Selasa, 10 September 2013

Woman and Multiple Roles (Amelia Ardianti)

Menjadi seorang perempuan itu adalah suatu hal yang sungguh membanggakan. Mungkin kita sering merasa kurang bersyukur dan terkadang mengleluh mengapa harus menjadi seorang perempuan. Padahal, menjadi seorang perempuan adalah mengasyikkan. Banyak yang berkata bahwa laki-laki lebih kuat daripada perempuan, tetapi pada kenyataannya justru perempuan yang lebih kuat daripada laki-laki. Mengapa? Laki-laki mungkin hanya kuat bila dilihat dari penampilan fisik (bagian eksternal), tetapi untuk bagian internal, perempuanlah yang paling kuat. Jika ia merasa tersakiti atau kecewa, ia akan tetap tersenyum, dan seorang perempuan biasanya lebih mampu memahami setiap hal yang dilakukan oleh laki-laki. Sosok seorang ibu di dalam keluarga mungkin terlihat agak dominan perannya, namun peran dalam keluarga sangatlah besar. Seorang ibu harus mampu mengurus suami, anak, bahkan keuangan. Sebenarnya, seorang ibu rumah tangga bekerja lebih keras dibandingkan ayah karena dalam keluarga seorang ibu melakukan peran ganda, entah sebagai ibu, sebagai koki, sebagai pendamping, sebagai bendahara, sebagai penopang, sebagai perawat, dan sebagainya. Mungkin kita sebagai anaknya terkadang bertanya-tanya sendiri mengapa ibu kita suka melarang atau memarahi kita. Ibu melakukan hal tersebut karena ia tidak mau generasi dibawahnya/anak-anaknya menjadi seperti dirinya. Ia mau agar anak-anaknya bisa lebih maju darinya. Kebahagiaanya hanya satu, yaitu ibu akan sangat senang dan bangga bila anak-anaknya berhasil.. :)
Saat kita masih kecil, mungkin banyak pengeluaran yang diperlukan untuk membeli kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan untuk kita pribadi. Sekilas jika kita melihat pengeluaran yang totalnya tidak sedikit, kita akan kaget karena kita tidak akan dapat membalas dan mengembalikan jumlah pengeluaran yang besar tersebut.. Namun, bagi seorang ibu, semua pengeluaran tersebut nilainya = 0. Semuanya itu adalah kasih sayang ibu bagi kita anak-anaknya. Sesungguhnya, seorang ibu hanya ingin jasanya dibalas dengan kesuksesan kita. Ia ingin melihat anaknya berhasil, sedangkan ibu hanya memberi dukungan dan doa. Dalam doanya, ibu akan selalu menyebut nama kita tanpa terlewatkan seharipun. Jadi, jangan sia-siakan kerja keras, usaha, dan perannya dalam keluarga, karena pasti nantinya kita akan mengalami serta merasakan hal yang sama seperti beliau. Kita patut berbangga karena kita masih mempunyai seorang ibu yang dapat mengerti segala keadaan kita. Tetap hargai segala yang dilakukannya meskipun ada saat dimana kita diperlakukan kurang baik, karena bagaimanapun seorang ibu merupakan bagian dari hidup kita.. :) :)
 
10 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar