Pada post kali ini, saya akan sharing tentang informasi
dan pengetahuan baru yang saya dapatkan dalam kelas Perilaku Seksual
hari kamis kemarin. Pada hari itu, terdapat dua kelompok yang
mempresentasikan dua materi yang berbeda, salah satu di antaranya adalah
mengenai HIV/AIDS.
Human Immuno Deficiency atau yang sering disingkat dengan HIV
adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan yang pada
akhirnya akan menjadi AIDS. HIV menyerang sel darah putih, yang disebut
dengan limfosit (sel CD-4). HIV dapat ditularkan melalui hubungan
seksual, melalui darah yang mengandung HIV, dan dari ibu pengidap HIV
kepada bayi.
Kemudian bagaimana dengan pasangan suami istri yang salah satu dari
mereka terkena HIV? Apakah itu berarti mereka tidak dapat berhubungan
seksual lagi?
Well, mereka tetap dapat berhubungan seksual, hanya saja untuk
mengantisipasi penularan virus tersebut, pengidap HIV harus memeriksa
kadar sel darah putihnya terlebih dahulu. Mereka dinyatakan sehat dan
diijinkan untuk berhubungan seksual apabila sel darah putih yang
dimilikinya melebihi 350. Selain pemeriksaan sel darah putih tersebut,
pengidap juga harus memiliki pola hidup yang sehat.
Tidak berhenti sampai di situ, untuk menghindari penularan virus HIV
tersebut mereka hanya dapat berhubungan seksual yang "aman" pada jam-jam
tertentu, yaitu sekitar pukul dua dini hari. Alasannya adalah karena
sel CD-4 pada jam tersebut biasanya berada pada kondisi yang tertinggi.
Pada saat hamil pun, pengidap HIV harus mengkonsumsi obat-obatan
tertentu untuk melindungi janinnya. Proses melahirkannya pun harus
dilakukan dengan cara caesar, karena apabila dilahirkan melalui vagina, maka
bayi tetap akan terkena cairan atau darah dari ibunya. Usaha untuk
menjaga janin ketika berada dalam kandungan pun akan menjadi sia-sia.
Namun, tetap saja hal-hal yang sudah disebutkan tadi tidak 100% menjamin
bahwa bayi yang dilahirkan nantinya benar-benar tidak akan tertular
virus HIV. Hanya saja, hal-hal tersebut mungkin akan membantu untuk
meminimalisasi kemungkinan penularan yang dapat terjadi. Selain itu,
akan menjadi lebih risky juga bagi pasangan yang keduanya mengidap HIV.
Oleh karena itu, untuk menghindari hal-hal tersebut, hendaknya kita
memiliki pola hidup yang sehat, tidak menggunakan obat-obatan terlarang,
terlebih lagi jika melibatkan penggunaan jarum suntik bersama-sama.
Selain itu juga, hendaknya kita tidak "jajan" sembarangan, karena kita tidak tahu penyakit apa yang dimiliki oleh orang lain :)
29 April 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar