Dalam melakukan proses wawancara, interviewer harus pintar
dalam menggali informasi klien. Hal krusial yang paling mempengaruhi
kelangsungan wawancara berikutnya adalah proses penggalian social history klien. Social history akan mempermudah interviewer dalam mendapatkan informasi seputar konteks, adapative /maladaptive strategi klien dalam hidupnya dan terkadang dari socia history
akan memperjelas masalah yang dihadapi klien. Yang harus kita pahami
adalah tidak ada satu manusia pun yang mengalami pengalaman hidup yang
serupa karena pengalaman hidup seseorang dihasilkan dari nature dan nuture orang tersebut yang terukir menjadi sebuah cerita dan fakta yang nyata. Pandangan interviewer tentang klien adalah seseorang yang unik yang harus diobati gangguan beserta orangnya bukan hanya sekedar gangguannya saja.
Salah satu bagian dari social history yang patut digali oleh interviewer adalah masalah family history
yang berhubungan dengan tempat lahir, dibesarkannya dan sejarah
keluarga klien. Selain itu, kita juga harus mempelajari ada atau
tidaknya gangguan yang sama sesuai dengan klien yang dialami oleh family members lainnya,
pola komunikasi antarkeluarga, karakteristik anggota keluarga, ada atau
tidaknya konflik yang berhubungan dengan gangguan klien, kultur yang
diajarkan dalam keluarga yang mempengaruhi kehidupan klien dan ada atau
tidaknya generasi lainnya yang hidup satu atap dengan klien. Generasi
yang beragam dan tinggal dalam satu rumah akan membuat klien
terdistraksi perannya, batasan-batasan dan ketidakmampuan menjadi
individu yang seutuhnya. Dengan adanya informasi tentang keluarga akan
mempermudah dalam menyusun biografi sejarah keluarga, mempelajari
hubungan klien dengan relasi dan gangguan mental yang terjadi dalam
anggota keluarga klien. Salah satu alat yang dapat mengecek sejarah
keluarga adalah genogram (dapat dilihat pada bagian akhir blog ini).
Beralih dari keluarga, kita masuk dalam area pendidikannya. Pendidikan
kliien juga harus kita gali untuk mencari tahu performa akademinya dan
kemampuannya dalam bersosialisasi. Kemampuan bersosialisasi dan
berinteraksi inilah yang mengambil andil cukup besar dalam kesuksesan
klien dimasa depan termasuk dalam interpersonal relationshipnya dipekerjaan. Biasanya kita mampu menanyakan job history klien
dengan pertanyaan yang sederhana dan halus seperti apa kesibukan anda
setiap harinya? Pertanyaan ini akan membuat klien yang tidak bekerja
atau sudah pensiun lebih nyaman dalam menjawabnya. Job history juga
akan memberitahu kita tentang sukses atau tidaknya pekerjaan dan
riwayat kerja klien. Disini fokus kita harus tertuju pada pekerjaan yang
sedang diambil klien memang pada dasarnya sesuai dengan minatnya atau
hanya sekedar memenuhi impian orangtuanya.
Status pernikahan dan bagaimana klien melakukan hubungan dengan orang terdekatnya juga perlu diambil informasinya. Social history
juga menggali informasi berkaitan waktu luang untuk berekreasi klien
seperti apa, kehidupan seksual klien, riwayat hukum, medis, psikoterapi
yang pernah dijalani, konsumsi alkohol dan nikotin/kafein dari klien.
Semua hal ini harus kita ketahui lebih dulu dari klien sehingga proses
mencari inti masalah klien lebih mudah. Biasanya dalam menggali
informasi ini memerlukan waktu wawancara yang cukup lama dimana interviewer harus
mendengarkan cerita klien, bertanya dan berkomentar sesuai dengan topik
yang relevan, tidak melakukan intrograsi pada klien, menunjukkan sikap
ingin tahu pada cerita klien, sadar dan peka pada perbedaan kultur,
mengingat hal-hal penting seputar wawancara dan melakukan probing yang tepat.
Contoh Genogram :
24 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar