Sabtu, 09 Maret 2013

What Type are You? (Aurelia Felicia)


Pernahkah Anda tertarik dengan seseorang? Mungkin kebanyakan orang pasti menjawab pernah.

   Orientasi seksual merupakan preferensi atau pilihan terhadap orang lain secara emosi, fisik, seksual, dan romatis. Orientasi seksual bisa ke lawan jenis atau sesama jenis, dan bisa ke keduanya. Orientasi seksual ke lawan jenis disebut heteroseksual, ke sesama jenis disebut homoseksual, dan kedua jenis disebut biseksual. Homoseksual pun ada 2 jenis, lesbian (wanita—wanita) dan gay (pria—pria) Heteroseksual masih dominan sekali di dunia, terutama di Indonesia karena homoseksual masih ditentang oleh nilai-nilai yang dianut. Namun, ada negara-negara yang sudah memperbolehkan homoseksual, seperti di Kairo (Mesir), negara-negara di Amerika Latin, China, dan lainnya.

   Pasangan homoseksual sudah mulai terlihat beberapa di Indonesia, tetapi pasangan tersebut masih menutupi hal tersebut. Nilai-nilai yang melarang yang membuat mereka seperti itu, sehingga mereka akan merasa malu jika diketahui orang lain. Pasangan homoseks juga bisa dikucilkan atau ditolak dalam masyarakat atau lingkungannya. Beda dengan halnya di negara-negara yang memperbolehkan kaum homoseksual, pasangan tersebut ada yang secara terang-terangan menunjukkan kepada orang lain. Pasangan homoseksual dikatakan lebih bahagia daripada pasangan heteroseksual karena mereka lebih berusaha mempertahankan hubungan. Peran gender dalam kehidupan sehari-hari pun lebih fleksibel. Bagi pasangan yang ingin memiliki anak, mereka akan mengadopsi anak dan dapat menjadi orangtua yang baik. Anak tetap diajarkan agar sebisa mungkin untuk tidak “menjadi” seperti mereka, sehingga anak-anak dari pasangan homoseksual pun belum tentu besarnya akan mencari pasangan yang sesama jenis pula.

   Mulai banyaknya kaum homoseksual, muncul pula kaum yang menentang atau tidak menyukai homoseksual. Sikap takut atau menentang itu disebut sebagai homophobia. Seseorang mengalami homophobia dapat dikarenakan pengajaran orangtua yang kurang atau pelarangan yang ketat dari orangtua. Maka dari itu, orangtua juga perlu memberikan kebebasan dan pengajaran yang baik untuk anak. Pengajaran mengenai seksual dapat disesuaikan dengan umur sang anak. Kita semua tidak boleh mengucilkan kaum homoseksual, walau hal tersebut bertentangan dengan nilai-nilai atau ajaran yang dianut.

~ Kita boleh tidak menyetujui homoseksual, tetapi harus tetap menghargai tiap individu itu sendiri

28 Februari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar