Minggu, 01 September 2013

Psikologi Perempuan (Melisa Mustika)

Kenapa dinamakan Psikologi Perempuan? Karena semua penelitian psikologi pada mulanya hanya memperhatikan aspek psikologis laki-laki. Perempuan dan laki-laki jelas berbeda dalam hal psikologis, tetapi kebanyakan teori menyamaratakan perempuan dan laki-laki. Tentu saja hal yang dialami laki-laki pasti berbeda dengan perempuan ketika dalam keadaan keadaan tertentu. Misalnya ketika jatuh cinta. Kebanyakan laki-laki berani menyatakan cintanya, sedangkan perempuan biasanya hanya menunggu. Dalam hal lainnya juga perempuan dan laki-laki memang sangat berbeda sehingga perlu untuk mengetahui keadaan psikologis perempuan lebih dalam.

Karakteristik feminim dan maskulin yang dipengaruhi oleh konteks sosial budaya disebut gender. Sedangkan anatomi tubuh untuk menjadi seorang laki-laki maupun perempuan dinamakan sex. Gender role merupakan norma perilaku & sosial yang dianggap pantas untuk dilakukan laki-laki atau perempuan, misalnya laki-laki harus bekerja dan perempuan harus bisa mengurus rumah tangga. Selain itu ada juga sexism yang merupakan prasangka atau diskriminasi terhadap laki-laki atau perempuan, misalnya laki-laki tulisannya pasti berantakan, perempuan pasti kamar tidurnya rapi.

Feminism adalah aliran yang bertujuan untuk memperjuangkan kesetaraan politik, ekonomi, dan sosial untuk wanita. Aliran ini dapat dianut oleh laki-laki maupun perempuan. Laki-laki bisa saja ikut memperjuangkan kesetaraan gender, dan perempuan juga tidak disalahkan apabila tidak mendukung feminism. Orang yang mendukung hak & kesetaraan perempuan disebut feminist. Selain itu, setiap manusia juga memiliki kodrat yang tidak dapat dihindari. Perempuan memiliki kodrat untuk mengalami menstruasi dan menopause sehingga potensi kodratinya yaitu hamil, melahirkan, dan menyusui. Laki-laki juga memiliki kodrat untuk mengeluarkan sperma sehingga potensi kodratinya yaitu menghamili perempuan.

27 Agustus 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar