Minggu, 05 Mei 2013

SOCIAL HISTORY (Priska Aprilla)

Dalam pertemuan kelas teknik wawancara hari Senin kemarin, materi yang dibahas adalah mengenai social history. Hal ini merupakan salah satu hal yang juga penting dalam melakukan wawancara, terutama pada awal dilakukannya wawancara. Melalui social history, dapat diketahui konteks di mana klien berkembang, dan berbagai informasi yang didapat mungkin saja mengandung hal-hal yang memberikan kontribusi terhadap munculnya masalah klien. Informasi yang diperoleh dapat disusun baik dalam bentuk bagan maupun berbagai bentuk lainnya.


Social history dapat mencakup berbagai area, di antaranya seperti keluarga, pendidikan, pekerjaan, hukum, agama, pernikahan, dan lainnya. Pertanyaan yang diberikan untuk mengetahui social history pada klien yang merupakan seorang anak berbeda dengan yang diperuntukan bagi orang dewasa, dan terdapat berbagai hal yang perlu diperhatikan. Keterampilan pewawancara merupakan faktor lain yang sangat penting, seperti kemampuan untuk mendengarkan, mengingat hal-hal yang penting, menyadari perbedaan budaya, dan lainnya. Keterampilan-keterampilan dasar dalam melakukan wawancara, seperti yang sudah dibahas pada pertemuan sebelumnya juga harus dikuasai.

Setiap informasi yang didapat harus dicatat secara terorganisasi, agar tidak tercampur antara data dari klien yang satu dengan klien lainnya. Saya teringat dengan cerita Ibu Henny, di mana dalam satu hari apabila menangani beberapa orang klien akan sangat menyita tenaga dan waktu. Bayangkan apabila sebagai pewawancara kita tidak memiliki keterampilan dan tidak membuat susunan informasi yang diperoleh dengan baik, apa yang akan terjadi? Itulah sebabnya, latihan dan latihan sangat diperlukan jika ingin memiliki keterampilan yang baik untuk melakukan wawancara.

 

24 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar