-masalah lain klien yang berhubungan dengan kesehatan klien. Riwayat
kesehatan keluarga sangat penting menjadi indikator di dalam riwayat kesehatan
klien.
Riwayat psikoterapi atau psikiatrik dapat memberikan informasi mengenai
diagnosis klien sebelumnya dan psikoterapi yang pernah di jalani oleh klien
sebelumnya. Riwayat ini juga penting
untuk mengetahui bagaimana klien memandang suatu pengalamannya. Riwayat ini
juga membantu pewawancara untuk memahami dorongan klien untuk mencari suatu
pertolongan sebelumnya.
Riwayat legal (hukum) seorang klien dapat memberikan suatu arti mengenai
segala sesuatu dari suatu perkara hukum, waktu di penjara dan masalah-masalah
yang di alami oleh klien yang bersangkutan dengan suatu hukum. Klien yang
secara ekstrim memiliki suatu perilaku yang tidak legal dapat mengindikasikan
adanya suatu patologi di dalam diri klien tersebut. Riwayat penggunaan alkohol
dan obat-obatan serta konsumsi nikotin dan kafein juga diperlukan oleh
pewawancara mengenai data kelengkapan klien karena dapat berhubungan dengan
adanya suatu masalah adiksi.
Riwayat sosial baik bagi anak-anak, remaja dan orang dewasa memiliki
cakupan area yang berbeda-beda. Di dalam riwayat sosial anak-anak dan remaja
terdapat area keluarga inti klien, pertumbuhan klien, kekerasan yang di alami
oleh klien, kesehatan pada masa kanak-kanak, pendidikan, riwayat kesehatan
(obat-obatan), kepribadian klien, riwayat keluarga. Sedangkan bagi riwayat
sosial orang dewasa terdiri atas riwayat pekerjaan, riwayat hukum, agama,
situasi kehidupan saat ini, jaringan sosial, status pernikahan, rekreasi,
riwayat kesehatan, kepribadian klien, dan riwayat keluarga. Cakupan yang di
miliki oleh riwayat sosial orang dewasa lebih luas bila dibandingkan dengan
riwayat sosial bagi anak-anak dan remaja.
Agar dapat memberikan suatu wawancara yang baik mengenai riwayat sosial
seseorang, maka disini terdapat beberapa strategi untuk mencapainya yaitu 1) mendengarkan
apa yang diceritakan oleh klien; 2) bertanya mengenai hal-hal yang penting; 3)
melakukan wawancara yang tidak mengintrogasi klien; 4) be curious secara natural dan spontan; 5) mengingat hal-hal yang
penting; 6) waspada dengan adanya perbedaan kultural di dalam proses wawancara
tersebut; 7) mengajak klien agar bercerita secara jelas dengan proses
penyelidikan yang baik.
24 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar