Sabtu, 11 Mei 2013

Penerapan Wawancara bidang Pendidikan dan IO (Karunia Putri Damanik)


Pada pertemuan kamis tanggal 25 April 2013, membahas mengenai aplikasi atau penerapan wawancara di bidang pendidikan dan Industri Organisasi. Secara singkat, wawancara pada bidang pendidikan banyak memfokuskan pada siswa, orang tua, serta guru. Wawancara pada siswa dilakukan untuk mengetahui informasi dan permasalahan yang dialami oleh siswa dan melakukan diagnosis. Pada orang tua dilakukan wawancara untuk mengetahui lebih dalam mengenai bagaimana keadaan dan kebiasaan siswa jika berada di rumah terkait dengan permasalahan siswa tersebut. Begitu pula dengan wawancara terhadap guru untuk dapat melengkapi informasi terkait masalah yang sedang dialami siswa dan juga mengetahui keefektifan gaya belajar yang diterapkan di kelas.

Penerapan wawancara pada bidang pendidikan sudah pernah saya lakukan pada matakuliah psikologi pendidikan. Saat itu saya mewawancarai walikelas sekolah dasar untuk mengetahui efek program dan teknik mengajar kepada siswa dari beberapa sekolah yang berbeda. Saya sudah mulai membiasakan menerapkan hal penting sebelum melakukan wawancara seperti melakukan bina rapport terlebih dahulu dengan subjek, lalu meminta persetujuan subjek dengan memberikan informed consent bahwa percakapan dengan beliau akan direkam dengan alat perekam (smartphones). Dengan tahap-tahap tersebut membantu saya untuk mendapatkan informasi yang saya butuhkan untuk keperluan tugas wawancara saya di matakuliah Psikologi Pendidikan.  Dan dari hasil wawancara tersebut dapat saya bandingkan dari informasi beberapa subjek saya bahwa ternyata masing-masing guru menggunakan teknik atau metode pengajaran yang berbeda serta modifikasi terhadap program belajar yang berbeda pula. Namun, akan lebih baik jika hasil wawancara yang sudah saya dapatkan ditambah dengan wawancara dengan orang tua siswa agar dapat dijadikan bahan perbandingan dan untuk lebih melengkapi lagi informasi yang telah saya dapatkan.

Pada wawancara di bidang Industri Organisasi, wawancara lebih banyak berfokus pada kompetensi calon karyawan dan karyawan di sebuah perusahaan. Wawancara biasa digunakan untuk seleksi-penempatan karyawan, training, performance appraisal dan yang lainnya. Wawancara di bidang ini biasanya juga digunakan untuk menentukan oran-orang seperti apa yang akan bekerja di sebuah perusahaan.

Membahas mengenai penerapan wawancara di bidang Industri Organisasi. Pada pertemuan, kamis 02 mei 2013 saya dan teman-teman sekelas berkesempatan untuk mendapatkan ilmu dan banyak informasi mengenai dunia kerja serta penerapan wawancara di bidang Industri dan Organisasi dari Pak Philipus yang menjadi Manager HRD di perusahaan makanan dan juga merupakan lulusan Sarjana Psikologi (s1) Untar. Beliau berbagi cerita mengenai pengalaman pertama bekerja di bidang ini yang ia kerjakan hanya sebatas wawancara dan memberikan psikotes pada calon karyawan. Dari informasi yang beliau sampaikan juga menjawab pertanyaan saya yang sudah cukup lama saya pendam yaitu “Bagaimana sarjana psikologi (S1) melakukan interpretasi dari hasil psikotes yang diberikan kepada calon karyawan tersebut ?” Apakah harus menginterpretasi seadaanya atau bagaimana?”. Ternyata, Pak Philipus memiliki cara untuk dapat menyiasati hal tersebut yaitu dengan cara meminta bantuan teman lulusan profesi Psikolog untuk menginterpretasi hasil psikotes tersebut. Dan, Ada hal yang membuat saya cuku terkejut bahwa pegawai yang bekerja di bagian kasir tidak boleh berjerawat, dan berkacamata. Di dalam hati saya langsung berkata “Berarti gaji pegawai kasir harus mencukupi untuk melakukan perawatan muka, mata, dan sebagainya dong ya” karena menurut saya hal tersebut di luar dari kemampuan dan kompetensi bekerja calon pegawai. Pak Philipus juga menambahkan bahwa bekerja di bagian recruitment harus dapat membedakan antara personal dan profesional karena kembali lagi pada budaya kerja dan aturan yang telah diterapkan oleh perusahaan yang harus kita patuhi. Informasi yang telah Pak Philius sampaikan tersebut sangat bermanfaat bagi saya untuk bagaimana menghadapi dunia kerja nantinya. Banyak informasi dan pelajaran yang saya dapatkan.

Secara garis besar dapat kita simpulkan bahwa wawancara pada bidang pendidikan dan Industri Organisasi memiliki prinsip yang sama dalam penerapannya. Namun, keduanya berbeda satu sama lain jika ditinjau dari sisi pengaplikasiannya, tujuan dalam wawancara, serta subjek yang diwawancarai pun berbeda. Kedua bidang menggunakan peneraan wawancara sesuai dengan kebutuhan dan tujuannya masing-masing. Pelajaran penting bagi saya sebagai mahasiswa adalah pentingnya perbanyak belajar dan memperbanyak latihan serta memperdalam lagi kemampuan penerapan wawancara.

5 Mei 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar