Sebelum masuk abad 21, masturbasi masih
dianggap sebagai sesuatu yang buruk dan bahkan dianggap dapat menyebabkan
patalogis bagi pelakunya. Tentu saja pada jaman itu, masturbasi dianggap
sesuatu yang tabu untuk dilakukan, sehingga banyak orang tua pada jaman itu
berusaha dengan keras agar anak-anak mereka tidak melakukan masturbasi.
Saat ini, karena sudah banyaknya
penelitian untuk membuktikan apakah masturbasi dapat memberikan efek negatif,
masturbasi dianggap memiliki sisi positifnya. Manfaat yang bisa dirasakan
adalah seperti membantu melepas stres, membantu memahami bagian tubuh diri
sendiri maupun pasangan, mengurangi resiko kanker prostat pada pria, tidak
menyebabkan kehamilan, dan lain sebagainya. Namun, jika masturbasi terlalu
sering dilakukan komplikasi yang biasa muncul adalah pada pria seperti abrasi
pada kulit alat kelamin.
Namun jika membahas mengenai masturbasi,
pasti akan ada orang yang mengatakan bahwa hal tersebut adalah tabu ataupun dosa.
Hanya saja hal itu kembali pada penilaian masing-masing individu bagaimana
menanggapinya. Masturbasi sesungguhnya bukanlah suatu aktivitas tabu, hanya
saja dibutuhkan suatu pengajaran atau sosialisasi pada masyarakat terutama pada
anak-anak agar kelak tidak menjadi sebuah permasalahan di masa depan karena
kurangnya pemahaman mengenai ekspresi seksual yang baik dan benar. Pendidikan mengenai
seks pada anak-anak bukanlah tindakan tabu, tetapi tindakan pencegahan agar
kelak nanti dapat mengurangi tindakan seks di luar nikah yang jelas dilarang
secara sosial.
8 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar