Senin, 06 Mei 2013

Aplikasi wawancara dalam bidang pendidikan dan PIO (Ivana Leo)

Aplikasi wawancara dalam pendidikan mencakup semua hal yang meningkatkan proses belajar siswa, pengajaran dari guru maupun dari sisi sistem sekolah itu sendiri untuk ke arah yang lebih baik. Namun masalah yang paling sering terjadi dalam dunia pendidikan adalah siswa itu sendiri. Masalah-masalah itu mencakup masalah akademis dan non-akademis. Lingkup masalah akademis itu sendiri adalah pembelajaran siswa, penjurusan dan pencarian bakat dan minat siswa. Sedangkan lingkup masalah non-akademis
adalah seperti bagaimana perilaku siswa di sekolah.

Banyak masalah yang terjadi di sekolah, dan cara yang baik untuk memahami, mengurangi atau memecahkan masalah-masalah tersebut adalah dengan melakukan wawancara terhadap pihak yang bersangkutan. Wawancara juga harus diperkuat dengan observasi. Jika seorang siswa mempunyai masalah dalam lingkup akademis maupun non akademis, sebaiknya pewawancara mencari tahu terlebih dahulu apa yang menjadi permasalahan siswa tersebut. Misalnya, apakah seorang siswa malas belajar karena dia memang benar-benar orang pemalas atau ada faktor lain yang membuat nilai siswa tersebut menurun? dan sebagainya. Setelah mengetahui akar permasalahan yang terjadi, pewawancara sebaiknya melakukan verifikasi. Verifikasi bisa di dapat dari guru sekolah, teman, orang tua. Jadi pewawancara membandingkan apa yang diceritakan oleh siswa dengan pendapat yang didapat dari pihak lain. Selanjutnya pewawancara mendiagnosa sebenarnya apa yang terjadi dengan siswa tersebut dan juga lalu memantau setiap perilaku siswa tersebut.

Aplikasi wawancara pendidikan hampir sama dengan bidang PIO. Jika dalam bidang pendidikan pewawancara mewawancarai siswa, maka dalam bidang PIO pewawancara mewawancarai calon pekerja, maupun pekerja yang sudah diterima di dalam suatu perusahaan. Jika saya mengaitkan dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Filipus pada perkuliahan minggu lalu, dalam menyeleksi karyawan baru ada beberapa divisi yang tidak langsung melakukan wawancara. Biasanya mereka melihat calon karyawan tersebut termasuk dalam kriteria tertentu secara fisik atau belum. Contohnya tidak boleh memakai kawat gigi, memakai kacamata, berjerawat. Jika calon karyawan tersebut memenuhi kriteria yang diperlukan, maka calon karyawan tersebut akan diwawancara.

5 Mei 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar