Senin, 27 Mei 2013

Satu langkah kecil untuk maju ke depan yang lebih baik lagi (Aris Nugraha)

     Kelas teknik wawancara akan segera berakhir. Namun, banyak hal yang dapat dipelajari di kelas ini. Salah satunya adalah how to become a good interviewer. Ternyata, untuk menjadi seorang interviewer yang baik itu tidaklah sulit namun tidak juga mudah. Semua itu, bergantung dari pengalaman yang dimiliki serta seberapa besar efforts yang diberikan dalam melakukan wawancara. Hal ini yang saya rasakan selama melakukan roleplay dan kunjungan ke panti.
     Selama menjadi interviewer, saya cenderung tidak terlalu memiiki hambatan yang sulit. Hal ini karena lingkungan juga telah mendukung saya serta saya mampu juga untuk active listening dan berempati terhadap permasalahan klien. Mungkin yang menjadi hambatan bagi saya adalah saya masih kesulitan untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan selama wawancara. Sempat beberapa kali selama menjadi interviewer, saya melihat kebawah untuk melihat pertanyaan. Meskipun setelah didiskusikan mengenai topik-topik yang telah dibuat namun tetap saja ada yang membuat pernyataan-pernyataan sebaliknya sehingga saya harus lebih memutar otak terhadap hasil jawaban yang diberikan.
     Lalu saya juga sempat merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang interviewee. Untuk menjadi seorang interviewee tidaklah mudah. Saya beberapa kali melakukan kesalahan karena salah konsep yang saya pikirkan sehingga menyebabkan saya memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan konsep yang sebenarnya.  Kemudian, saya juga sempat memberikan jawaban-jawaban pendek yang menyebabkan interviewer harus mengembangkan pertanyaan dari hasil jawaban saya tersebut.
    Mungkin salah satu pekerjaan yang sulit untuk saya lakukan adalah menjadi observer. Untuk menjadi observer diperlukan latihan secara terus-menerus dan teratur agar hasil observasi kita menjadi akurat dan tepat. Mungkin selama latihan roleplay, menjadi obsrever bukanlah pekerjaan yang terlalu sulit karena kita hanya diam dan duduk melihat perilaku-perilaku yang dimunculkan oleh interviewer. Namun, ketika melakukannya bersamaan dengan interviewer maka hal ini akan menjadi kesulitan tersendiri bagi saya.

     Selama kunjungan ke panti, ada beberapa hal yang dapat saya pelajari. Pengalaman merupakan sesuatu yang mahal yang tidak dapat dibeli dengan uang karena pengalaman bukanlah suatu materi. Hal lain yang saya pelajari adalah suatu saat nanti, saya akan menjadi sama seperti mereka. Saya akan menjadi tua dimana kulit-kulit ini akan menjadi keriput kemudian nanti saya akan mengalami gangguan dalam pendengaran atau penglihatan lalu saya juga akan kesulitan untuk berjalan. Hal yang penting untuk dilakukan selama wawancara adalah empathy, bagaimana kita dapat merasakan perasaan mereka ketika mereka berada dalam posisi tersebut.

26 Mei 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar