Pertemuan minggu
lalu di kelas perilaku seksual membahas topik yang tidak asing lagi ditelinga
masyarakat dunia dan selalu dikaitkan erat sekali dengan seksualitas. Kalau
kata pepatah dahulu “Berani berbuat berani bertanggung jawab” mungkin cukup
cocok dengan tema dan pembahasan kita kali ini. Tema kali ini adalah mengenai
penyakit menular seksual. Hal yang perlu diketahui adalah penyakit menular
seksual tidak hanya satu yaitu HIV/ AIDS tetapi banyak sekali penyakit lain
yang juga tidak kalah berbahaya dan cukup ampuh untuk “menggerogoti” tubuh
kita.
Apa sih penyebab
dapat munculnya atau tertularnya penyakit menular seksual? Hasil penelitian dan
diskusi yang banyak didapati adalah mudahnya penularan penyakit seksual
disebabkan terlalu bebas dan seringnya bertukar pasangan dalam berhubungan
seksual dan tidak “bersih” dalam berhubungan dengan orang lain. Berganti-ganti
pasangan berarti memperbesar kemungkinan bertukarnya dan bertumbuhnya bakteri
serta kuman lainnya dari satu orang ke orang lain. Kita tidak pernah mengetahui
seberapa bersih dan seberapa rajin pasangan seksual kita menjaga dan merawat
alat reproduksi mereka. Hal inilah yang sulit sekali dipahami oleh masyarkat
pada umumnya. Keengganan dalam menggunakan alat kontrasepsi atau alat pengaman
dalam berhubungan seksual menjadi salah satu penyebab terbesar mudahnya penularan
penyakit seksual. Untuk itu pasangan-pasangan yang enggan menggunakan alat
pengaman dalam berhubungan seksual (di luar nikah pastinya) ditambah lagi
sering bergonta-ganti pasangan, sudah sepantasnya siap dalam menerima resiko
bahwa akan terjangkit salah satu dari penyakit menular seksual.
Salah satu kisah
yang cukup menarik pada pertemuan minggu lalu adalah bahwa ada seorang pria
asal Jepang yang tertular penyakit menular seksual padahal dirinya tidak
melakukan hubungan seksual. Pada saat itu memang benar dirinya pergi ke panti
pijat yang juga menyediakan pelayanan plus-plus dan ekstra. Namun dirinya yakin
bahwa tidak berhubungan dengan salah satu wanita di panti pijat tersebut.
Setelah ditelusuri ternyata handuk yang dipakai oleh orang Jepang tersebut di
hari sebelumnya tampaknya di pakai oleh pelanggan lain yang ternyata mengidap
penyakit menular seksual. Sehingga bakteri dan kuman yang ada di handuk tersebut
menempel di alat reproduksi orang Jepang itu dan akhirnya dirinya tertular.
Kewaspadaan yang lebih tinggi inilah yang perlu dimiliki oleh setiap orang.
Kembali lagi bahwa kita tidak pernah mengetahui seberapa besar tingkat
kebersihan orang lain terutama dalam merawat tubuh mereka sendiri. Kuman dan
penyakit akan mudah sekali menyerang kita apabila kita tidak menjaga dan
merawat diri kita sendiri juga. Kalau kita terlalu menggampangkan urusan
seperti ini yang menyangkut vitalitas dan alat reproduksi kita maka sudah dapat
diprediksi penyakit-penyakit ini juga akan mudah mendatangi kita.
1 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar