Rabu, 11 September 2013

Homoseksual vs Heteroseksual (Hanna Hadipranoto)

“Ah, dasar maho kalian”.
Kata-kata tersebut sering kita dengar di sekitar kita. Maho yang sering disebut biasanya ditujukan kepada dua orang pria yang dekat atau sering melakukan aktivitas bersama. Maho merupakan istilah jaman sekarang yang berasal dari kata manusia homo. Istilah homo memang sering diidentikkan dengan pria yang menyukai sesama jenisnya. Namun yang benar, homo atau homoseksual adalah istilah yang digunakan untuk orang yang menyukai sesama jenisnya, baik itu wanita yang menyukai sesama jenisnya atau pria yang menyukai sesama jenisnya. Hal ini karena homoseksual memang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu gay dan lesbian. Gay adalah pria yang tertarik dengan sesama jenisnya, sedangkan lesbian adalah wanita yang menyukai sesama jenisnya.
Ketertarik terhadap sesama jenis ataupun lawan jenis itulah yang disebut dengan orientasi seksual. Terdapat beberapa jenis orientasi seksual seperti heteroseksual, homoseksual, dan biseksual. Namun untuk menentukan orientasi seksual seseorang tidaknya semudah yang kita bayangkan. Kita harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti bagaimana perilaku seksual individu, fantasi seksual, kelekatan emosional, dan bagaimana konsep diri mereka mengenai seksualitas. banyak penyebab seseorang menjadi kaum heteroseksual. Genetika menjadi salah satu faktor penyebabnya, dan ini akan lebih sulit untuk disembuhkan. Lingkungan sosial juga dapat menyebabkan seseorang menjadi homoseksual, misalnya karena pernah mengalami kekerasan seksual.
Di lingkungan sekitar kita, kaum homoseksual dan biseksual adalah kaum minoritas. Sedangkan heteroseksual adalah mayoritas di masyarakat. Banyak stereotype-stereotype negatif yang muncul terhadap kalangan minoritas tersebut. Salah satunya adalah kita takut untuk berteman dengan mereka atau dekat-dekat dengan mereka karena takut tertular ataupun disukai oleh mereka. Atau bahkan kita malah sering mengatai mereka dengan kata-kata seperti di atas, yaitu “maho”. Terkadang kita bereaksi secara berlebihan terhadap kaum homoseksual. Padahal, mereka tetaplah manusia seperti kita, hanya saja berbeda salam orientasi seksualnya. bahkan terkadang, mereka yang sudah kembali ke jalan heteroseksual tetap diberi cap oleh masyarakat, seperti dengan tetap menyebut mereka “mantan gay” atau “mantan lesbi”.
Meskipun mereka adalah homoseksual ataupun biseksual, namun mereka tetaplah manusia yang harus kita manusiawikan. Kita, termasuk saya, mungkin tidak setujudengan perbuatan mereka atau merasa mereka salah dengan menjadi homoseksual maupun biseksual. Terkadang kita sendiri juga merasa risih bila berdekatan dengan mereka. Namun hal tersebut seharusnya tidak membuat kita untuk tidak menghormati mereka sebagai manusia. Baik homoseksual, biseksual, ataupun heteroseksual memiliki derajat yang sama sebagai manusia. Nah, para pembaca, jika kalian pernah melakukan hal-hal seperti merendahkan orang homoseksual ataupun biseksual, cobalah mulai mengintropeksi diri sendiri dan merubahnya. Kita harus menghormati mereka layaknya manusia pada umumnya meskipun secara pribadi kita tidak membenarkan perbuatan mereka.







11 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar