Siapa pun orang ketika mendengar nama
penyakit ini mungkin akan merasa takut, seram, jijik atau bahkan akan bersikap
berlebihan ketika berada dekat dengan si penderitanya. HIV/AIDS ya itulah nama
penyakitnya. Jenis penyakit ini bukan sekedar penyakit biasa, tetapi penyakit
ini sudah dianggap berbahaya serta menakutkan karena sudah banyak orang yang
meninggal akibat penyakit HIV/AIDS ini. Ketenaran penyakit ini pun sudah sangat
mendunia, hingga di tetapkan hari HIV/AIDS sedunia yang jatuh pada tanggal 1
Desember. Setiap tahunnya di peringati hari HIV/AIDS untuk memberikan kesadaran
mengenai penyakit yang sangat berbahaya ini biasanya dengan melalui penyuluhan
kepada masyarakat mengenai bahaya dan penanganan penyakit HIV/AIDS.
Bagi orang awam banyak di antara
mereka yang kurang mengerti akan penyakit ini sehingga mereka hanya memberikan
stigma negatif terhadap penderitanya. HIV (Human Immuno Deficiency) ini adalah virus
yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan kemudian menimbulkan AIDS dan kemudian menyerang
sel darah putih yang disebut dengan limfosit (sel T-4,T-Helper, atau sel
CD-4). Sekitar 5-7 tahun seseorang tidak memperlihatkan gejala-gejala walaupun jumlah HIV semakin bertambah dan sel
T-4 semakin menurun. Sedangkan AIDS sendiri
atau Acquired Immune Deficiency Syndrome yaitu sekumpulan
gejala penyakit yang menyerang tubuh manusia sesudah sistem kekebalannya
dirusak oleh virus HIV. Sindrom yang fatal karena terjadi kerusakan
progresif pada kekebalan tubuh. Tidak ada obat atau vaksin pencegah. Penyebab
utama kematian pada usia produktif (15 sampai 55 tahun). Kesalahan persepsi yang ada pada masyarakat bahwa penyakit ini
merupakan penyakit keturunan, padahal sebenarnya penyakit ini bukan penyakit
keturunan. Perlu “pintu
masuk” untuk terjadinya pertukaran cairan tubuh yang mengandung virus ke
peredaran darah orang yang belum terinfeksi. Nah untuk penularannya pun terdapat tiga jalur
yaitu melalui hubungan seksual, melalui
darah yang mengandung HIV dan dari ibu pengidap HIV
kepada bayi.
Adanya persepsi yang negatif dan ketakutan yang extreme membuat
masyarakat memberikan perlakuan yang tidak baik bahkan tidak adil kepada penderitanya.
Seperti yang saya baca pada http://www.tribunnews.com/2013/03/08/kisah-pilu-penderita-hivaids-sempat-ditolak-beli-tiket-pesawat
pada berita tersebut diceritakan bahwa penderita HIV/AIDS ditolak untuk
melakukan penerbangan. Sungguh ironis ketika saya membacanya. Padahal sebenarnya
penyakit ini tidak menular apabila kita duduk berdekatan, bersentuhan, makan sepiring, mandi
di toilet yang sama, pakaian, bersin, tertawa, bicara atau
bahkan berciuman (sosial). Penyakit ini dapat menular dengan cara berganti-ganti pasangan seksual, penerima
transfusi darah, pecandu narkotik dengan jarum suntik, pasangan
dari pengidap HIV dan bayi yang lahir dari ibu
pengidap HIV.
Janganlah bersikap berlebihan terhadap mereka yang menderita penyakit
ini, mereka sudah cukup menderita dengan penyakit yang mereka miliki. Jangan kita
tambahkan dengan sikap kita yang dapat menyakitkan perasaan mereka dan dapat
membuat mereka semakin terpuruk. Kenali penyakitnya, jauhi penyakitnya dan
jangan jauhi orangnya.
30 April 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar