Sabtu, 11 Mei 2013
Teknik Wawancara dalam bidang PIO dan Pendidikan (Nawal Afif)
Pada tanggal 25 Febuari 2013 pukul 13.00 dimulai lah kelas teknik wawancara. Diawali dengan presentasi kelompok bagian PIO terlebih dahulu yang kemudian setelah beberapa kelompok PIO maju presentasi barulah bagian psikologi pendidikan. Dalam lingkup PIO yang pada inti definisinya tentang teknik wawancara adalah proses menggali informasi atau data yang dibutuhkan interviewer dari interviewee dan dengan melakukan cara-cara atau teknik yang telah ada (teknik wawancara). Jadi sama seperti halnya dengan bidang klinis maupun pendidikan bahwa teknik wawancara tersebut terjadinya suatu interaksi untuk menggali informasi lebih yang ada pada seseorang.
Dengan menggunakan teknik wawancara dalam bidang PIO bertujuan sebagai salah satu alat yang digunakan untuk mendapatkan kandidat yang cocok untuk perusahaan dan untuk evaluasi. Teknik wawancara ini juga di gunakan pada saat rekuitment, konseling, exit interview, dan menentukan karyawan best employed. Kemudian dalam melakukan wawancara kita harus melakukan Icebreaking terhadap seseorang yang sedang kita wawancarai, agar orang tersebut tidak tegang karena keteganggannya dalam sesi wawancara. Lalu tempat yang sesuai, misalnya dalam untuk menyeleksi karyawan baru seperti fresh greduate maka yang digunkan adalah kantor sebagai tempat inteview. Sedangkan jika mewawancara calon GM, maka tempat wawancara yang cocok digunakan adalah di Mall, atau tempat yang lebih eksklusif. Dalam menyeleksi karyawan baru tidak hanya tes wawancara saja yang digunakan tetapi ada tes psikotes, tes kesehatan dll.
Dalam bidang pendidikan, biasanya psikolog yang berada di sekolah dapat disebut guru BK, tetapi yang dapat menjabat sebagai guru BK tidak hanya dari bidang psikologi saja, tetapi dapat juga ditempati oleh dari bidang lain yang masih berkaitan dengan pendidikan. Teknik wawancara dalam bidang ini bertujuan untuk menggali informasi dari para siswa, guru, atau orangtua murid untuk mendapatkan data yang lengkap tentang tersangkut pautnya dengan murid. Jika murid bermasalah atau nilai akademiknya menurun, pasti guru BK yang baik akan memanggil anak tersebut. Dengan maksud dan tujuan mencari informasi menggapa hal tersebut bisa terjadi kepada anak tersebut. Guru BK juga terkadang diminta oleh murid untuk membantu memilihkan siapa saja yang cocok untuk menduduki ketua Osis, wakil, bendahara dll.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar