Kamis, 16 Mei 2013

Social History (Eveline Chandra)

Apakah Anda mengetahui mengenai cakupan riwayat sosial seseorang? Jika belum, mari kita bahas cakupan mengenai riwayat sosial tersebut di dalam blog ini. Pertama-tama, kita harus mengerti terlebih dahulu mengenai apa yag dimaksud dengan riwayat sosial tersebut. Riwayat sosial memberikan suatu konteks di dalam perkembangan klien dan masalah yang terjadi di dalam kehidupan klien. Porsi riwayat sosial di dalam suatu proses wawancara (baik lisan atau tertulis) biasanya memiliki periode terpanjang karena riwayat sosial ini adalah sesuatu yang sangat komprehensif. Kadang-kadang, kita memerlukan lebih dari satu sesi yang dikhususkan demi mendapatkan suatu penilaian mengenai riwayat sosial klien.
     Alasan pentingnya riwayat sosial adalah karena cerita yang dimiliki oleh seseorang berbeda-beda di antara satu dengan yang lainnya. Cerita tersebut dipengaruhi baik oleh faktor bawaan maupun oleh faktor lingkungan. Apa yang terjadi sekarang dapat memberikan kontribusi bagi masalah yang di alami oleh klien. Cerita klien memberikan suatu konteks dalam perkembangan strategi hidup klien baik yang adaptif maupun yang maladaptif.
     Riwayat sosial ini bukan hanya sekedar sekumpulan fakta mengenai seseorang saja tetapi dapat memperoleh informasi khusus mengenai asal-usul masalah klien. Pewawancara juga dapat mengetahui mengenai persepsi klien, perasaan yang dialami oleh klien, dan segala sesuatu yang diceritakan oleh klien.
     Riwayat sosial memiliki 17 area yang tercakup di dalamnya. Ketujuh belas area tersebut adalah asal-usul keluarga, keluarga besar, konstelasi keluarga saat ini, level pendidikan, riwayat pekerjaan, riwayat pernikahan, relasi interpersonal, rekreasi, riwayat seksual, riwayat kesehatan, riwayat psikoterapi, riwayat hukum, penggunaan alkohol dan obat-obatan, konsumsi nikotin dan kafein, situasi kehidupan saat ini, sumber dukungan sosial, dan agama.
     Riwayat keluarga berbicara mengenai asal-usul keluarga serta tempat dimana klien lahir dan dibesarkan. Selain itu, riwayat keluarga juga memberikan informasi mengenai pola komunikasi di dalam keluarga, karakteristik anggota keluarga, dan kehadiran konflik di masa lalu atau di masa sekarang yang berhubungan dengan masalah (stress) yang di alami oleh klien saat ini. Dengan mengetahui riwayat keluarga, kita dapat menyelesaikan 3 tugas yaitu 1) mengembangkan sketsa biografi singkat dari orang tua, saudara kandung, istri, orang lain, dan anak-anak; 2) belajar mengenai hubungan di antara pasien dan orang lain baik di masa sekarang dan selama masa kanak-kanak; 3) belajar mengenai gangguan mental yang terjadi didalam keluarga klien. Cara yang efektif untuk mendapatkan informasi tersebut yaitu dengan Genogram yang di kembangkan oleh Murray Bowen.
     Riwayat pendidikan juga berperan penting di dalam membentuk individu. Riwayat ini memberikan informasi mengenai kinerja klien secara akademik. Persepsi yang di ceritakan oleh klien selama masa sekolah memberikan suatu penilaian mengenai seberapa baik individu di dalam proses pendidikan maupun di dalam proses sosialisasi. Kurangnya relasi pada individu dapat mengindikasikan kegagalan di dalam kemampuan sosial.
     Riwayat pekerjaan dapat menjadi indicator yang baik bagi individu di dalam fungsi pekerjaannya. Sebaiknnya pewawancara tidak menggunakan kalimat pertanyaan yang menyinggung klien kita. Riwayat pernikahan juga dapat memberikan informasi mengenai status pernikahan seseorang, hubungan klien dengan orang lain secara signifikan dan berapa kali klien menikah yang biasanya ditemukan di dalam demografi yang tertulis yang diungkapkan klien sebelum proses wawancara di mulai.
     Relasi interpersonal berbicara mengenai hubungan-hubungan individu dengan orang lain yang sudah terjalin hingga sekarang. Riwayat rekreasi memberikan informasi mengenai bagaimana cara individu untuk menghabiskan waktu luangnya di masa hidupnya tersebut. Kekurangan rekreasi dapat membuat seorang individu untuk terjerumus dalam penggunaan obat-obatan atau alkohol.
     Riwayat seksual adalah suatu topik yang sangat sensitif bagi klien sehingga pewawancara harus berhati-hati di dalam memilih kalimat pertanyaan. Sebaiknya pewawancara memulainya dengan menanyakan level keterlibatan klien di dalam suatu relasi seksualnya atau mengenai kepuasaannya di dalam suatu hubungan.
     Riwayat kesehatan seorang individu dapat memberikan suatu informasi mengenai riwayat rawat jalan, riwayat rawat inap, riwayat operasi, dan masalah-masalah lain klien yang berhubungan dengan kesehatan klien. Riwayat kesehatan keluarga sangat penting menjadi indikator di dalam riwayat kesehatan klien.
     Riwayat psikoterapi atau psikiatrik dapat memberikan informasi mengenai diagnosis klien sebelumnya dan psikoterapi yang pernah di jalani oleh klien sebelumnya.  Riwayat ini juga penting untuk mengetahui bagaimana klien memandang suatu pengalamannya. Riwayat ini juga membantu pewawancara untuk memahami dorongan klien untuk mencari suatu pertolongan sebelumnya.
     Riwayat legal (hukum) seorang klien dapat memberikan suatu arti mengenai segala sesuatu dari suatu perkara hukum, waktu di penjara dan masalah-masalah yang di alami oleh klien yang bersangkutan dengan suatu hukum. Klien yang secara ekstrim memiliki suatu perilaku yang tidak legal dapat mengindikasikan adanya suatu patologi di dalam diri klien tersebut. Riwayat penggunaan alkohol dan obat-obatan serta konsumsi nikotin dan kafein juga diperlukan oleh pewawancara mengenai data kelengkapan klien karena dapat berhubungan dengan adanya suatu masalah adiksi.
     Riwayat sosial baik bagi anak-anak, remaja dan orang dewasa memiliki cakupan area yang berbeda-beda. Di dalam riwayat sosial anak-anak dan remaja terdapat area keluarga inti klien, pertumbuhan klien, kekerasan yang di alami oleh klien, kesehatan pada masa kanak-kanak, pendidikan, riwayat kesehatan (obat-obatan), kepribadian klien, riwayat keluarga. Sedangkan bagi riwayat sosial orang dewasa terdiri atas riwayat pekerjaan, riwayat hukum, agama, situasi kehidupan saat ini, jaringan sosial, status pernikahan, rekreasi, riwayat kesehatan, kepribadian klien, dan riwayat keluarga. Cakupan yang di miliki oleh riwayat sosial orang dewasa lebih luas bila dibandingkan dengan riwayat sosial bagi anak-anak dan remaja.
     Agar dapat memberikan suatu wawancara yang baik mengenai riwayat sosial seseorang, maka disini terdapat beberapa strategi untuk mencapainya yaitu 1) mendengarkan apa yang diceritakan oleh klien; 2) bertanya mengenai hal-hal yang penting; 3) melakukan wawancara yang tidak mengintrogasi klien; 4) be curious secara natural dan spontan; 5) mengingat hal-hal yang penting; 6) waspada dengan adanya perbedaan kultural di dalam proses wawancara tersebut; 7) mengajak klien agar bercerita secara jelas dengan proses penyelidikan yang baik.
 
24 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar