Senin, 06 Mei 2013

JUST ACTION!!! (Francine Nathalia)

     Kembali lagii dengan blog baru dan tentunya dengan semangat yang baru :) ,melihat judulnya saja sudah membuat sangat penasaran, sebenarnya apa sih maksudnya? JUST ACTION! Begitu judulnya berbunyi karena selaras dengan pembahasan kita di minggu ini mengenai aplikasi atau penerapan wawancara di bidang pendidikan dan PIO (Psikologi Industri dan Organisasi) :) . Memang ketiga bidang ini adalah yang utama dalam dunia psikologi sendiri, nah.. mengarah ke aplikasinya, untung bidang pendidikan itu sendiri tentunya seorang psikolog pendidikan harus menguasai dan memahami masalah-masalah apa saja yang dialami siswa. Apakah ada masalah dalam bidang akademik mungkin, atau masalah perkembangan, perilaku, kognitif, lingkungan dan psikososial, bakat minat dan seleksi penempatan. Disini masalah-masalah tersebut dapat menjadi kendala bagi siswa tersebut, seperti masalah perilaku yang suka membuat onar di sekolah, tentunya harus ditangani oleh psikolog pendidikan.
     Yang paling membingungkan atau terasa asing mungkin seleksi penempatan, disini misalnya ada siswa yang harus masuk ke kelas akselerasi karena mampu mengikuti pelajaran diatas rata-rata anak seusianya, atau bahkan ada siswa yang memiliki IQ dibawah rata-rata dan tidak mampu mengikuti pelajaran umum di sekolah. Peran kita sangat besar dalam mengontrol masalah-masalah yang sudah disebutkan diatas. Kemudian dalam aplikasinya tentu kita harus mengetahui latar belakang siswa, seperti hobi dan minat siswa, ketidaksukaan siswa, bagaimana kondisi hubungannya dengan orangtua, dll. Hal-hal tersebut tentu harus ditanyakan, kemudian kita dapat memahami masalah yang dihadapi siswa, dengan kita membandingkan hasil wawancara dengan data yang ada, seperti laporan guru pengampu, orangtua, teman sebaya, dll. Misalnya ada anak berbuat onar, namun tidak mengakuinya, dan ketika wawancara dia berbicara hanya yang baik-baik saja, namun dari laporan guru pengampu dan orangtuanya memang anak tersebut sering berbuat onar, misalnya memukul temannya atau memukul pembantu di rumah.
     Diagnosa adalah tahap akhir yang harus dilalui kita dengan ketelitian, kita harus hati-hati melabel seseorang, misal kenakalan remaja yang sudah mengarah ke kriminalitas, dll. Yang terakhir adalah memantau siswa, apakah ada perubahan perilaku sebelum dan sesudah diberikan treatment. Beberapa tahap aplikasi diatas juga tidak bisa dijauhkan dari etika yang harus dimulai dari diri kita sendiri.
     Masuk dalam bidang PIO, dimana jika melakukan wawancara di bidang industri dan organisasi harus melakukan seleksi dan penempatan, analisis kerja, penetapan kerja, coaching yang harus dilakukan wawancara sebelumnya, promosi, mutasi, demosi dan exit interview. Banyak orang awam yang mengatakan bahwa psikolog industri organisasi sering dibenci banyak orang? Why? Mungkin saja itu terjadi, seperti performance appraisal dimana kita melakukan promosi, mutasi (pemindahan jabatan), dan demosi (penurunan jabatan). Mungkin bila kita merekomendasikan seseorang untuk demosi, terdapat pro dan kontra, atau ketika kita melakukan proses seleksi banyak calon karyawan yang tidak menerima bila dirinya ditolak. Lain soal jika kita melakukan rekrutment, dimana kita hanya mencari calon karyawan dan memasang iklan untuk menemukan karyawan agar dapat di seleksi. Kita juga harus melakukan wawancara formal yang bersifat terstruktur demi menjaga nama baik perusahaan atau tempat kita bekerja. Ingat tentu saja etika tetap diperlukan. J
“jangan hanya kata, tetapi tindakan”

5 Mei 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar