Pemerkosaan
sering kali terjadi di lingkungan sekitar kita. Pelaku sampai melakukan
kekerasan terhadap korban, bahkan ada pula beberapa pelaku yang
membunuh korbannya setelah memperkosa korban tersebut. Lalu, siapa yang
salah dalam peristiwa ini? Masyarakat mungkin men-judge korban karena
korban lah yang “memancing” pelaku untuk melakukan pemerkosaan dengan
memakai pakaian yang minim dan sering pulang terlalu larut malam. Tetapi
apa iya seperti itu? Saya rasa, tidak ada wanita yang ingin menjadi
korban pemerkosaan di dunia ini.
Banyak korban pemerkosaan mengalami
depresi, stres, atau trauma setelah peristiwa ini. Tapi, korban sering
kali tidak ingin melaporkan hal ini kepada pihak yang berwajib atau
tidak ingin melakukan treatment kepada psikolog. Kenapa? Ya,
mereka merasa bahwa peristiwa ini adalah sebuah aib bagi dirinya. Saya
pun mencoba membayangkan bagaimana rasanya jika saya yang menjadi
korban. Sungguh berat pasti rasanya dan mungkin saya pun akan mengalami
hal yang sama.
Saya ingin mengajak Anda untuk berhenti
menilai korban dengan penilaian-penilaian yang negatif. Mereka adalah
korban dan jangan sampai penilaian dari masyarakat ini menambah beban
mereka. Sudah cukup mereka mengalami dan menanggung hal ini, kenapa
harus ditambahkan dengan penilaian yang malah justru membuat mereka
semakin depresi? Coba lah bayangkan jika hal ini terjadi pada diri Anda,
apa Anda ingin diejek atau dipermalukan akibat pemerkosaan yang Anda
alami?
Daripada Anda menilai korban dengan
anggapan yang negatif, kenapa Anda tidak mendukung mereka untuk dapat
kembali menjalani hidup? Saya rasa, tindakan Anda yang membantu korban
akan sangat lebih baik daripada Anda hanya bergunjing dengan penilaian
yang negatif mengenai mereka. Ingat lah bahwa ini bukan hal yang
diinginkan korban. So, stop blaming the victims!
21 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar