Kamis, 16 Mei 2013

Sexual activity in later life (Aris Nugraha)

   
     Materi kelas perilaku seksual minggu lalu menjelaskan tentang sexual expression. Ada beberapa hal yang mempengaruhi sexuality seseorang, seperti hormon, budaya dan agama. Hormon (faktor biologis) ini paling berpengaruh terhadap sexuality seseorang. Selain itu, budaya juga membentuk dan mengembangkan sexuality seseorang dari cara pandang budaya tersebut dan agama membantu melindungi seseorang dari pelanggaran-pelanggaran seksual.
    
     Pada sexual expression, terdapat empat fase dari siklus seksual ini, antara lain: excitement (ini biasanya ditandai dengan adanya ereksi atau lubrikasi); plateau (umumnya ditandai dengan meningkatnya aliran darah pada pria ataupun wanita yang akan mencapai orgasm); orgasm (fase ini ditandai dengan adanya perlepasan sperma dari pria dan wanita); dan resolution (ditandai dengan relaksasi dan sense of well-being  setelah orgasm).
     Selain itu, ada juga istilah sexual fantasies. Sexual fantasy tidak hanya mengacu pada pria saja namun juga dapat terjadi pada wanita. Pada pria umumnya yang difantasikan adalah wanita yang cantik, oral seks, hubungan seks dengan wanita yang lain dan lain-lain. Sedangkan pada wanita yang umumnya difantasikan adalah hubungan yang romantis, sentuhan, perasaan, dan respon dari pasangannya tersebut.
     Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan hubungan seksual, seperti foreplay. Foreplay merupakan segala hal yang dilakukan sebelum terjadinya hubungan seksual, misalnya bersentuhan, berciuman, pijatan, dll). Foreplay sangat penting dilakukan untuk mengurangi stres pada wanita serta meningkatkan gairah seksual. Adapun foreplay juga dapat membantu orang-orang dengan penyakit, seperti diabetes.
    
     Sexual expression tidak hanya dapat diekspresikan oleh kaum muda saja. Namun, orang yang sudah lanjut usia juga dapat mengekspersikan hal tersebut. Hal ini yang salah dipersepsikan terutama masyarakat pada umumnya bahwa orang yang sudah tua maka aktivitas seks mereka telah berakhir. Padahal, sexual expression tidak hanya dapat dilakukan dengan cara melakukan hubungan seks namun juga dapat diekspresikan melalui sentuhan, ciuman dan pijatan.
“Love is something far more than desire for sexual intercourse;
It is the principal means of escape from the loneliness which afflicts most men and women throughout the greater part of their lives.” by Bertrand Russell

8 Mei 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar