Dunia
ini memang sedang terlelap dalam kenikmatannya. Banyak
kenikmatan-kenikmatan di dalam dunia ini yang dapat manusia nikmati,
mulai dari bermain, shopping, melakukan hobi tertentu sampai kepada
sesuatu yang dianggap paling "suci" yang bernama seks. Jika kita
telusuri lagi pada teori Maslow mengenai hierarki kebutuhan, kebutuhan
akan seks menjadi sesuatu yang dasar. Namun tak berarti jika kebutuhan
tersebut termasuk kebutuhan dasar maka manusia dapat seenakanya saja
melakukannya tanpa berpikir. Tapi kenyataannya begitu banyak orang yang
menjadikan seks sebagai barang yang "murah" , dapat dilakukan kapan
saja, dimana saja dan yang terparah adalah dengan siapa saja. Jika
manusia memiliki pola pikir seperti itu maka manusia tak ada bedanya
sama seperti hewan yang tidak berpikir dalam melakukan sesuatu dan hanya
berdasarkan naluri belaka. Kenikmatan sementara akan membawa
penderitaan seumur hidup. Hampir kebanyakan orang yang melakukan seks
bebas berujung pada penyakit-penyakit menular seksual dari yang dapat
diobati sampai pada penyakit terparah yaitu Aids.
Ironisnya, di Indonesia, kebanyakan orang yang mengalami penyakit
menular seksual (PMS) beradal dari kalangan remaja usia 15-19 tahun.
Begitu mudahnya mendapatkan informasi membuat remaja mendapatkan
informasi yang tidak benar mengenai seks. PMS sendiri biasanya menular
melalui aktivitas seksual seperti hubungan seksual dengan pasangan yang
berganti- ganti, berhubungan seksual secara bebas dan tidak menggunakkan
kondom atau sesuatu yang melindungi alat reproduksi, namun tidak hanya
itu saja, penularan juga dapat melalui hal-hal yang bukan merupakan
aktivitas seksual seperti melalui barang-barang tertentu yang dipakai
oleh orang yang mengalami PMS seperti handuk, lalu organ reproduksi yang
tidak dijaga kebersihannya, alat-alat di dokter gigi yang tidak steril,
dan benda-benda lainnya yang pernah terkena cairan (darah, air mani,
dll) penderita PMS.
Untuk kaum hawa tampaknya harus lebih berhati-hati karena PMS ini tidak terlihat secara langsung seperti pada pria, hal ini karena organ reproduksi perempuan berada di bagian dalam. Ada beberapa gejala yang harus dicurigai jika seorang perempuan mengalami hal-hal tertentu seperti keluarnya keputihan yang tidak normal yang berbau, lalu berwarna putih, kuning, hijau, bahkan kemerahan. Kemudian terdapat tonjolan kecil-kecil di sekitar kelamin, rasa sakit di bagian bawah yang muncul dan hilang, pembengkakan atau kemerahan pada vagina, dsb. Sedangkan untuk para pria, PMS dapat dideteksi dengan berbagai cara, seperti rasa panas terbakar atau sakit selama atau setelah kencing, tonjolan-tonjolan kecil di sekitar kelamin, kemerahan di sekitar kelamin, dsb. Penting perlu diperhatikan bahwa saat menemukan sesuatu yang tidak biasa pada alat reproduksi kita maka segera ke dokter. Atau paling tidak kita dapat mencari informasi lewat dunia maya dan tetap saja pada akhirnya kita harus memutuskan untuk ke dokter.
Di
balik kenikmatan seksual ternyata tersimpan begitu banyak masalah yang
menghantui kita jika tidak memperlakukan seks dengan benar. Hukum tabur
tuai berlaku, harga yang mahal harus dibayar saat kita tidak bertanggung
jawab dengan alat reproduksi kita. Selain biaya, rasa ketidaknyamanan
atau kesakitan adalah salah satu harga yang harus kita bayar. HIV/Aids
biasanya adalah penyakit yang paling ditakuti oleh masyarakat karena
belum ditemukan obatnya dan kemudian orang penderita Aids sering sekali
mendapatkan "labeling" tertentu dari masyarakat. Penderita Aids
mengalami gejala-gejala tertentu, seperti penyakit paru-paru utama
(Pneumonia pneumocystis dan TBC) yang disebabkan karena antibodi tubuh
tidak dapat menahan virus-virus yang masuk ke tubuh. Kemudian ada yang
disebut dengan penyakit saluran pencernaan utama yang mencakup
peradangan pada kerongkongan dan diare kronis. ODHA juga biasa lebih
rentan terhadap kanker dan tumor seperti infeksi virus HPV, kanker getah
bening, kanker leher rahim, kanker payudara, kanker usus besar, dsb.
ODHA masih dapat bertahan hidup 5-10 tahun dan tergantung dari bagaimana
mereka mengisi hidup mereka. Untuk kaum hawa tampaknya harus lebih berhati-hati karena PMS ini tidak terlihat secara langsung seperti pada pria, hal ini karena organ reproduksi perempuan berada di bagian dalam. Ada beberapa gejala yang harus dicurigai jika seorang perempuan mengalami hal-hal tertentu seperti keluarnya keputihan yang tidak normal yang berbau, lalu berwarna putih, kuning, hijau, bahkan kemerahan. Kemudian terdapat tonjolan kecil-kecil di sekitar kelamin, rasa sakit di bagian bawah yang muncul dan hilang, pembengkakan atau kemerahan pada vagina, dsb. Sedangkan untuk para pria, PMS dapat dideteksi dengan berbagai cara, seperti rasa panas terbakar atau sakit selama atau setelah kencing, tonjolan-tonjolan kecil di sekitar kelamin, kemerahan di sekitar kelamin, dsb. Penting perlu diperhatikan bahwa saat menemukan sesuatu yang tidak biasa pada alat reproduksi kita maka segera ke dokter. Atau paling tidak kita dapat mencari informasi lewat dunia maya dan tetap saja pada akhirnya kita harus memutuskan untuk ke dokter.
Sudah dijelaskan di atas bahwa PMS menular tidak hanya melalui aktivitas seksual tetapi bergantung pada bagaimana kita menjaga organ reproduksi. Tuhan sudah memberikan harta yang begitu mahal yaitu tubuh kita sendiri. Jadi, jagalah dengan hati-hati dan bertanggung jawab. Hal berikutnya adalah jangan bergonta-ganti pasangan, baik yang sudah menikah maupun belum menikah dan jangan pernah mencoba untuk "jajan" perempuan, karena sekali mencoba maka orang cenderung akan kecanduan karena hal tersebut seperti lumpur hisap yang menarik manusia terus. Sedangkan untuk orang yang sudah menikah, setialah dengan pasangan anda. Jangan sampai bermaksud untuk menyenangkan batin tetapi malah mendatangkan petaka. Hendaknya dalam urusan seksual, rasio harus lebih bermain dibandingkan perasaan karena ada harga yang mahal jika kita tidak menuruti "aturan main" yang ada.
30 April 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar