Kegiatan praktikum juga memberikan penyegaran bagi penulis. Hal tersebut dikarenakan perkuliahan tidak lagi menjadi monoton dikarenakan adanya perwujudan dari teori-teori yang diberikan. Artinya, mempelajari teori bukan hanya kulitnya saja, tetapi "terjun langsung" di dalamnya dan itu menarik!
Namun, duka yang saya miliki saat mengikuti praktikum adalah ketika klien wawancara saya tidak kooperatif dengan topik yang telah ditentukan sebelumnya. Hal tersebut membuat sedikit kebingungan bagi penulis dalam proses wawancara.
Penulis memiliki kesan yang berbeda ketika harus melakukan wawancara di panti tuna daksa atau PSBD. Awalnya saya gagal memperoleh subjek. Subjek kurang lancar dalam proses komunikasi sehingga saya harus melakukan kunjungan kedua. Pada kunjungan kedua, saya memiliki kesan yang cukup berarti. Saya menemukan sebuah makna penting yang membuat saya mengisi kembali bensin saya dalam berusaha dan menjalani kehidupan. Subjek yang saya wawancarai memiliki daya semangat juang yang tinggi meskipun Beliau memiliki 'ketidaksempurnaan' pada kakinya. Beliau berjuang dan ingin memberikan yang terbaik meskipun merasa memiliki kekurangan. Beliau sudah seringkali dikucilkan akibat kekurangannya itu. Namun, Beliau tetap berusaha bekerja untuk menunjukkan bahwa dirinya mampu untuk menjadi sukses.
Akhir kata, penulis ingin berterimakasih kepada Bu Henny dan Kak Tasya selaku pengajar mata kuliah Teknik Wawancara karena memberikan pengalaman penting yang dapat mengubah hidup saya. Mohon maaf bila ada salah-salah yang telah penulis lakukan selama proses kuliah. Semoga dapat bertemu di kesempatan berikutnya dengan mata kuliah yang berbeda :)
25 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar