Minggu, 12 Mei 2013

Pengaplikasian Wawancara Dalam Bidang Pendidikan dan Industri & Organisasi (Erlita Rizky Damayanti)


Dalam blog saya kali ini akan membahas mengenai mengaplikasikan teknik wawancara di bidang pendidikan dan IO (Industri dan Organisasi). Mungkin sebagian orang yang bergelut dengan bidang ini sudah mengerti kegunaan wawancara dalam lingkup pendidikan dan IO itu sendiri. Tetapi saya akan menguak kembali pentingnya sebuah teknik wawancara dalam bidang pendidikan dan IO.

Saya akan membahas pengaplikasian wawancara di bidang Pendidikan terlebih dahulu. Setiap proses wawancara berlangsung pasti tidak akan terlepas juga dengan observasi, karena untuk mengetahui informasi yang sebenarnya. Dalam bidang pendidikan biasanya yang harus diperhatikan itu adalah tahapan perkembangan pada anak dan tahap perkembangan anak yang sedang di laluinya. Hal itu harus di perhatikan, agar interviewer memahami individu yang sedang di hadapinya. Biasanya teknik wawancara ini sering dilakukan oleh guru BK. Terdapat beberapa masalah yang umum yang biasanya terjadi dalam dunia pendidikan, contohnya seperti efektifitas proses belajar mengajar di kelas, masalah yang terkait dengan sistem sekolah, dan masalah-masalah yang dialami siswa (learning disabilities, developmental problems, behavioral problems, psychosocial & environmental problems, tidak tahu bakat dan minat dari siswa, penempatan siswa).

Dalam mengaplikasikan wawancara dan observasi di bidang pendidikan, guru harus mengetahui informasi mengenai masalah siswa, memahami permasalahan tersebut termasuk memahami kepribadian siswa tersebut, mencari keterangan dengan orang terdekat atau orang tua siswa, mendiagnosa siswa, dan memantau perubahan perilaku siswa sebelum di treatment dan sesudah di treatment. Dalam hal ini sebagai guru BK/pihak sekolah/interviewer itu sendiri harus memiliki etika yaitu sebagai berikut,

-       Competencies
Interviewer atau guru BK tidak boleh merasa bahwa hasil dari wawancara dan observasi lebih valid dibandingkan dengan hasil tes yang dilakukan secara formal.

-       Informed Consent
Interviewer atau guru BK yang sudah mengetahui latar belakang masalah dari siswa, tetap harus menjelaskan kepada siswa tujuan dari wawancara yang sedang dilakukkan pada siswa tersebut.

-       Confidentiality
Sebagai seorang interviewer atau guru BK tidak boleh membeberkan masalah dari siswa yang sudah ditanganinya kepada orang lain, karena kerahasian data atau informasi harus tetap terjaga.

Di dalam melakukan teknik wawancara ini interviewer atau gur BK harus membina rapport yang baik dengan siswa yang bermasalah, walau terkadang pandangan siswa terhadap guru BK itu sendiri adalah guru yang galak/guru yang selalu memanggil siswa yang bermasalah. Banyak siswa yang pasti selalu menjaga jarak dengan image seorang guru BK itu sendiri. Padahal sebenarnya peran guru BK itu adalah untuk meningkatkan prestasi siswa jika memang siswa termasuk memiliki prestasi yang rendah.


Setelah membahas pengaplikasian teknik wawancara dalam bidang pendidikan, saya akan melanjutkan membahas pengaplikasian teknik wawancara dalam bidang IO (Industri dan Organisasi). Pengaplikasian wawancara dalam bidang industry dan organisasi ini biasanya dilakukan oleh bagian HRD. Pengaplikasian wawancara dalam bidang ini adalah
·       -   Recruitment dan penempatan pada calon karyawan
·      -   Job analysis (job evaluation, job description & job specification)
·      -    Coaching
·      -    Performance appraisal (promosi, mutasi, dan demosi)
·      -    Exit interview

Dalam recruitment terdapat dua proses wawancara, yaitu secara terstruktur dan tidak terstruktur. Tetapi kali ini saya akan membahas mengenai wawancara yang terstruktur secara detail. Wawancara terstruktur terbagi menjadi dua, yaitu CBI (Competence Based Interview) dan BEI (Behavioral Event Interview). Hal yang terpenting sebagai interviewer dalam wawancara recruitment itu menanyakan “how one did behave ?”, bukan menanyakan “how one would behave ?”. Karena yang perlu diketahui adalah pengalaman yang pernah dilakukan, bukan berdasarkan apa yang akan dilakukannya untuk ke depannya. Saya sempat menyebutkan mengenai CBI dan BEI, berikut saya jelaskan sedikit mengenai CBI dan BEI.

CBI (Competence Based Interview) adalah sebuah pertanyaan yang telah dibuat secara terstruktur yang berhubungan langsung dengan criteria atau kompetensi yang diinginkan oleh suatu perusahaan untuk sebuah jabatan tertentu. Beberapa bentuk kompetensi itu seperti, achievement orientation, motivating others, influencing skills, dan initiative. Hal yang terpenting adalah pemahaman dari calon karyawan terhadap suatu area kerja tertentu atau pengalaman calon karyawan di tempat kerja sebelumnya. Pertanyaan dalam CBI itu yang berhubungan dengan Adaptibility Competency, Client Focus Competency, Communication Competency, Organizational Awareness Competency, dan Problem Solving and Judgment Competency.
BEI (Behavioral Event Interview) adalah sebuah teknik wawancara yang berfokus pada penggalian kompetensi, memahami pengetahuan, dan kemampuan yang dimiliki calon karyawan dalam melakukan suatu pekerjaan. Dalam BEI menggunakan metode yang disebut dengan STAR (Situation/Task, Action, Result). Situation/Task yaitu calon karyawan memiliki latar belakang saat melakukan sesuatu dalam pekerjaannya (gesit). Action adalah calon karyawan mengerti job description dalam bidangnya, dan Result adalah sebuah tindakan atau efek  telah dilakukan oleh calon karyawan.

8 Mei 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar