Pada kelas hari ini dibahas tentang paraphilia atau yang dikenal dengan penyimpangan dalam mengekspresikan perilaku seksual. Menurut saya pribadi, paraphilia itu
sendiri tidak dapat dikatakan sebagai suatu penyimpangan jika individu
yang melakukannya sama2 menginginkannya dan tidak adanya paksaan. Saya
disini ingin membahas beberapa jenis paraphilia yang sering dibahas saja kaliyaa..
- Fethishism, yaitu
individu yang melakukan perilaku seksual dengan objek atau organ
tertentu yang tidak wajar.. Misalnya saja masturbasi menggunakan sepatu
- Transvetic
Fethishism, yang lebih sering dikenal sebagai trans gender, seperti kita
tahu dijaman sekarang individu yang melakukan tras gender sudah banyak
sekali ya, bahkan ada yang rela melakukannya demi popularitas dan
menjadi artis loh..
- Sadism, yaitu
perilaku seksual individu yang suka menyiksa orang lain pada saat
melakukan hubungan seksual. Individu ini akan mengalami kepuasan seksual
jika melihat pasangannya tersiksa
- Machosism, yaitu
mirip dengan sadism namun individu senang dan mendapatkan kenikmatan
seksual pada saat dirinya menjadi korban siksaan dari pasangannya
- Exhibitionism, yaitu
memperlihatkan alat kelamin genital kepada orang lain. Hal ini mungkin
lebih sering dilakukan oleh laki2, namun ada juga perempuan yang
melakukannya
- Voyeurism, merupakan kenikmatan seksual yang diperoleh melalui perilaku mengintip orang lain
- Frotteurism,
merupakan kegiatan menggesek2kan alat kelamin pada objek lain. Hal ini
mungkin pernah terkuak secara publik pada saat dibusway. Waktu itu
sempat dibahas dimedia bahwa banyak perilaku laki2 yang tidak senonoh di
busway dengan menggesek2kan alat kelaminnya pada tubuh perempuan yang
berdiri didepannya..hiii para wanita harus lebih hati2 yaa
- Pedophilia, yaitu
menyukai atau melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang usianya
jauh dibawah dirinya dan biasanya belum mengalami pubertas. Mungkin
pedophilia sering kita denger kaliyaa, kalau mau diliat dari segi
psikologisnya, individu yang bisa menjadi seorang pedophilia karena
pernah ditolak oleh orang dewasa dan merasa tidak berharga sehingga
mereka cenderung mencari anak2 yang dianggapnya dapat menerima mereka
Berbagai
penyimpangan perilaku tersebut dapat disembuhkan atau diterapi. Namun,
selama individu yang melakukannya masih merasa puas dan nyaman serta
memperoleh kepuasan seksual, maka proses terapi hanya akan sia2 saja.
Terdapat pertanyaan yang muncul yaitu apakah pelaku pedophilia akhirnya
dapat menjadi pelaku? Awalnya individu mengalami trauma dan sakit hati
yang dalam, namun pada satu kondisi dimana individu akan mendapatkan
kenikmatan dan akhirny individu yang menjadi korban malah bisa menjadi
pelaku.. Trauma yang dialami individu dalam setiap penyimpangan seksual
yang dialaminya terkadang terlihat tidak terlalu parah dan individu juga
terlihat sudah dapat melalui kehidupannya dengan baik, namun sebenarnya
masalah atau pengalaman tersebut belumlah selesai. Individu melakukan
respond an terkadang denial sebagai pertahanan dirinya agar mampu menjalani kehidupan dengan terlihat baik2 saja.
Pemerkosaan
yang dialami oleh individu tidak hanya terjadi secara fisik namun
membekas secara psikologis.. Kita sering kali menganggap pemerkosaan
hanyalah merupakan hubungan seksual yang dipaksakan.. Namun sebenarnya,
tindakan apapun termasuk oral dan anal seks yang dipaksakan juga
merupakan pemerkosaan.. Beberapa alasan yang disebutkan dalam presentasi
kelompok yang menyebabkan individu melakukan pemerkosaan adalah
individu yang sedang mabok dan adanya pendapat yang menyatakan bahwa
laki2 ingin menunjukkan kekuatannya, karena seperti diketahui bahwa
pelaku pemerkosaan biasanya adalah laki2..
Ada
satu hal yang unik nih, di budaya tertentu, wanita disarankan untuk
memakai RAPEX sehingga pada saat laki2 ingin memperkosa wanita, penisnya
laki2 akan tersangkut didalam alat tersebut dan tidak bisa dicopot
dengan bantuan medis hahaha alatnya unik yaa, jadi pelaku pemerkosa udah
pasti ketangkap basah dan tidak bisa kabur lagiii
Pemerkosaan
lainnya yang akan sedikit saya bahas sebagai penutup adalah pada saat
ditempat kerja yang lagi2 kebanyakan korbannya adalah perempuan.. Ada
yang namanya Quid Pro Quo Harrasment
yaitu perlakuan atasan kepada bawahannya dengan ancaman bahwa bawahan
akan diberikan bonus, naik gaji ataupun fasilitas lainnya jika
bawahannya melakukan hubungan seksua dengan atasannya.. Apakah menurut
kalian atasan model begini masih pantas jadi atasan?! Ckckck
Yang kedua adalah Hostile Environmental Harrasment
yang mengharuskan individu yang bekerja untuk memakai atau mengenakan
atribut atau pakaian tertentu yang tidak sesuai dengan norma yang ada,
misalnya saja perempuan yang bekerja di bar terpaksa memakai pakaian
yang super minim
19 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar