Rabu, 04 September 2013

Communication: Enriching Your Sexuality (Lyvia Kurniawan)

Bicara mengenai komunikasi dalam suatu hubungan, sebut saja komunikasi diibaratkan sebagai salah satu bahan untuk pondasi awal sebuah rumah, rumah yang baik, kokoh, dan tahan lama tentunya memiliki dasar yang baik pula begitu juga dengan komunikasi, dengan adanya komunikasi maka relasi dalam suatu hubungan akan menjadi lebih sehat, dengan berkomunikasi seseorang menjadi lebih bahagia, lebih kuat menghadapi masalah, tentunya juga dapat saling memahami. Komunikasi antar pasangan yang saya maksud di sini tidak hanya komunikasi verbal saja, namun ada juga komunikasi non verbal seperti belaian contohnya, terkadang ketika kita sedang letih sedang sedih rasa sedih dan letih itu dapat berkurang dengan adanya belaian lembut dari orang yang kita kasihi itu.

Apa sih perbedaan komunikasi antara pria dan wanita? jawabannya sangat beda jauh. Well, seperti judul buku John Gray, MEN are from Mars,WOMEN are from Venus, jauh bukan? Dapat kita perhatikan dan ingat kembali wanita biasanya memiliki gaya komunikasi yang dipenuhi oleh rapport talk seperti basa basi atau bisa juga gosip, namun pembicaraan wanita lebih mengandung kesan suportif dan biasanya mengandung perasaan. Sedangkan pria, mereka  menerapkan prinsip repport talk, biasanya mereka bertemu untuk membahas hal-hal tertentu seperti perkembangan dan lebih banyak mengandung bahasa slang. Seringkali pria tidak mengerti bahasa verbal maupun non verbal dari wanita, begitu juga sebaliknya contohnya saat seorang wanita bertanya kepada pasangannya apakah dia bertambah gemuk atau tidak kemudian si pria mejawab tidak, si wanita biasanya akan menjawab "kamu bohong, aku pasti gendutan, kamu bohong kannn", tapi kalau si pria menjawab iya, makanya si wanita kemungkinan besar akan marah (jadi intinya jawaban iya atau tidak akan menyusahkan si pria). Pernah mengalami kejadian kecil  seperti ini? Wanita biasanya sering ingin dirayu, dipuji, sedangkan kebanyakan laki-laki tidak mengerti dengan hal tersebut. Komunikasi dalam suatu hubungan, pasangan lebih sering bertengkar daripada membuat komentar hangatyang menambah kasih sayang. Padahal pasangan yang baik itu seharusnya sensitif dengan kebutuhan pasangannya yang penting seharusnya adalah bagaimana menyenangkan pasangannya.

Salah satu yang dapat menyebabkan perbedaan cara berkomunikasi dari seseorang dengan yang lainnya adalah budaya, budaya negara individualis biasanya memiliki masyarakat yang mencari tujuan dan sasarannya pribadi mereka juga memiliki prinsip Mind Your Own Business dan tidak mau ikut campur dalam masalah orang lain sedangkan budaya kolektivis adalah masyarakat yang mengutamakan kebutuhan orang lain, komunikasinya juga berbeda-beda tergantung dari budaya yang ada di negeri tersebut.

Hal yang sulit dibicarakan dalam intimate relationship adalah seks. The majority of couples show their consent to engage in sexual intercourse by saying nothing. Kebanyakan dari kita juga berkembang dengan anggapan bahwa berbicara mengenai seks adalah suatu hal yang menjijikkan dan kotor, padahal berbicara mengenai seks seharusnya tahu bagaimana dan apa resiko yang akan diterima setelah melakukannya contohnya adalah kehamilan. Healthy sex = good feelings about yourself, jika anda menghargai diri anda sendiri maka anda tidak akan melakukan sex sebelum menikah.

3 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar