- Psikologi Pendidikan
Dalam bidang pendidikan terdapat tiga bagian yang berbeda dalam
ilmu psikologi ini, 3 bidang tersebut antara lain adalah guru BP (bimbingan
penyuluhan), school psychologist, dan educational
psychologist. Guru BP disini dapat lulusan S1 psikologi, ruang lingkup
pekerjaannya seperti administrasi siswa atau guru. Sedangkan untuk school
psychologist biasanya yang dibutuhkan adalah lulusan S2 psikologi
profesi karena ruang lingkup kerjanya adalah melakukan treatment untuk
anak-anak yang bermasalah, contohnya seperti subjek atau anak bermasalah
tersebut mulai hilang konsentrasi belajarnya karena subjek telah mengalami
trauma tertentu dalam waktu dekat, atau korban-korban bullying. Sedangkan untuk
guru BP biasanya menangani kasus yang sedikit lebih ringan seperti melakukan
konseling terhadap anak merokok disekolah, anak-anak yang sering membolos, dan
lain-lain. Educational psychologist juga memerlukan lulusan S2
profesi ruang lingkup kerjanya biasanya ia bekerja di yayasan (bagi sekolah
swasta) atau departemen pendidikan karena educational
psychologist diperlukan untuk berhubungan dengan pembuatan kurikulum
yang sesuai untuk masing-masing bidang atau jenjang pendidikan (dari TK hingga
SMA).
Dalam psikologi pendidikan sebagai sasaran interviewee adalah
semua kalangan seperti: guru, orang tua, teman (murid) dan lain-lain. Wawancara
guru dapat dilakukan bila bersangkutan dengan cara kerja guru itu sendiri, atau
wali kelas yang memiliki anak murid yang sedang bermasalah. Orang tua juga
jelas menjadi subjek interviwee karena orang tua berhubungan langsung dengan
murid atau anak yang sedang bersangkutan tersebut. Murid disini dapat subjek
sendiri yang bermasalah atau murid disini juga dapat menjadi subjek interviewee
adalah teman subjek yang sedang bersangkutan.
Masalah-Masalah yang umum terjadi didunia pendidikan ini
adalah proses belajar mengajar dikelas, masalah yang terkait dengan sistem
sekolah atau masalah-masalah yang dialami siswa seperti: learning
disabilities (disleksia, diskalkulia, disgrafia, dan lain-lain); developmental
problem (CP, ADHD, down syndrome, dan lain-lain); behavioral
problem (bullying); psychosocial and environment; bakat dan minat;
seleksi dan penempatan. Aplikasi observasi dan wawancara dibidang pendidikan
ini diantaranya adalah bertujuan untuk mengetahui informasi mengenai siswa,
memahami permasalahan dan dinamika yang sedang siswa hadapi, verifikasi,
diagnosa dan untuk memantau perkembangan atau perubahan perilaku yang terjadi
setelah dan sebelum menjalani treatment.
- PIO
22 April 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar