Kelas teknik
wawancara akan segera berakhir. Namun, banyak hal yang dapat dipelajari di
kelas ini. Salah satunya adalah how to
become a good interviewer. Ternyata, untuk menjadi seorang interviewer yang baik itu tidaklah sulit
namun tidak juga mudah. Semua itu, bergantung dari pengalaman yang dimiliki
serta seberapa besar efforts yang
diberikan dalam melakukan wawancara. Hal ini yang saya rasakan selama melakukan
roleplay dan kunjungan ke panti.
Selama menjadi
interviewer, saya cenderung tidak
terlalu memiiki hambatan yang sulit. Hal ini karena lingkungan juga telah
mendukung saya serta saya mampu juga untuk active
listening dan berempati terhadap permasalahan klien. Mungkin yang menjadi
hambatan bagi saya adalah saya masih kesulitan untuk mengembangkan
pertanyaan-pertanyaan selama wawancara. Sempat beberapa kali selama menjadi interviewer, saya melihat kebawah untuk
melihat pertanyaan. Meskipun setelah didiskusikan mengenai topik-topik yang
telah dibuat namun tetap saja ada yang membuat pernyataan-pernyataan sebaliknya
sehingga saya harus lebih memutar otak terhadap hasil jawaban yang diberikan.
Lalu saya juga
sempat merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang interviewee. Untuk menjadi seorang interviewee tidaklah mudah. Saya beberapa kali melakukan kesalahan karena
salah konsep yang saya pikirkan sehingga menyebabkan saya memberikan jawaban
yang tidak sesuai dengan konsep yang sebenarnya. Kemudian, saya juga sempat memberikan
jawaban-jawaban pendek yang menyebabkan interviewer
harus mengembangkan pertanyaan dari hasil jawaban saya tersebut.
Mungkin salah
satu pekerjaan yang sulit untuk saya lakukan adalah menjadi observer. Untuk
menjadi observer diperlukan latihan secara terus-menerus dan teratur agar hasil
observasi kita menjadi akurat dan tepat. Mungkin selama latihan roleplay,
menjadi obsrever bukanlah pekerjaan yang terlalu sulit karena kita hanya diam
dan duduk melihat perilaku-perilaku yang dimunculkan oleh interviewer. Namun, ketika melakukannya bersamaan dengan interviewer maka hal ini akan menjadi
kesulitan tersendiri bagi saya.
Selama kunjungan ke panti, ada beberapa hal yang dapat saya pelajari. Pengalaman merupakan sesuatu yang mahal yang tidak dapat dibeli dengan uang karena pengalaman bukanlah suatu materi. Hal lain yang saya pelajari adalah suatu saat nanti, saya akan menjadi sama seperti mereka. Saya akan menjadi tua dimana kulit-kulit ini akan menjadi keriput kemudian nanti saya akan mengalami gangguan dalam pendengaran atau penglihatan lalu saya juga akan kesulitan untuk berjalan. Hal yang penting untuk dilakukan selama wawancara adalah empathy, bagaimana kita dapat merasakan perasaan mereka ketika mereka berada dalam posisi tersebut.
26 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar