Aplikasi wawancara dalam pendidikan mencakup semua hal yang meningkatkan
proses belajar siswa, pengajaran dari guru maupun dari sisi sistem
sekolah itu sendiri untuk ke arah yang lebih baik. Namun masalah yang
paling sering terjadi dalam dunia pendidikan adalah siswa itu sendiri.
Masalah-masalah itu mencakup masalah akademis dan non-akademis. Lingkup
masalah akademis itu sendiri adalah pembelajaran siswa, penjurusan dan
pencarian bakat dan minat siswa. Sedangkan lingkup masalah non-akademis
adalah seperti bagaimana perilaku siswa di sekolah.
Banyak masalah yang terjadi di sekolah, dan cara yang baik untuk
memahami, mengurangi atau memecahkan masalah-masalah tersebut adalah
dengan melakukan wawancara terhadap pihak yang bersangkutan. Wawancara
juga harus diperkuat dengan observasi. Jika seorang siswa mempunyai
masalah dalam lingkup akademis maupun non akademis, sebaiknya
pewawancara mencari tahu terlebih dahulu apa yang menjadi permasalahan
siswa tersebut. Misalnya, apakah seorang siswa malas belajar karena dia
memang benar-benar orang pemalas atau ada faktor lain yang membuat nilai
siswa tersebut menurun? dan sebagainya. Setelah mengetahui akar
permasalahan yang terjadi, pewawancara sebaiknya melakukan verifikasi.
Verifikasi bisa di dapat dari guru sekolah, teman, orang tua. Jadi
pewawancara membandingkan apa yang diceritakan oleh siswa dengan
pendapat yang didapat dari pihak lain. Selanjutnya pewawancara
mendiagnosa sebenarnya apa yang terjadi dengan siswa tersebut dan juga
lalu memantau setiap perilaku siswa tersebut.
Aplikasi wawancara pendidikan hampir sama dengan bidang PIO. Jika dalam
bidang pendidikan pewawancara mewawancarai siswa, maka dalam bidang PIO
pewawancara mewawancarai calon pekerja, maupun pekerja yang sudah
diterima di dalam suatu perusahaan. Jika saya mengaitkan dengan apa yang
disampaikan oleh Bapak Filipus pada perkuliahan minggu lalu, dalam
menyeleksi karyawan baru ada beberapa divisi yang tidak langsung
melakukan wawancara. Biasanya mereka melihat calon karyawan tersebut
termasuk dalam kriteria tertentu secara fisik atau belum. Contohnya
tidak boleh memakai kawat gigi, memakai kacamata, berjerawat.
Jika calon karyawan tersebut memenuhi kriteria yang diperlukan, maka
calon karyawan tersebut akan diwawancara.
5 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar