Jumat, 03 Mei 2013

Watch Out!!! And Be Mature…(Agnes Stephanie)

      Menginjak masa dewasa pasti setiap orang memiliki pandangan yang berbeda tentang seksualitas. Sebagian orang dewasa masih menganggap seksualitas adalah hal yang tabu untuk dibicarakan, namun tidak sedikit juga orang dewasa yang secara terang-terangan membicarakan ini entah hanya untuk pembicaraan selingan atau benar-benar digunakan untuk ilmu pengetahuan.

     Pertemuan minggu lalu di kelas perilaku seksual membahas topik yang tidak asing lagi ditelinga masyarakat dunia dan selalu dikaitkan erat sekali dengan seksualitas. Kalau kata pepatah dahulu “Berani berbuat berani bertanggung jawab” mungkin cukup cocok dengan tema dan pembahasan kita kali ini. Tema kali ini adalah mengenai penyakit menular seksual. Hal yang perlu diketahui adalah penyakit menular seksual tidak hanya satu yaitu HIV/ AIDS tetapi banyak sekali penyakit lain yang juga tidak kalah berbahaya dan cukup ampuh untuk “menggerogoti” tubuh kita.
     Apa sih penyebab dapat munculnya atau tertularnya penyakit menular seksual? Hasil penelitian dan diskusi yang banyak didapati adalah mudahnya penularan penyakit seksual disebabkan terlalu bebas dan seringnya bertukar pasangan dalam berhubungan seksual dan tidak “bersih” dalam berhubungan dengan orang lain. Berganti-ganti pasangan berarti memperbesar kemungkinan bertukarnya dan bertumbuhnya bakteri serta kuman lainnya dari satu orang ke orang lain. Kita tidak pernah mengetahui seberapa bersih dan seberapa rajin pasangan seksual kita menjaga dan merawat alat reproduksi mereka. Hal inilah yang sulit sekali dipahami oleh masyarkat pada umumnya. Keengganan dalam menggunakan alat kontrasepsi atau alat pengaman dalam berhubungan seksual menjadi salah satu penyebab terbesar mudahnya penularan penyakit seksual. Untuk itu pasangan-pasangan yang enggan menggunakan alat pengaman dalam berhubungan seksual (di luar nikah pastinya) ditambah lagi sering bergonta-ganti pasangan, sudah sepantasnya siap dalam menerima resiko bahwa akan terjangkit salah satu dari penyakit menular seksual.
     Salah satu kisah yang cukup menarik pada pertemuan minggu lalu adalah bahwa ada seorang pria asal Jepang yang tertular penyakit menular seksual padahal dirinya tidak melakukan hubungan seksual. Pada saat itu memang benar dirinya pergi ke panti pijat yang juga menyediakan pelayanan plus-plus dan ekstra. Namun dirinya yakin bahwa tidak berhubungan dengan salah satu wanita di panti pijat tersebut. Setelah ditelusuri ternyata handuk yang dipakai oleh orang Jepang tersebut di hari sebelumnya tampaknya di pakai oleh pelanggan lain yang ternyata mengidap penyakit menular seksual. Sehingga bakteri dan kuman yang ada di handuk tersebut menempel di alat reproduksi orang Jepang itu dan akhirnya dirinya tertular. Kewaspadaan yang lebih tinggi inilah yang perlu dimiliki oleh setiap orang. Kembali lagi bahwa kita tidak pernah mengetahui seberapa besar tingkat kebersihan orang lain terutama dalam merawat tubuh mereka sendiri. Kuman dan penyakit akan mudah sekali menyerang kita apabila kita tidak menjaga dan merawat diri kita sendiri juga. Kalau kita terlalu menggampangkan urusan seperti ini yang menyangkut vitalitas dan alat reproduksi kita maka sudah dapat diprediksi penyakit-penyakit ini juga akan mudah mendatangi kita.
     Hal lain yang dapat menyebabkan penularan ini adalah berasal dari jarum suntik. Masyarakat juga harus tetap waspada apabila hendak melakukan tato tubuh atau tindikan. Jarum yang digunakan harus terbukti baru dan bukan sisa atau pernah dipakai oleh orang lain. Sekalipun jarum tersebut dikatakan sudah disterilisasikan dengan alcohol atau cairan lainnya namun tetap saja jarum yang baru akan lebih baik. Setiap individu harus belajar waspada terhadap lingkungan sekitar, terhadap apa yang mereka makan, lihat, sentuh, pakai, dan. Kedewasaan juga dituntut dalam hal ini. Tidak ada yang melarang untuk melakukan hak kita di dunia ini namun tetap ingat bahwa ada tanggung jawab dan resiko yang harus dijalani dalam setiap perbuatan yang telah kita lakukan.

1 Mei 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar