Sabtu, 11 Mei 2013

Aplikasi wawancara bidang Pendidikan dan PIO (Patricia Gloria)


     Pada perkuliahan tanggal 22 April 2013 membahas mengenai pengaplikasian wawancara pada bidang Pendidikan dan Pio. Pertama akan saya bahas mengenai aplikasi dari bidang Pendidikan.
Dalam bidang Pendidikan masalah umum yang sering terjadi yaitu proses belajar dan mengajar dikelas, masalah yang berkatian dengan sistem pada suatu sekolah, masalah yang dialami siswa seperti kesulitan belajar, masalah perkembangan kognitif, fisik, psikososial, perekembangan pada lingkungan sekitar, bakat dan minat, serta seleksi dan penempatan.
     Pada proses belajar mengajar ada guru-guru yang menerapkan sistem "dikte" terhadap siswa sehingga siswa hanya dapat mengikuti apa yang dikatakan guru-guru tersebut. Guru-guru juga memberikan pengajaran sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki. Proses belajar dan mengajar kadang kala pada sekolah adalah satu arah dimana guru menjelaskan dan siswa mencatat apa yang guru ajarkan.
     Masalah yang kedua adalah pada sistem sekolah, ada beberapa sekolah yang mengunakan sistem kurilkulum yang berbasis kompetisi. Ada juga beberapa sekolah mengunakan sistem dari internasional untuk memajukan dan menjunjung nama baik sekolah. Masalah yang paling sering terjadi adalah pada siswa. Misalnya pada siswa yang memiliki kekurangan atau keterbatasan dalam belajar seperti  ketidakmampuan beljaar, Diseleksia, dan sebagainya.Masalah perkembangan juga sangat mempengaruhi dimana perkembangan siswa harus dilihat sehingga untuk menyesuaikan pelajaran yang diberikan kepada siswa tersebut. Masalah Perilaku seperti gangguan ADHD, Autisme perlu adanya sekolah khusus.
     Bakat dan minat seorang siswa juga harus diketahui agar siswa dapat berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya. Seleksi dan penempatan juga perlu diperhatikan pada siswa-siswa yang baru akan masuk pada sekolah tersebut.
Aplikasi observasi juga perlu digunakan yang berguna untuk melihar dan mengetahui informasi menggenai siswa, seperti apa latar belakang dari siswa tersebut, hobi, bakat dan minat siswa, dan lain-lain.
Memahai apa saja yang dialami oleh siswa atau permasalahan apa saja yang dialami oleh siswa dan bagaimana dinamika dari kepribadian siswa.
      Dapat juga melihat verifikasi dari pengakuan siswa dan orang tua. Terkadang pemahanam orang tua dengan pemahaman guru sekolah mengenai siswa yang bermasalah sering kali berberda karena perbedaan perilaku siswa dirumah dan di sekolah. Mendiagnosa siswa yang sukar dalam belajar, kenalakalan siswa di sekolah atau kasus yang terjadi akibat perbuatan siswa tersebut, setra bakat dan minat siswa tersebut.
     Perlu adanya pantauan mengenai perubahan perilaku siswa pada saat sebelum melakukan treatment dan pada saat sesudah treatment yang berguna untuk  melihat perkembangan siswa dan perubahan sikap yang menjadi lebih baik.
     Wawancara perlu dilakukan kepada Orang tua, guru dan siswa. Wawancara terhadap siswa perlu digunakan untuk melihat atau mengetahui apa saja permasalahan yang dialami oleh siswa tersebut, mengetahui sejauh mana siswa memiliki kepadaian berbahasa, serta melihat kekurangan dan kelebihan siswa.
     Wawancara terhadap guru, berguna untuk mengetahui bagimana cara atau teknik mengajar dalam kelas, mengetahaui penerapan kurikulum oleh guru dan keberhasilan seorang guru, interaksi antara guru ataupun siswa, melihat bagaimana juga komunikasi antara guru dengan orang tua siswa.
     Wawancara terhadap orang tua juga perlu dilakukan karena dapat melihat bagaimana pola asuh orang tua terhadap siswa tersebut sehingga siswa tersebut berperilaku sesuai dengan pola asuh yang sudah ditanamkan kepada siswa tersebut, dapat juga mengetahui perkembangan anak melalui pandangan orang tua, mengetahui budaya dan nilai-nilai yang dianut oleh orang tua siswa serta mengetahui melalui observasi pada anak tersebut.
     Untuk wawancara pada pra sekolah, dilakukan untuk menyeleksi murid-murid yang akan masuk sekolah melihat kemampuan anak tersebut apakah layak untuk masuk sekolah atau belum dapat masuk sekolah karena perkembangan kognitifnya yang belum cukup untuk menerima pelajaran, pengumpulan informasi mengenai kondisi siswa, dan prosedur pembuatan untuk anak berkebutuhan khusus.
     Sedangkan pada pengaplikasian pada masa sekolah dasar melihat wawancara untuk menemukan penyelekseian siswa baru, bagimana kondisi murid dengan orang tua, bagiamana sosialisasi yang diberikan sekolah kepada orang tua dan membuat kesepakatan kepada orang tua.
      Dan pada wawancara bidang sekolah menengah atas dan menengah pertama wawancara dan observasi dilakukukan untuk melihat perilaku siswa serta mensinkronasi keadaan murid. Terkadang siswa pada tahap ini sudah mulai menggunakan topeng mereka untuk menutupi siapa diri mereka karena sudah memasuki tahap remaja. Dilakukan juga pengecekan melalui peralihan guru wali kelas atau guru bidang studi. dilakukan MSE utnuk mengetahui dan mendiagnosa konseling yang sudah berjalan.
     Etika dalam wawancara yaitu harus memiliki kompetisi bahwa harus dapat menguasai bukan hanya observasi atau wawancara saja bahkan harus menggunakan sebuah tes. Perlu adanya informed consent utnuk supaya klien mengetahui sistem yang berlaku di sekolah. Serta menjamin kerahasisan.

     Pada bidang industri organisasi pengaplikasian wawancara untuk menlihat bagaimana menseleksi karyawan baru dan menempatkan sesuai dengan kemampuan karyawan tersebut.  Perlu adanya analisa jabatan untuk melihat bagaimana deskripsi pekerjaan seseorang dan membuat evaluasi dari pekerjaan tersebut dan menetapkan apa yang menjadi deskripsi pekerjaan dan speksifikasi pekerjaan pada karyawan yang baru masuk dalam sebuah perusahaan. Perlu juga adannya pelatihan untuk melatih karyawan mampu dalam bidangnya.
     Karyawan juga harus memiliki kemampuan untuk bekerja dengan baik, sehingga dapat di promosikan oleh perusahaan, tetapi pada karyawan yang tidak memiliki kemampuan bekerja dengan baik biasanya akan mendapat mutasi atau bila untuk karyawan yang baru bisa saja untuk tidak menerima karyawan tersebut, serta melakukan exit interview.
     Wawancara dalam bidang industri organisasi memiliki beberapa tahap yaitu mulai dari seleksi dan penerimaan, melihat darimana seorang calon karyawan, latar belakangnya seperti apa, dan kompetisi apa yang sudah ia miliki. Melihat itu semua dengan cara wawancara terstuktur atau wawancara tidak terstuktur. wawancara terstukrur memiliki dua karakteristik yaitu Competence Based Interview (CBI) dan Behavioral Event Interview (BEI).
     Pertanyaan wawancra dengan mengunakan CBI dan BEI yaitu harus mengunakan pertanyaan "bagaimana perilaku seseorang?". Interviewer hanya akan bertanya secara spesifik, calon memiliki kesempatan untuk menyiapkan sebuah cerita. Serta mengikuti proses dalam konsentrasi yang penting dan tersusun.
     CBI merupakan pertanyaan yang tersuktur yang berhubungan dengan kriteria kompetensi secara langsung untuk suatu jabatan. Pewawancara hanya berfokus pada hal yang berhubungan dengan kompetensi. BEI merupakan metode yang digunakan pewawancara untuk mengetahui bagaimana respon seseorang dalam berperilaku pada situasi tertentu dari performa pekerjaan yang sebelumnya sampai performa masa yang akan datang.
     Situasi atau tugas dimana seseorang calon karyawan melakukan suatu pertunjukan seperti apa yang dia kerjakan. Aksi merupakan tindakan seorang calon karyawan melakukan sesuatu untuk tugas-tugas yang diberikan. Hasil yang menjadi efek dari tindakan seseorang calon karyawan.

     Pada pertemuan  berikutnya mengenai aplikasi wawancara yang dimana pada pertemuan tersebut dihadiri oleh Bapak Jefri yang menjadi pembicara. Dalam aplikasi wawancara di bidang Pio beliau menyebutkan bahwa dalam ruang lingkup pio wawancara digunakan untuk seleksi karyawan, mencari job analysis, konseleing karyawan yang bermasalah, performance appraisal dan digunakan exit interview. Pada umumnya digunakan traditional interview untuk mendapatkan informasi mengenai seleksi karyawan seperti sales. Umumnya traditional interview meliputi direct interview dan indirect interview.
      Dalam ruang lingkup pio digunakan untuk melihat kompetisi yang meliputi knowledge dan skill.  Knowledge merupakan seuatu pemahaman atau kemampuan seseorang terhadap suatu pengertian dan suatu pengetahuan. Ilmu pengetahuan juga penting dalam seleksi karyawaan. Skill, juga sangat penting dalam seleksi karyawan. Contoh dalam seleksi sales, perlu adanya kemampuan untuk menjual suatu produk supaya laku dan konsumen puas dengan produk yang ditawarkan.
     Ada beberapa macam cara untuk wawancara yaitu BEA yang meliputi STAR (Situation, Task, Action dan Result). Situation meliputi bagaimana seseorang jika dihadapkan dalam suatu situasi dan bagaimana cara menghadapinya. Task meliputi bagaimana cara seseorang bekerja pada perusahaan yang lama dan apa tugasnya dalam pekerjaan tersebut. Action, meliputi bagaimana tindakan seseorang dalam bekerja dan dalam pengambilan keputusan. Dan hasil apa setelah melakukan suatu pekerjaan yang diberikan dari tugas.
     Menurut Bapak Jefri, ada yang dinamakan dengan ilmu baru yaitu FACT (Feeling, Action, Context, dan Thinking) . Feeling merupakan apa dan bagaimana perasaannya dalam pekerjaan tersebut, Context yang meliputi pada bagian mana suatu pekerjaan dan apa saja yang harus diperbuat, Action sama dengan STAR. Dan Thinking yang meluputi bagaimana cara berfikir seseorang dalam pekerjaan tersebut.
Perbedaan dalam STAR dan FACT yaitu STAR dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja untuk siapa saja, sedangkan FACT tidak dapat dilakukan pada tingkat supervisor.

30 April 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar