Minggu, 12 Mei 2013

Getting a Client's Social History From Interview (Teguh Lesmana)


Untuk mengetahui apa yang sedang dihadapi oleh klien dalam hidupnya, seorang psikolog harus mengetahui terlebih dahulu sejarah hidup kliennya bagaimana. Ya kali ini dalam kelas teknik wawancara yang dibawakan oleh Bu Henny yang akan dibahas adalah tentang social history. Apa yang dimaksud dengan social history? Pada dasarnya setiap orang memiliki kisah hidupnya masing-masing dan tidak ada orang yang memiliki kisah hidup yang sama persis. Biasanya dalam wawancara bagian ini adalah yang paling banyak muatannya dan mungkin saja sesi ini dapat memakan waktu lebih dari satu kali pertemuan.

Area yang perlu ditanya paling pertama dalam mengetahui social history klien adalah (1) sejarah keluarga klien. Sangatlah penting untuk mengetahui bagaimana gambaran silsilah keluarga klien, kemudian hubungan klien dengan keluarganya dan apakah dalam keluarga klien ada yang memiliki masalah / gangguan metal sama seperti klien. Cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan peta ringkas dari silsilah keluarga klien dan hubungan klien dengan keluarganya dapat dilakukan dengan family genogram (cara ini diciptakan oleh Murray Bowen).

Setelah sejarah keluarga, yang perlu ditanyakan berikutnya adalah (2) sejarah pendidikan klien. Sekolah merupakan tempat dimana anak banyak menghabiskan waktunya selain di rumah, sehingga sekolah pun berperan dalam membentuk kepribadian seorang anak pada dewasa nanti. Pada masa sekolah ini, perlu ditanya bagaimana hubungan klien dengan teman-teman di sekolahnya atau bagaimana perasaan klien terhadap pengalaman di sekolahnya. (3) Occupational training / job history, menanyakan apa keseharian kegiatan yang dilakukan klien. (4) Marital History, perlu diketahui juga apakah klien masih menikah, atau sudah bercerai, kemudian setelah itu meminta klien untuk lebih menceritakan kehidupan pernikahannya. (5) Interpersonal relationship, pada bagian ini menanyakan hubungan pertemanan klien dengan orang lain di luar pernikahan. (6) Recreational preferences, hal apa yang menjadi kesenangan klien juga harus ditanyakan..karena tidaklah baik apabila klien tidak memiliki kegiatan yang menyenangkan dalam hidupnya. (7) Sexual History, membicarakan mengenai tentunya bagaimana pengalaman hubungan seks klien dan biasanya area ini merupakan area paling sensitif. (8) Medical History, kondisi kesehatan klien juga perlu diketahui karena mungkin saja kondisi kesehatan klien yang memburuk menjadi sumber masalah pikiran klien. (9) Psychiatric / psychotheraphy history, pengalaman klien tentang pernah ke psikolog mana saja. (10) Legal history, menanyakan pada klien tentang keterlibatannya dengan aturan hukum. (11) Alcohol and Substance use / abuse, menanyakan pada klien mengenai sejarah pemakaian obat-obatan atau kecenderungan klien dalam meminum minuman beralkohol. (12) Nicotine or caffeine consumption, kenapa hal ini ditanyakan? Karena kalau konsumsi terlalu berlebihan dari nikotin dan kafein juga tidak baik bagi tubuh.

Bagaimana ada cukup banyak bukan yang harus ditanyakan dalam melakukan inquiry tentang social history? Meski ada banyak hal yang harus ditanyakan, seorang psikolog juga harus mengerti kesulitan dan masalah apa yang dihadapi berdasarkan konten cerita klien. Jangan sampai klien sudah cerita panjang lebar tetapi tidak ada hasilnya, karena psikolognya sendiri tidak menemukan akar permasalahan hidup kliennya. Berikut adalah beberapa aspek yang harus diperhatikan untuk mendapatkan social history yang baik dalam wawancara:
(1) Dengarkan apa yang klien katakan. Hal ini akan memberikan anda arahan untuk inquiry yang lebih dalam.
(2) Apabila anda harus berbicara, lakukan pembicaraan atau bertanyalah sesuatu yang memang penting.
(3) Lakukan wawancara bukan interogasi. Berikanlah pertanyaan yang tidak menyudutkan klien atau menghakimi klien.
(4) Jadilah orang yang ingin tahu dengan niat yang alami dan spontan.
(5) Anda tidak dapat mengingat semua cerita. Anda hanya perlu mengingat hal yang penting.
(6) Sadarilah perbedaan budaya dan mungkin anda harus mengetahui terlebih dahulu budaya klien seperti apa.
(7) Ajaklah klien untuk menceritakan hidupnya secara jelas dengan probing yang baik.

Well itulah semua hal yang berhubungan dengan social history di dalam teknik wawancara yang dapat saya sampaikan. Jadi silakan mulai lakukan wawancara dengan baik disertai dengan social history yang baik pula dari klien anda pada saat melakukan wawancara nanti sebagai seorang psikolog hehehe :D

27 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar