Minggu, 05 Mei 2013

Aplikasi teknik wawancara dalam bidang pendidikan dan industri organisasi..simak yuk :) (Dhiya Afifah Purvita)


     Pada kali ini saya akan membahas mengenai aplikasi wawancara di bidang pendidikan dan bidang industri organisasi yang saya pelajari pada saat kuliah teknik wawancara pada hari Senin, 22 April. Sebelumnya, kita sudah terlebih dahulu membahas mengenai teknik dasar dalam wawancara. Nah setelah mengetahui teknik dasarnya pasti banyak yang bertanya bagaimana aplikasinya. Yuk kita bahas satu-satu.. kita mulai dari bidang pendidikan J
     Pada masa-masa sekolah tentu kita pernah mengalami masalah, dari masalah kecil sampe masalah serius. Pada umumnya masalah yang sering terjadi di dunia pendidikan seperti, proses belajar mengajar dalam kelas. Pada saat kita di sekolah mungkin banyak yang mengalami masalah ini seperti tidak suka dengan gurunya atau gurunya yang galak sehingga dapat menganggu proses belajar. Masalah umum lainnya seperti masalah terkait peraturan sekolah, pada saat kita SMA pasti kita pernah melakukan pelanggaran yang ada di sekolah, misalnya dilarang pake rok di pinggul tapi tetap saja dilakukan (saya pernah mengalaminya hehe..) atau harus menggunakan kaos kaki yang panjang jangan yang terlalu pendek tapi biar keliatan gaya banyak yang memakai kaos kaki yang hanya keliatan dikit saja. Dan masih banyak lagi masalah yang umum terjadi.
     Apa yang dilakukan ketika guru mengetahui masalah pada siswa? Tentu saja guru BK akan memanggil dan bertanya mengenai masalah tersebut. Hal ini sudah termasuk aplikasi observasi dan wawancara. Apa saja yang didapatkan dari wawancara tersebut? Pertama, tentu aja mendapatkan informasi dari siswa tersebut. selain itu, setelah kita mendapatkan informasi tentu guru akan memahami kenapa permasalahan tersebut terjadi. Lalu, guru memberikan verifikasi serta melakukan diagnosa dan memantau perubahan perilaku siswa tersebut. Apakah dengan mewawancarai murid sudah cukup?tentu tidak, kita juga harus mewawancarai guru dan orangtua murid sehingga kita dapat melihat sudut pandang dari sisi yang berbeda.  Kenapa kita harus mewawancarai guru dan orangtua? Karena apabila kita mawawancarai guru kita akan mendapatkan informasi mengenai keefektifan gaya mengajar guru tersebut, melihat keberhasilannya terhadap murid, dan mengecek apakah ada keselarasan antara yang dikatakan murid dan yang dikatakan guru tersebut. Tidak hanya itu, wawacara dengan orangtua juga perlu, karena dapat melihat pola asuh yang diterapkan orangtua, melihat apakah ada interaksi dengan anak tersebut, serta dapat melihat apakah orangtua mengikuti perkembangan diri anaknya.
     Hanya sekedar itu aplikasi wawancara dibidang pendidikan? Tentu saja tidak. Aplikasi wawancara pada bidang pendidikan tidak hanya untuk siswa yang sudah bersekolah di sekolah tersebut tetapi wawancara dapat dilakukan untuk screening calon murid baru, mengumpulkan informasi mengenai calon murid, dapat juga dilakukan untuk sosialisasi peraturan sekolah.
     Dengan blog saya yang singkat ini, saya harap pembaca dapat mengerti dan memahami aplikasi dari teknik wawancara bidang pendidikan. Nah selanjutnya, kita akan membahas mengenai aplikasi teknik wawancara bidang industri dan organisasi. Yuk simak J
Sebelumnya kita sudah bahas mengenai aplikasi teknik wawancara bidang pendidikan. Nah sekarang pasti banyak yang berfikir kalau bidang industri dan organisasi hanya digunakan saat penerimaan karyawan baru. Ternyata aplikasinya tidak hanya itu saja, benar sekali wawancara di bidang IO (Industri dan organisasi) sering dilakukan saat akan menerima karyawan baru sehingga pewawancara dapat melihat apakah calon karyawan ini cocok bekerja di perusahaan tersebut dan dapat melihat bagian mana yang cocok untuk karyawan itu. Selain itu aplikasinya apa lagi ya? Rupanya, wawancara juga dapat dilakukan untuk job analysis, yaitu melihat apakah dia sanggup dalam bidang tersebut. Job analysis ini ada job evaluation dan job description & job specification. Job evaluation adalah pewawancara menganalisis kerja karyawan tersebut, apakah pekerjaannya sesuai? Sedangkan job description yaitu dimana pewawancara menjelaskan pekerjaannya apa saja. Job specification adalah keahlian apa saja yang harus dimiliki oleh seseorang dalam pekerjaan itu. Kegunaan lainnya adalah untuk coaching (pendampingan proses kerja), performance appraisal, dan exit interview.
     Terdapat perbedaan wawancara secara tradisional dengan CBI (Competence based interview) dan BEI (Behavioral Event Interview). Apa saja perbedaannya? Pertama, pertanyaan wawancara “how one did behave” bukan “how one would behave”, selain itu pewawancara akan bertanya secara mendetail, kandidat tidak dapat menyiapkan sebuah cerita, CBI dan BEI akan mengikuti proses yang tersusun dan berkonsentrasi pada bagian yang penting.
     Apa sih yang dimaksud dengan CBI? CBI adalah pertanyaan terstruktur yang berhubungan secara langsung dengan kriteria dan kompetensi yang diinginkan. Masing-masing jabatan memiliki kompetensi yang berbeda. Lalu BEI adalah pendekatan terstruktur yang berfokus pada kompetensi yang dibutuhkan untuk kinerja yang sukses. Metode ini berfokus pada penggalian kompetensi yang dimiliki oleh kandidat.
     Pada satu minggu setelah dijelaskan mengenai aplikasi ini, ibu dosen menepati janjinya untuk menghadirkan seorang lelaki yang bernama Jefri untuk menceritakan pengalamannya selama bekerja di bidang industri dan organisasi. Beliau bekerja di perusahaan Acer pada bagian HRD. Dari banyak hal yang diceritakan beliau, saya mendapatkan informasi bahwa pada saat wawancara penerimaan calon karyawan, beliau masih menggunakan STAR method. S yaitu Situasi --> menanyakan situasi atau pengalaman yang pernah dialami oleh testee. T yaitu Task --> Tugas yang dilakukan oleh testee. A yaitu Action --> Bagaimana cara testee dalam melakukan tugas atau masalah yang pernah dialaminya. R yaitu Result --> Bagaimana hasil yang testee dapatkan. Ternyata beliau tidak hanya menggunakan metode ini tetapi ada metode baru yaitu FACT method. Dimana F yaitu Feeling --> Perasaan testee saat melaksanakan tugas dahulu. A yaitu Action --> Bagaimana cara testee melakukan tugasnya. C yaitu Context --> pada saat itu apa yang ia lakukan. Yang terakhir adalah T yaitu Thinking --> Apa yang testee pikirkan. Metode STAR dapat digunakan untuk posisi mana saja sedangkan metode FACT dapat dilakukan untuk posisi manager dan tidak dapat digunakan di level supervisor.

3 Mei 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar