Tetapi tahukah kalian? Untuk kita dapat
menyukai seseorang ternyata melalui jalan yang sangat kompleks. Dalam sebuah
penelitian, kita menyukai seseorang itu secara tak langsung, di otak kita sudah
mengolah informasi kriteria pasangan yang sudah tertanam di dalam diri kita
agar dapat dicocokkan dengan lawan jenis yang menjadi perhatian kita dan tentu
saja kita akan mencari pasangan yang terbaik bagi kita. Lalu apa saja yang
mungkin menjadi faktor penentunya?
Ternyata berdasarkan penelitian, kita
mencari pasangan yang kemungkinan memiliki gen yang baik, tubuh yang sehat,
yang nantinya dapat menghasilkan keturunan yang baik dan semua itu dilakukan
secara tak sadar. Lalu, apa saja yang kita perhatikan? Secara tak sadar kita
akan memperhatikan wajahnya, gerakan tubuhnya, nada berbicaranya, dan bahkan dari
bau tubuhpun juga menjadi salah satu kriteria. Bagi kita, gerakan yang lebih
maskulin (pria) atau gerakan yang lebih feminin (wanita), menjadi salah satu
cara untuk menjadi daya tarik seksual kepada lawan jenis. Kita secara tak sadar
akan menilai bahwa pria atau wanita tersebut memiliki tubuh yang sehat.
Dalam penelitian juga menunjukkan bahwa,
banyak orang yang lebih tertarik dengan seseorang yang wajahnya simetris
dibandingkan dengan wajahnya kurang simetris. Hal itu juga dianggap bahwa
dengan wajah simetris, orang tersebut mungkin juga memiliki tubuh yang sehat. Namun,
bagi wanita yang sedang di puncak masa subur, wajah wanita tersebut banyak
dinilai sangat menarik dibandingkan ketika sedang tidak dalam masa subur.
Nada suarapun juga menjadi salah satu daya
tarik seksual tertentu bagi lawan jenis. Bagi wanita, suara pria yang dianggap
menarik adalah pria dengan nada suara yang lembut dan stabil karena dianggap
lebih tegas dan lebih maskulin. Sedangkan bagi pria, suara wanita yang sedikit
lebih tinggi dianggap lebih menarik dan dianggap lebih sehat dibandingkan
dengan nada suara yang lebih rendah. Namun bagi wanita yang sedang dalam puncak
masa subur, suara yang dihasilkan juga dianggap menarik dan lebih feminin bagi
banyak pria.
Ternyata, bau tubuh yang kita hasilkan
juga salah satu daya tarik seksual bagi lawan jenis dan juga bahkan dapat
sebagai penolak atau anti untuk tidak terjadi hubungan seksual. Biasanya hal
itu sering dihasilkan untuk mencegah terjadinya Incest atau hubungan sedarah. Bau yang dihasilkan oleh setiap orang
berbeda-beda karena berhubungan dengan metabolisme tubuh orang tersebut. Bau untuk
membuat lawan jenis tertarik juga terjadi dengan sangat kompleks, di mana tidak
hanya pheromone saja yang terlibat, namun juga hormon-hormon lainnya juga ikut
terlibat.
Lalu, jika hal itu semua terjadi, apakah
ketika sudah menemukan pasangan dan menikah akan memastikan bahwa pasangan
tidak akan mencari lagi yang terbaik? Tentu saja tidak, proses tersebut akan
terus berlangsung selama kita masih hidup. Jika begitu, lalu apa yang membuat
pasangan dapat setia? Semuanya kembali pada individu dan psangannya
masing-masing. Kembali pada artikel saya yang pertama, untuk menjadikan suatu
hubungan indah dibutuhkan suatu komitmen satu sama lain, tidak hanya sebatas
wajah, tubuh, materi, dan sebagainya. Kita sendirilah yang menentukan, apakah
saya mau terus bersama dengan pasangan saya atau tidak. Jadi, terlepas dari
semua hal yang diatas, kita sendirilah yang menentukan bagaimana kita
menentukan relasi kita pada pasangan.
“Don’t
judge the book by just the cover only”
13 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar