HIV/AIDS bukanlah suatu penyakit yang
langka dan asing, hampir semua orang telah mengetahui penyakit tersebut. HiV/AIDS
ini juga bukanlah penyakit yang dapat dianggap sebagai penyakit yang biasa-biasa
saja tetapi penyakit ini merupakan suatu penyakit yang cukup dianggap berbahaya
serta menakutkan. Sudah banyak orang meninggal akibat penyakit HIV/AIDS. Penyakit HIV/AIDS bukan hanya ada di
Indonesia saja tetapi sudah merupakan penyakit yang mendunia oleh karena itu
ditetapkannya hari HIV/AIDS sedunia
yang jatuh tepatnya pada tanggal 1 Desember, yang setiap tahunnya selalu di
peringati dengan diadakanya kegiatan-kegiatan penyuluhan bagi masayarakat
mengenai bahaya dan penanganan penyakit HIV/AIDS tersebut. HIV itu sendiri
merupakan singkatan dari Human
Immunodeficiency Virus. Virus ini menyebabkan rusaknya atau melemahnya
system kekebalan tubuh manusia sehingga mudah terserang oleh penyakit.
Sedangkan AIDS adalah singkatan dari Aquired
Immunodeficiency Syndrome, perkembangan terakhir dari HIV yang ditandai
dengan berbagai gejala penyakit infeksi oportunistik
atau kangker tertentu yang diakibatkan oleh menurunnya sistem kekebalan
tubuh. dari tahun ketahun penderita HIV/AIDS ini terus meningkat.
Karena meningkatnya jumlah penderita
HIV/AIDS setiap tahunnya, hal ini berakibat memunculkan perasaan ketakutan bagi
banyak orang, terutama bagi orang-orang yang berada disekitar para penderita
HIV/AIDS. Banyak orang yang kurang begitu mengerti dan memahami mengenai
penyebaran penyakit HIV/AIDS. mereka memandang bahwa penyakit ini adalah
penyakit yang mudah menular menular, dari padangan inilah yang memumculkan
perasaan ketakutan tersebut. Karena
munculnya perasaan ketakutan inilah mengakibatkan adanya perilaku yang berbeda
dari orang-orang yang berada disekitar para penderita HIV/AIDS. Akibatnya banyak penderita HIV/AIDS
yang dijauhkan dari lingkungan sekitarnya, dan tak jarang mereka di cemooh oleh
orang-orang disekitarnya. Karena sikap
orang-orang disekitar penderita HIV/AIDS yang menjauhi mereka membuat para
penderita menjadi merasa semakin terpuruk dan merasa tidak pantas lagi ada di
dalam lingkungan masyarakat dan mereka pun mungkin akan menarik diri, selain
itu juga dapat membuat para pendrerita menjadi tidak memiliki semangat hidup
lagi dan berpikir untuk bunuh diri, hal ini dikarenakan mereka berpikir sudah
tidak pantas lagi untuk hidup. Hal itu pun dapat menciptakan stress yang akan
berujung kepada depresi,. para penderita yang pada masa-masa sakitnya ia
dijauhi mungkin akan berpikr “mengapa mereka menjahi aku?”, mereka akan
berharap tidak untuk dijauhi dengan harapan “jangan jauhi saya”
Hal seperti ini tidaklah seharusnya
terjadi. seharusnya kita dapat memahami bahwa dalam kenyataannya penyakit
HIV/AIDS ini adalah bukanlah suatu penyakit yang dapat menular hanya dengan
berdekatan atau bersentuhan saja, tetapi lebih jauh dari itu . penularan
penyakit ini dapat terjadi melalui
hubungan seksual yang dilakukan bukan
pada waktu yang tepat dan tidak menggunakan kondom (alat pengaman) saat
melakukan hubungan seksual.
penularan juga dapat melalui transfusi darah, pemakaian alat-alat seperti jarum
suntik dan pisau cukur yang tidak steril, ataupun dari ibu kepada bayinya
melalui plasenta dan air susu ibu. ketika kita sudah memahami akan cara penularan penyakit HIV/AIDS
ini maka akan lebih baik jika kita sebagai anggota keluarga atau teman dari
seseorang yang menderita HIV/AIDS memberi dukungan, semangat dan tidak menjauhi
mereka. dengan cara demikian mereka akan terus berjuang melawan penyakit yang
mereka derita, dan ketika saat itulah keadaan psikologis dari penderita
HIV/AIDS akan menjadi lebih baik dan dapat membawa pengaruh terhadap penyakit
yang diderita. jangan sampai para menderita yang pada dasarnya adalah orang yang
kita sayangi memiliki harapan “jangan jauhi aku”, jangan sampai kata-kata itu
keluar dari mulutnya. sayangi dia seperti kita menyayangi mereka sebelum
penyakit HIV/AIDS muncul dan merusak tubuh mereka. Jauhi penyakitnya tetapi jangan jauhi orangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar