Senin, 05 November 2012

Dampak Merokok bagi Kesehatan Pelajar di Jakarta (Glenda Gumulya - 705120048)


Pengertian Rokok
     Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI] (2008) rokok adalah gulungan tembakau (kira-kira sebesar kelingking) yg dibungkus. Rokok dibungkus dengan daun nipah, kertas, dan filter. Rokok banyak mengandung zat kimia yang berbahaya bagi tubuh seperti nikotin, tar, dan karbon monoksida.

Alasan Individu Mulai Merokok
     Individu yang merokok pasti memiliki berbagai macam alasan yang menyebabkan ia mencoba merokok dan tanpa disadari telah menjadi seorang perokok aktif. Alasan yang disampaikan terkadang tidak masuk akal.
     Menurut Hardinge dan Shyrock (1999/2001) beberapa alasan seperti, mencontoh orang lain, tekanan kelompok sebaya, keinginan untuk menyesuaikan diri, kedewasaan, dan keinginan untuk mencoba-coba. Mencontoh orang lain dapat dilakukan dengan meniru perilaku perokok orang-orang di sekitar lingkungan seperti orang tua, tetangga, dan orang lain yang dikagumi. Tekanan pada kelompok sebaya karena merokok merupakan alasan untuk diterima dalam kelompok, remaja belasan tahun sering merokok karena memiliki lingkungan dengan teman-teman yang merokok. Keinginan untuk menyesuaikan diri ini terjadi karena sebagian orang tahu bahwa dirinya terlalu sulit untuk melawan kecenderungan umum. Melawan rasa ingin merokok sulit dilakukan oleh remaja, sehingga mereka merasa bahwa merokok merupakan sesuatu yang harus dilakukan. Kedewasaan dianggap juga sebagai alas an, individu yang telah merokok dianggap telah dewasa, sehingga remaja belasan tahun mencoba membuktikan kedewasaan dirinya dengan merokok. Keinginan untuk mencoba-coba adalah alasan terakhir dari individu yang mulai merokok. Remaja belasan tahun ingin mencoba sesuatu yang baru, ingin bergembira, dan melakukan sesuatu yang lain.

Hambatan untuk Berhenti Merokok
     Menurut Hardinge dan Shyrock (1999/2001) sejumlah hambatan yang menghalangi perokok untuk berhenti merokok, sebagai berikut ini :
     Kenikmatan yang diberikan rokok. Rokok dapat memberikan gairah untuk terus bersemangat karena adanya zat nikotin, tembakau dan zat-zat lainnya.
     Menghilangkan stress. Rokok dapat digunakan sebagai pelarian. Apabila seseorang sedang marah, frustasi, gelisah, maka rokok akan bertindak sebagai penenang. Rokok hanya menghilangkan ketegangan dalam waktu yang singkat.
     Gejala yang timbul saat berhenti merokok. Menghilangkan kebiasaan merokok dapat membuat perokok menjadi gelisah dan merasa tidak enak. Menghilangkan ketagihan membutuhkan penyesuaian kembail fungsi-fungsi tubuh. Masalah yang biasanya sering terjadi, yaitu mual, sakit kepala, tidak bisa tidur, dan gelisah serta mudah tersinggung, tidak senang, tidak merasa enak, dan tidak merasa baik.
     Membantu santai. Merokok dapat membuat perasaan santai sehingga perokok yang ingin berhenti akan sulit menghilangkan perasaan tersebut.
     Memberikan rasa aman. Merokok dapat memberikan rasa aman, sehingga perokok sulit untuk meninggalkan rokok.
     Memberikan rasa percaya diri. Rokok meningkatkan rasa percaya diri karena zat-zat yang terkandung didalamnya.

Bahaya Merokok
         Rokok memiliki berbagai macam racun yang dapat membahayakan kesehatan seseorang. Bahaya merokok pun terdapat pada kemasan rokok, namun banyak perokok yang tidak menanggapi peringatan tersebut. Menurut Diehl dan Ludington (2002), bahaya merokok disebabkan karena nikotin dan karbon monoksida dalam asap tembakau.
      Nikotin dapat menimbulkan perasaan lembut, santai, dan rasa senang. Namun begitu, nikotin dapat menyebabkan penyempitan pembuluh arteri kecil, jantung, otak, dan organ penting lainnya kekurangan oksigen. Zat nikotin adalah bahan yang membuat perokok ketagihan. Karbon monoksida dapat menggangu kemampuan sel darah merah mengikat oksigen. Hal ini menyebabkan napas menjadi pendek, ketahanan tubuh berkurang, mendorong dan meningkatkan penyempitan dan pengerasan pembulu arteri.


DAFTAR PUSTAKA

  Brannon, L., & Feist, J. (2000). Health psychology: An introduction to behavior
     and health (4th ed.). Stamford: Wadsworth/Thomson Learning.
  Diehl, H., & Ludington, A. (2002). Hidup yang dinamis. (P. A. Siboro, penerj.).
     Jakarta: Indonesia Publishing House. Diunduh dari
     http://kamusbahasaindonesia.org
 Hardinge, M. G., & Shyrock, H. (2001). Kiat keluarga sehat: Mencapai hidup prima
     dan bugar. (R. Supit, & P. A. Siboro, penerj.). Bandung: Indonesia Publishing
     House. (karya asli dipublikasikan tahun 1999).

26 Oktober 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar