Sabtu, 11 Mei 2013
Everyone is Special, especially you!! (Mareta Bansumi)
Di dunia tidak ada orang yang sama persis, meskipun mereka adalah saudara kembar sekalipun. Walaupun dengan latar belakang yang sama, tentunya hal yang mereka rasakan berbeda satu dengan yang lain. Sebagai seorang psikolog yang akan menangani masalah klien, tentunya harus mengetahui social history kliennya tersebut. Hal ini ini disebabkan karena masalah yang dihadapi saat ini oleh interviewee tidak hanya disebabkan oleh faktor nature, namun juga dapat disebabkan oleh faktor nurture.
Terdapat beberapa faktor yang berperan dalam social history seseorang. Pertama, family history, dari faktor ini kita dapat mengetahui apakah terdapat anggota keluarga lain yang mengalami masalah yang serupa dengan klien. Bagaimana pola komunikasi keluarganya, apakah terdapat norma-norma tertentu di dalam keluarga yang mungkin saja dapat mengakibatkan perilaku maladaptif. Selain itu, psikolog juga dapat membuat sebuah family genogram yang dapat membantu dalam melihat silsilah keluarga klien. Kedua, educational history, dalam suatu proses pendidikan terjadi pembentukan kepribdian. Karena waktu yang dihabiskan di sekolah cenderung lebih lama daripada waktu yang dihabiskan di rumah atau di tempat lain.
Berikutnya, marital history and sexual history, dalam memberikan pertanyaan seputar masalah status dan seks, seorang psikolog harus hati-hati. Karena mungkin saja pertanyaan ini merupakan hal yang sensitif bagi klien. Kemudian, interpersonal relationship, tidak semua orang memiliki kemampuan membina relasi yang baik, maka sebagai seorang psikolog yang baik, harusnya mampu untuk menyesuaikan diri dengan keadaan klien yang mungkin sulit untuk membina relasi. Sehingga, apa yang diharapkan dalam proses wawancara dapat tercapai. Selanjutnya, medical history, legal history, alcohol and substance use/ abuse, nicotine or caffeine consumption.
Dari beberapa faktor di atas, wawancara mengenai social history yang baik harus mencakup beberapa hal, antara lain:
1. Dengarlah apa yang klien ucapkan, berusahalah mengerti apa yang tersirat dari ucapannya tersebut
2. Tanyakanlah sesuatu yang penting!
3. Wawancara sifatnya tidak menyudutkan klien!
4. Jangan mudah puas dengan jawaban yang diberikan klien, galilah informasi sebanyak mungkin (informasi yang dibutuhkan tentunya)
5. You can’t remember everything! Buatlah catatan kecil mengenai hal-hal yang penting
27 Maret 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar