Pada kali ini saya akan
membahas mengenai aplikasi wawancara di bidang pendidikan dan bidang industri
organisasi yang saya pelajari pada saat kuliah teknik wawancara pada hari
Senin, 22 April. Sebelumnya, kita sudah terlebih dahulu membahas mengenai teknik
dasar dalam wawancara. Nah setelah mengetahui teknik dasarnya pasti banyak yang
bertanya bagaimana aplikasinya. Yuk kita bahas satu-satu.. kita mulai dari
bidang pendidikan J
Pada masa-masa sekolah tentu
kita pernah mengalami masalah, dari masalah kecil sampe masalah serius. Pada
umumnya masalah yang sering terjadi di dunia pendidikan seperti, proses belajar
mengajar dalam kelas. Pada saat kita di sekolah mungkin banyak yang mengalami
masalah ini seperti tidak suka dengan gurunya atau gurunya yang galak sehingga
dapat menganggu proses belajar. Masalah umum lainnya seperti masalah terkait
peraturan sekolah, pada saat kita SMA pasti kita pernah melakukan pelanggaran
yang ada di sekolah, misalnya dilarang pake rok di pinggul tapi tetap saja
dilakukan (saya pernah mengalaminya hehe..) atau harus menggunakan kaos kaki
yang panjang jangan yang terlalu pendek tapi biar keliatan gaya banyak yang
memakai kaos kaki yang hanya keliatan dikit saja. Dan masih banyak lagi masalah
yang umum terjadi.
Apa yang dilakukan ketika
guru mengetahui masalah pada siswa? Tentu saja guru BK akan memanggil dan
bertanya mengenai masalah tersebut. Hal ini sudah termasuk aplikasi observasi
dan wawancara. Apa saja yang didapatkan dari wawancara tersebut? Pertama, tentu
aja mendapatkan informasi dari siswa tersebut. selain itu, setelah kita
mendapatkan informasi tentu guru akan memahami kenapa permasalahan tersebut
terjadi. Lalu, guru memberikan verifikasi serta melakukan diagnosa dan memantau
perubahan perilaku siswa tersebut. Apakah dengan mewawancarai murid sudah
cukup?tentu tidak, kita juga harus mewawancarai guru dan orangtua murid
sehingga kita dapat melihat sudut pandang dari sisi yang berbeda. Kenapa kita harus mewawancarai guru dan
orangtua? Karena apabila kita mawawancarai guru kita akan mendapatkan informasi
mengenai keefektifan gaya mengajar guru tersebut, melihat keberhasilannya
terhadap murid, dan mengecek apakah ada keselarasan antara yang dikatakan murid
dan yang dikatakan guru tersebut. Tidak hanya itu, wawacara dengan orangtua
juga perlu, karena dapat melihat pola asuh yang diterapkan orangtua, melihat
apakah ada interaksi dengan anak tersebut, serta dapat melihat apakah orangtua
mengikuti perkembangan diri anaknya.
Hanya sekedar itu aplikasi
wawancara dibidang pendidikan? Tentu saja tidak. Aplikasi wawancara pada bidang
pendidikan tidak hanya untuk siswa yang sudah bersekolah di sekolah tersebut
tetapi wawancara dapat dilakukan untuk screening calon murid baru, mengumpulkan
informasi mengenai calon murid, dapat juga dilakukan untuk sosialisasi
peraturan sekolah.
Dengan blog saya yang singkat
ini, saya harap pembaca dapat mengerti dan memahami aplikasi dari teknik
wawancara bidang pendidikan. Nah selanjutnya, kita akan membahas mengenai
aplikasi teknik wawancara bidang industri dan organisasi. Yuk simak J
Sebelumnya kita sudah bahas mengenai aplikasi teknik wawancara bidang
pendidikan. Nah sekarang pasti banyak yang berfikir kalau bidang industri dan
organisasi hanya digunakan saat penerimaan karyawan baru. Ternyata aplikasinya
tidak hanya itu saja, benar sekali wawancara di bidang IO (Industri dan
organisasi) sering dilakukan saat akan menerima karyawan baru sehingga
pewawancara dapat melihat apakah calon karyawan ini cocok bekerja di perusahaan
tersebut dan dapat melihat bagian mana yang cocok untuk karyawan itu. Selain
itu aplikasinya apa lagi ya? Rupanya, wawancara juga dapat dilakukan untuk job analysis, yaitu melihat apakah dia
sanggup dalam bidang tersebut. Job
analysis ini ada job evaluation
dan job description & job specification. Job evaluation adalah
pewawancara menganalisis kerja karyawan tersebut, apakah pekerjaannya sesuai?
Sedangkan job description yaitu
dimana pewawancara menjelaskan pekerjaannya apa saja. Job specification adalah keahlian apa saja yang harus dimiliki oleh
seseorang dalam pekerjaan itu. Kegunaan lainnya adalah untuk coaching (pendampingan proses kerja), performance appraisal, dan exit interview.
Terdapat perbedaan wawancara
secara tradisional dengan CBI (Competence based interview) dan BEI (Behavioral
Event Interview). Apa saja perbedaannya? Pertama, pertanyaan wawancara “how one
did behave” bukan “how one would behave”, selain itu pewawancara akan bertanya
secara mendetail, kandidat tidak dapat menyiapkan sebuah cerita, CBI dan BEI
akan mengikuti proses yang tersusun dan berkonsentrasi pada bagian yang
penting.
Apa sih yang dimaksud dengan CBI? CBI adalah pertanyaan terstruktur
yang berhubungan secara langsung dengan kriteria dan kompetensi yang
diinginkan. Masing-masing jabatan memiliki kompetensi yang berbeda. Lalu BEI
adalah pendekatan terstruktur yang berfokus pada kompetensi yang dibutuhkan
untuk kinerja yang sukses. Metode ini berfokus pada penggalian kompetensi yang
dimiliki oleh kandidat.
Pada satu minggu setelah
dijelaskan mengenai aplikasi ini, ibu dosen menepati janjinya untuk
menghadirkan seorang lelaki yang bernama Jefri untuk menceritakan pengalamannya
selama bekerja di bidang industri dan organisasi. Beliau bekerja di perusahaan
Acer pada bagian HRD. Dari banyak hal yang diceritakan beliau, saya
mendapatkan informasi bahwa pada saat wawancara penerimaan calon karyawan,
beliau masih menggunakan STAR method. S
yaitu Situasi --> menanyakan situasi atau pengalaman yang
pernah dialami oleh testee. T yaitu Task --> Tugas yang dilakukan oleh testee. A yaitu Action --> Bagaimana cara
testee dalam melakukan tugas atau masalah yang pernah dialaminya. R yaitu Result --> Bagaimana hasil yang
testee dapatkan. Ternyata beliau tidak hanya menggunakan metode ini tetapi ada
metode baru yaitu FACT method. Dimana F
yaitu Feeling --> Perasaan testee saat melaksanakan tugas
dahulu. A yaitu Action --> Bagaimana cara
testee melakukan tugasnya. C yaitu
Context --> pada saat itu apa yang ia lakukan. Yang terakhir adalah T yaitu Thinking --> Apa yang testee
pikirkan. Metode STAR dapat digunakan untuk posisi mana saja sedangkan metode
FACT dapat dilakukan untuk posisi manager dan tidak dapat digunakan di level supervisor.
3 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar