Pada tanggal 5 september 2013 saya mengikuti perkuliahan dengan mata
kuliah Psikologi Perempuan. Kami membahas tentang dua hal yaitu:
Perempuan dan peran ganda serta wanita sebagai ibu. Namun yang paling
membekas dipikiran saya adalah ketika dosen kami, Bu Henny membahas
banyak nya para ibu yang merasa rendah diri karena 'hanya' bekerja
sebagai ibu rumah tangga. Padahal tanda disadari seorang ibu rumah
tangga memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah keluarga, mereka
juga memiliki banyak sekali pekerjaan yang harus dilakukan. Lalu Bu
Henny dan kami bersama-sama menghitung banyak nya pekerjaan dan gaji
yang seharus nya seorang ibu dapat apabila mendapat bayaran akan
pekerjaan tersebut.
Seperti, mengerjakan pekerjaan rumah biasanya assitent rumah tangga
mendapat gaji 2,2 jt/bulan (Menurut UMR). Mengganti popok, menina
bobokan,dan mengajak bermain biasa nya baby sitter mendapat gaji
2,2jt/bulan (menurut UMR). Mengantar anak sekolah, pergi les, main ke
rumah teman biasanya supir mendapat gaji 2,2jt/bulan (menurut UMR).
Memijat suami yang lelah biasanya tukang pijit menerima biaya 100rb/jam.
Mengganti lampu, membenarkan keran yang bocor dan mengecek tandon air
biasanya tukang ledeng di bayar 100rb/hari. Memasak dan menyediakan
makanan setiap hari biasa nya seorang koki mendapat gaji 3jt/bulan.
Mengganti popok dan menyuapi makan manula biasa nya seorang suster
mendapat gaji 2,2jt/bulan. Mendengarkan keluh kesah anak dan suami lalu
mencari solusinya biasa nya seorang psikolog di bayar 500rb/jam.
Mengurus taman di pekarang rumah, mengganti pupuk, menyiram bunga,
mengganti tanah, biasanya gardener dibayar 2,2jt/bulan. Merawat
anggota keluaraga yang sakit dan memberi obat biasa nya seorang dokter
menerima biaya 200rb/sesi, dan sebagai nya...
Sampai akhirnya Bu Henny dan kami mencapai kesimpulan, seharusnya seorang ibu mendapat gaji 66.400.000/bulan. Namun itu semua bisa menjadi GRATIS hanya karena hati yang ikhlas yang dapat disebut, CINTA.
Peran nya mungkin kurang tepat di katakan ganda, dan lebih tepat
dikatakan multiple. Sekarang mari kita kembali melihat kepada diri kita
masing-masing.. Sudahkah kita mengucapkan terima kasih kepada ibu?
Sudahkah kita memeluknya? Sudahkah kita meminta maaf atas kesalahan yang
pernah diperbuat? Sudahkah kita membuatnya senang?
Sampai akhir di ujung pertemuan mata kuliah Psikologi Perempuan membuat saya ingin mengungkapkan, "Ade sayang Ibu" :)
11 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar