Senin, 27 Mei 2013

Praktikum wawancara setting PIO, Pendidikan dan Klinis (Patricia Gloria)




      Pada praktikum yang diselengarakan selama tiga minggu mengenai setting PIO, Pendidikan, dan Klinis ada beberapa hal yang dapat dipelajari. Pada wawancara bidang PIO, pewawancara menanyakan beberapa pertanyaan yang menyangkut hal tentang penerimaan karyawan baru. Wawancara yang dilakukan dalam waktu 10 menit sudah cukup dapat menggumpulkan beberapa informasi yang dibutuhkan. Wawancara pada setting PIO hanya menanyakan pengalaman bekerja pada perusahaan sebelumnya, bagaimana deskripsi pekerjaan dan bagaimana kompetensi pada seorang karyawan yang baru melamar pekerjaan.
     Wawancara juga dilakukan dengan membina rapport dengan menanyakan bagaimana perjalanan yang ditempuh, menanyakan kabar calon karyawan. Kemudian pertanyaan dilanjukan dengan menanyakan bagaimana deskripsi pekerjaan sebelumnya, apa saja pengalaman bekerja pada subjek, pendidikan subjek dan beberapa hal lain mengenai kompetensi, skill, dan pengetahuan subjek tentangs sebuah pekerjaan.
     Kelebihan wawancara yaitu pada setting PIO lebih dapat banyak mengumpulkan informasi dan pengunaan  bina rapport juga tidak perlu terlalu bertele-tele sehingga mempersingkat waktu dalan melakukan wawancara. Sedangkan kekurnangan dalam wawancara setting PIO yaitu pewawancara menanyakan beberapa hal yang makna dari pertanyaan sama dan kalimat yang diberikan berebeda. Selain itu pewawancara hanya menanyakan mengenai deskripsi pekerjaan pada subjek yang merupakan calon karyawan baru, dan belum dapat mendeskripsikan kepribadian subjek secara menyeluruh karena hanya menanyakan kompetensi, skill, pengalaman, dan pengetahuan.
     Pada setting pendidikan pewawancara mengunakan kasus penuruan prestasi. Penuruan prestasi yang dilakukan oleh subjek karena subjek tidak menyukai pelajaran tersebut dan keterpaksaan karena diminta oleh orang tua untuk bersekolah. Dalam melakukan wawancara setting pendidikan berebeda dengan setting PIO karena setting pendidikan membutuhkan bina rapport yang lebih mendalam agar informasi yang didapatkan banyak dan mencukupi kebutuhan.
     Ada beberapa kelemahan dan kelebihan dalam wawancara pada bidang pendidikan. Kelemahan yang dimiliki oleh pewawancara yaitu kurang memeperisapkan diri untuk memberikan pertanyaan kepada subjek sehingga subjek menunggu pewawancar melontarkan pertanyaan. Inforamasi yang didapatkan kurang mencukupi sehingga pewawancara yang berperan aktif dalam memberikan pertanyaan.
     kelebihan wawancara pada bidang pendidikan juga memiliki kelebihan. Contohnya ketika bina rapport telah terjadi dengan baik maka subjek akan memeberikan informasi dengan baik dan cukup memebrikan informasi yang banyak dan mendalam.
     Pada setting klinis pewawancara mengunakan kasus seseorang yang kecanduan berbelanja. Subjek berjenis kelamin pria yang menjadi klien pewawancara. Bina rapport juga lebih sulit dilakukan oleh pewawancara. Dan pertanyaan yang dilontarkan terlalu sedikit sehingga membuat pewawancara memikirkan pertanyaan yang baru.
     Dalam setting klinis pewawancara juga harus mengemas perkataan dengan baik agar dapat dimegerti oleh subjek Kelebihan yang dilakukan pada pewawancara yaitu sudah memiliki attending behavior yang baik, penyimpulan dari sebuah kasus serta saran-saran yang diberikan dari pewawancara kepada subjek.
Sedangkan kelemahan pada pewawancara yaitu pewawancara kehabisan pertanyaan untuk ditanyakan kepada subjek yang berakibat subjek menunggu untuk menjawab pertanyaan pewawancara.


26 Mei 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar